#5 Sebuah Rasa Yang Berbeda...!!!

3.4K 244 5
                                    

Sepulang dari toko buku Niswa memberhentikan mobilnya didepan kampus.
"Makasih ya Nis" Zahra turun dari mobil yang dia tumpangi
"Eilah kayak sama siapa aja kamu Ra? Gak usah terimakasih juga gak papa" jelas Niswa

"Eitss jangan gitulah Nis, kamu kan udah mau ngasih tumpangan sama aku?" sanggah Zahra tak mau kalah
"Terserah kamu aja lah Ra, percuma debat sama kamu" pasrah Niswa,
Zahra membalasnya hanya dengan senyuman.

"Ya udah aku ke parkiran dulu ya?" Pamit Zahra
"Iya ... Assalamu'alaikum Ra" salam Niswa
"Wa'alaikumsalam ... Hati-hati ya?" ucapnya sambil menundukan punggungnya dari luar jendela mobil
"Iya ... Kamu juga hati-hati" balas Niswa sambil melambaikan tangannya.
Zahra menganggukan kepalanya.

Zahra mulai melangkahkan kakinya menuju parkiran.
Saat Zahra sudah menstater motornya, tiba-tiba ban motornya kempes.
"Astaghfirullah... Kenapa bannya ini?" Panik Zahra.
Zahra merogoh tasnya untuk mengambil hp nya untung menghubungi montir namun kesialan sedang bersamanya hari ini hp nya lowbatt.

Akhirnya Zahra mendorong motornya menuju ke bengkel.

***

"Gua pulang duluan" pamit Felix ke Dion
"Hemmmmm" balas Dion dengan deheman
Tanpa memperdulikan Dion lagi, Felix keluar dari ruangannya menuju parkiran.

Felix mulai melajukan mobilnya, tanpa sengaja dia melihat seseorang yang tak begitu asing sedang mendorong motor.
'Itukan Mahasiswi Yang nabrak gua? Namanya siapa tadi gua lupa?' tanya Felix dalam hati 'kenapa dia?' batinnya lagi.

Felix memberhentikan mobilnya tepat disamping Zahra.

"Kenapa motornya?" suara Felix mengagetkan Zahra
"Astaghfirullah ... Pak Felix?" Bukanya menjawab Zahrah malah tanya balik
"Motornya kenapa?" Ulang Felix
"Anu ... Itu Pak ... Kayaknya bocor" ucap Zahra terbata-bata.

"Kenapa gak telpon montir aja?" tanya Felix masih di dalam mobil
"Tadi udah kepikiran mau telpon montir tapi hp saya lowbatt Pak" jawab Zahra kikuk

"Udah sini naik mobilnya saya" saran Felix mencoba memberi tumpangan
"Tapi gimana dengan motor saya Pak?" Tanya Zahra bingung
"Biar montir ku yang ngurus" jelas Felix "kamu saya antar sampai rumah" sambung Felix.
Zahra masih berpikir apakah mau menerima tawaran dosennya atau tidak.

Sepertinya Felix mengetahui isi pikiran Zahra.
"Udah jangan kelamaan mikir naik aja ... Ini udah sore gak ada angkotan umum yang lewat sini" bujuk Felix.
'iya ya bener juga kata Pak Felix'
Batinnya Zahra.

Akhirnya Zahra mulai masuk ke dalam mobil Felix di tempat duduk belakang.
"Kok malah duduk di belakang?" Tanya Felix heran
"Maaf Pak, kita hany berdua dan kita bukan bukan mahrom" jawab Zahra memberi penjelasan.

"Tapi saya bukan sopir kamu" sanggah Felix
"Tapi Islam mengajarkan dilarang berdekatan sama yang bukan mahromnya dan hanya boleh berdekatan sama yang halal saja Pak" jelas Zahra
"Ooo maaf saya gak ngerti soalnya saya bukan orang Islam" jelas Felix tentang keyakinannya.

"Iya gak papa Pak saya maklumi" jawab Zahra dengan lembut.
Felix hanya menganggukan kepala, Dia mulai melajukan mobilnya.
"Nanti arahkan jalannya" ucap Felix masih fokus dengan kemudinya.
"Iya Pak" jawab Zahra Kikuk.

Sesekali Felix memperhatikan Zahra dari spion depan. Tidak sengaja mata mereka berdua bertemu sesaat Zahra langsung menundukan kepalanya lagi.
Jantung Zahra dan Felix berdetak dengan cepat.
'kenapa dengan jantung gua?' batin Felix.

'astaghfirullah ada apa dengan jantung ku ya allah?' tanya Zahra dalam hati.

Sudah beberapa menit kemudian mereka sudah dekat di mension Ibrahim.

Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang