"Jangan senyum kayak gitu?"
"Kenapa emang?"
"Nanti kalau saya suka sama kamu bagaimana?"
Huuhhh ucapan Felix kali ini membuat mulut Zahra ternganga dan syok..."Aaaaaa"
Felix menyumpal mulut Zahra dengan sepotong apel yang ada di atas nakas.
Zahra sangat heran dengan perilaku Felix yang biasanya sangat dingin kini malah sebaliknya."Enak?"
"Biasa"
"Masak gak enak? Coba sekali lagi?"
Felix menyuapkan sepotong apel ke mulut Zahra.Lancang bener kau Bang? Main nyuap-nyuapin anak orang 😄
"Ehhhhh?"
"Enak apa gak?"
"Biasa aja Bang"
"Seharusnya sih enak!"
"Dimana-mana rasanya buah itu ya kayak gitu"
"Enggak ... Seharusnya yang ini berbeda"
"Kok bisa?"
Tanya Zahra mengerutkan dahinya."Ya bisalah ... Kan buah yang kamu makan aku yang nyuapin?"
"Issshhhh gombal banget"
Mereka tertawa lepas sampai lupa dengan kecanggungan mereka.Bang Felix sekarang udah berani gombal ihhh 😯
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
"Kok lama Tante?"
"Iya sekalian sholat asar"
"Kakak udah sholat?"
"Belum Mi"
"Ayo Umi antar ambil wudhu"
"Iya Mi"
"Kami tinggal dulu ya Nak Felix?"
"Iya Tante"
Felix memilih pindah duduk di sofa ruangan rawat VIP itu dan memainkan handphone nya."Assalamu'alaikum" terdengar suara bariton seorang pria setengah baya memasuki ruangan rawat Zahra.
"Ohhhh ada nak Felix ternyata?"
"Iya Om"
"Udah lama?"
"Lumayan lama Om"
"Zahra sama Umi kemana ya Nak? Kok gak kelihatan?"
"Lagi di kamar mandi katanya sih mau sholat?"
"Oooo ngambil wudhu?"
"Iya Om!""Baru datang Bi?"
"Iya Mi"
Sebagai istri yang berbakti kepada suaminya Aisyah mengambil tangan Ibrahim kemudian menciumnya lembut dan diikuti Zahra.Felix melihat adegan keluarga kecil Ibrahim sampai terharu. Mungkin di dalam keluarganya gak ada acara cium tangan saat berangkat atau pun pulang dari suatu tempat.
"Mau sholat di lantai atau di atas ranjang sayang?"
"Diatas ranjang Umi ... Soalnya kepala Kakak masih pusing"
"Owwhhh ya udah"
"Bisa naik gak?"
"Bisa kok Bi"
Mata Felix tanpa hentinya memandangi wajah teduh Zahra setelah berwudhu.Aisyah dengan setia membantu putrinya untuk melaksanakan sholat karena Zahra masih dalam keadaan sakit dan belum bisa mengerjakan sendiri.
Dengan khusyuk Zahra melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yang taat.
"Ini tadi Abi mampir ke restaurant beli makanan yang cukup banyak takutnya nanti ada jenguk"
"Ayok Nak Felix kita makan bareng"
"Iya Om Tante"
"Abi juga laper ... Tolong siapain ya Mi?"
"Iya Abi"
Ucap mereka dengan merendahkan suara agar tidak mengganggu Zahra yang sedang sholat."Kok NakFelix tahu kalau Zahra ada dirumah sakit?"
"Dari Bik nah"
"Nak Felix kok bisa ketemu Bik nah?"
"Iya Om tadi saya ke rumah dulu sebelum kesini!"
"Oooo"
"Ayok makan dulu Nak Felix"
Ajak Ibrahim kepada Felix untuk makan."Umi"
Suara Zahra menghentikan aktifitas makan yang dilakukan Aisyah terhenti."Iya Kak"
"Bantuin bukain mukenanya"
"Iya sebentar Umi cuci tangan dulu""Pak Felix masih disini Mi?"
"Masih sayang ... Kenapa?"
"Gak papa""Umi"
"Iya ada apa sayang?"
"Zahra lagi pengen kerak telor Mi"
"Belinya jauh sayang"
Mulai ngambek deh anak kedua Aisyah. Seperti sebelumnya saat Zahra sakit apabila Zahra ingin sesuatu pasti akan dituruti kedua orang tuanya."Ihhhhhh ngambek ... Gak malu sama dosen Kakak?"
"Apa hubungannya sama ngambeknya Zahra?"
"Ya ada hubungannya lah"
"Kok bisa?"
"Dibisain aja Kak"
Zahra terdiam dia tidak mau ambil pusing dengan perkataan Uminya dan melanjutkan ngambeknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓
Roman d'amourبسم الله الرحمن الرحيم Warning!!! Disarankan sebelum membaca perlu follow terlebih dulu!! cerita tentang cinta seorang pria nonmuslim kepada seorang gadis muslimah yang sangat taat kepada Tuhannya!! Apakah si perempuan yang dia cintai akan menerima...