"Pak Felix dari mana kalau boleh tau"
"Emmmm dari rumah Aditya sekretaris saya"
"Ooowwwhhh"
"Langsung mau pulang?"
"Iya Pak"
"Mari saya antar"
"Enggggg gak usah Pak ... Udah deket kok"
"Gak papa sekalian lewat depan rumah kamu kok"
"Nggak usah Pak ... Jalan kaki saja biar sehat"
"Ya udah kalau gitu"Felix sedikit kecewa karen ajakan yang dia tawarkan di tolak oleh Zahra.
"Huuuu apa dia hanya basa basi?"
"Huussst ... Diam Dek"
"Emang bener kan?"
"Udah diam nanti Pak Felix denger Dek"Tidak sengaja Felix mendengar ucapan Wafiq dan membuat Felix membalikan badanya.
"Saya denger ucapan kamu tadi"
"Ehhhh maaf Pak"
"Terus? Emang hanya basa basi kan Pak?" Jeda Wafiq "kalau emang Pak Felix bener-bener suka sama Kak Zahra langsung lamar dong Pak"Ucapan Wafiq membuat Zahra dan Felix terkejut dan tersipu malu.
"Tuh kan kalian jadi salah tingkah?"
"Bener kan omongan saya? Kalau kalian berdua saling suka?"
"Adek yang sopan dong sama yang lebih tua"
"Issshhh dasar Kakak ini terlalu polos""Kalau begitu saya pamit duluan"
Felix tidak tahan dengan situasi seperti ini, akhirnya dia melarikan diri dan berpamitan."Iya Pak hati-hati di jalan"
"Hemmmm"Felix langsung ngacir pergi meninggalkan Zahra dan Wafiq di pinggir jalan.
"Kakak itu jangan terlalu polos ... kalau emang suka bilang aja sama Pak Felix"
"Apaan sih Dek?"
"Udah gak usah malu-malu aku tau kalau Kakak itu juga suka sama Pak Felix"
"Udah ayok pulang ahh ... Keburu panas"
"Selalu mengalihkan topik"
Tanpa memperdulikan ucapan Wafiq, Zahra langsung pergi meninggalkan Wafiq yang masih ngedumel.Zahra juga bingung dengan hatinya.
Apakah hatinya masih untuk Reihan atau Felix.***
"Dari mana lo Kak?"
"Dari rumah Aditya"
"Ngapain?"
"Menurut lo kalau gua kesana mau ngapain?"
"Ngurus masalah kantor"
"Nah itu lo tau"
"Tumben banget lo yang kesana biasanya aja Bang Adit yang kesini atau ke rumah lo?"
"Sekalian gua kesana ada urusan yang lain"
"Ooowwww"Obrolan mereka berhenti, tidak lama setelah itu Dalen sempat berfikir.
'Eehhhh tunggu-tunggu rumah Bang Adit sama Zahra kan satu kompleks' fikir Dalen.
"Bener lo cuma ke rumah Bang Adit Kak?"
"Iyalah mau ke rumah siapa lagi?"
"Rumah Zahra"Ucupan Dalen membuat Felix menoleh dengan spontan.
"Mau ngapain?"
"Mana gua tau"
"Udah deh lo gak usah berfikir yang bukan-bukan" jeda Felix "repot-repot banget gua kesana!! Masih ada kerjaan lain yang harus gua urus dari pada ke rumah Zahra"Elak Felix masih menyangkal kalau dia tadi benar hampir mampir kerumah Zahra.
"Ngeles mulu lo Kak?"
"Bodo amat lah"
Felix berlalu meninggalkan Dalen diruang keluarga sendirian."Mau kemana lo?"
"Ngerjain tugas kantor"
"Kantor mulu yang lo kerjain Kak-kak?" Jeda Dalen "sono cepet nikah udah tua juga""Bukan urusan lo"
"Ckk dasar kolot"Dalen masih sibuk dengan omelan nya kepada kakaknya sampai yang di omeli sudah tidak terlihat lagi.
***
Anggika
Gimana dinner kemarin malam Ra?Zahra
Ucap salam duku kai Gik!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓
Romanceبسم الله الرحمن الرحيم Warning!!! Disarankan sebelum membaca perlu follow terlebih dulu!! cerita tentang cinta seorang pria nonmuslim kepada seorang gadis muslimah yang sangat taat kepada Tuhannya!! Apakah si perempuan yang dia cintai akan menerima...