#28 Hidayah Ke Dua!!!

2.3K 152 1
                                    

"Tadi kamu gak bilang yang aneh-aneh sama Mas Rei kan Dek?"
"Engg ... Enggak"
Jawab Wafiq dengan cepat.
"Awa aja kalau Adek bilang Kakak pernah suka sama Mas Rei?!"
Ancam Zahra

"Enggak kok Kak"
Jawab Wafiq dengan susah payah menyembunyikan kepanikannya.
"Ckkkk ... Ya udah Kakak mau ke atas dulu"
Zahra menatap Wafiq dengan perasaan curiga.

"Iya" jeda Wafiq "Lihatnya jangan kayak gitu juga kali Kak"
"Kenapa?"
"Iya gak kenapa-napa!"
Zahra pergi menaiki tangga dan masih menatap adiknya dengan curiga.

"Huuffffff" Wafiq menghela nafas.
"Untung Kak Zahra percaya"
Ucap Wafiq saat dia rasa Zahra sudah tidak kelihatan.
"Bisa mati gara-gara kehabisan oksigen nih aku"
Ucapnya lagi bermonolog.

"Siapa yang akan meninggal gara-gara kehabisan oksigen Dek?"
Tanya seseorang dari belakang Wafiq.

Seketika Wafiq terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan seseorang untuknya.

"Aduhhhhhh ... Kak Vrina bikin kaget saja"
"Ckkkk ... Masa cuma gitu kaget?"
"Iya lah"
"Emang kamu tadi ngapain sampai wajah kamu panik kayak gitu"
"Gak ngapa-ngapain"

"Masak gak ngapa-ngapain panik gitu?"
Tanya Davrina yang mengejutkan Wafiq tadi. Dia baru datang bersama anak dan suaminya dari liburan hari minggu.

"Iya bener Adek gak ngapa-ngapain tadi!"
Elak Wafiq.
"Aduhhhhh ponakan Ante ... Seneng ya? Kok ketawa terus?"
Tanya Wafiq untuk mengalihkan pembicaraan.

"Iya dong Ante Afiq"
Jawab Khalid Kakak ipar Wafiq.
"Tadi main apa aja cayang?"
"Banyak Ante"
Wafiq dan Khalid berbicara menirukan anak kecil yang masih cadal.

"Kebiasaan ... Suka ngalihin pembicaraan"
Ucap Davrina lirih namun masih bisa didengar oleh Wafiq. Wafiq menanggapinya dengan pura-pura tidak mendengar apa pun.

"Kak Zahra mana? Apa belom pulang?"
Tanya Khalid.
"Udah kok Mas ... Lagi ada di kamarnya"
"Ooo ... Kirain belum pulang?"
"Baru aja Kak Zahra masuk kamarnya Mas"
"Emmmm"
Khalid hanya memanggut-manggut saja.

"Dek titip Ruby dulu ya?"
"Kakak mau ngapain?"
"Kakak mau mandi" jeda Davrina "Badan Kakak lengket dan bau nih"
"Oohhhh ... Ok Kak"

"Cini-cini ikut Ante Afiq"
Ucap Wafiq dengan nada bicara seperti anak kecil.
"Makacih Ante"
Khalid mengalihkan gendongannya kepada adik iparnya.

Davrina dan Khalid pergi menuju kamar mereka berdua dan meninggalkan Wafiq bersama putri semata wayangnya.

***

Rumah Felix ...

"Assalamu'alaikum Bik?!"
Salam Felix, namun yang dia panggil Bibik tidak menyahuti.

"Kemana Bik sri ya?"
Tanya Felix kepada dirinya sendiri.

"Bik ... Bik sri"
Ulangnya lagi.
Masih belum ada sahutan dari Bik sri.
Felix mencoba mencarinya ke kamar Bik sri namun masih belum menemukannya. Kemudian Felix mencarinya di taman belakang.

Saat dia melihat ke taman belakang, dia melihat seorang wanita memakai pakaian Syar'i sedang duduk di taman belakang rumahnya.
Felix penasaran dengan seorang yang memakai pakaian syar'i itu.

"Siapa itu?"
Tanya Felix bermonolog lagi.

"Bik?"
Panggil Felix lagi agar orang yang dia menoleh.
Wanita setengah baya itu menoleh kearah Felix.

"Mama?"
Felix terkejut dengan penampilan Mamanya yang sudah berubah.

"Assalamu'alaikum putra Mama?"
"Wa'alaikumsalam Ma?"

Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang