#34. Akhir Cerita

3.7K 157 2
                                    

Part Panjang dan Part Terakhir!
Dan jangan lupa baca ceritaku "Ayessha" ya?

"Tolong jaga Zahra ya Fel?"
Ucap Ibrahim kepada anak mantunya.
"Iya Bi, udah pasti akan Felix jagain"
Ucap semangat Felix.

"Dan kamu Kak, jangan sekali-kali membantah perintah suami kamu"
Giliran Aisyah yang berucap kepada putrinya.

"Iya Mi, mana berani Zahra membantah Bang Felix?"
Ucap Zahra meyakinkan Aisyah.
Sedangkan Felix mengulas senyum kearah istrinya.

"Ehhh ... Adek mana Mi?"
Tanya Zahra saat Wafiq tidak ada diantara mereka.

"Ehhh itu, Adek belum pulang"
Ucap Aisyah menjelaskan.
"Ck, dasar anak rajin"
Ucap Zahra pura-pura kesal kepada Adiknya yang tidak bisa berpamitan. Ya, walaupun lain hari bisa saja bertemu dengan Adiknya.

Karena di hari dimana Felix dan Zahra pindah rumah, Adek kesayangannya tidak ada di rumah.

Bagi Zahra, ini adalah momen sedih sekaligus mengharukan buatnya.

Hari ini, satu minggu usia pernikahan mereka, Felix memboyong Zahra untuk pindah ke rumah kedua orang tua Felix.

"Ya udah, hati-hati ya Fel?"
"Iya Bi"
Zahra dan Felix berpamitan kepada kedua orang tua Zahra.

"Umi, jangan nangis dong nanti Zahra ikutan nangis"
Ucap Zahra sambil memeluk Aisyah.

"Lagian pindahannya cepet banget"
"Mau gimana lagi Mi? Sebagai istri yang baik Zahra harus mengikuti kemana pun suami Zahra akan pergi"
"Iya sayang"
"Udah jangan nangis, nanti Zahra juga akan sering-sering kesini Mi"
"Iya sayang"

"Ya udah, cepet sana pergi nanti Umimu tambah nangis"
Ucap Ibrahim mengusir secara halus kepada putrinya. Kalau gak kayak gitu drama antara anak dan ibu akan tetap berlanjut.
"Iya Bi"

"Assalamu'alaikum"
Ucap salam Zahra dan Felix kompak.

"Wa'alaikumussalam"
Ucap kedua orang tua Zahra kompak.
"Hati-hati nyetirnya Fel, udah mau malam soalnya"
Ucap Aisyah sambil menahan tangis.
"Iya Mi"

Kedua pasangan suami istri itu mulai melangkah menuju mobil.

Dengan berat hati Ibrahim dan Aisyah melepas salah satu putrinya untuk tinggal bersama suaminya.
Untuk mencegahnya pun mereka tidak punya hak lagi.

***

"Assalamu'alaikum"
Ucap salam Felix setelah tiba di kediaman Aldrich.

"Mama mungkin lagi gak ada di rumah Bang!"
"Ck, masak iya sih Dek?"
"Mama tahu gak kalau kita pindahnya hari ini?"
"Tahu dong Dek, malah Mama yang nentuin untuk pindahan hari ini"

"Coba langsung masuk aja Bang!?"
"Iya ya! Kenapa gak kepikiran dari tadi?"
"Ck, dasar Abang ini!"
"Hahahaha ... Abang lupa Dek!"
Felix mengulurkan tangannya kemudian mulai memutar kenop pintu.

"Assalamu'alaikum?"
Salam Felix setelah memasuki rumah.

"Kok sepi Bang?"
Tanya Zahra heran.

Tanpa menjawab pertanyaan istrinya, Felix langsung mencari penghuni rumah ke dapur.

"Ma? Pa? Mbak? Dal?"
Panggil Felix menyebut semua penghuni rumah.

Merasa tidak orang di dapur, Felix kemudian menuju ke taman belakang dan diikuti Zahra dari belakang.

"surprise"
Sorak semua penghuni rumah, tak terkecuali mbak Eneng dan tukang kebun.

Sedangkan dua orang yang mendapat kejutan ternganga tidak percaya.

Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang