#23 Keluarga Ibrahim

2.2K 162 2
                                    

"Abi" panggil Zahra dari luar kamar Ibrahim dan Aisyah.
"Iya Kak"
Zahra berjalan memasuki kamar Abi nya.

"Ada apa Kak?"
"Pak Felix mau minjem baju Abi"
"Iya ... Nak Felix nya mana?"
"Ada di kamar tamu"
"Ooo sebentar Abi ambilin dulu"
"Tapi kata Pak Felix nanti yang nganterin Abi"
Sebelum menjawab ucapan Zahra terlihat Ibrahim sedang berfikir sebentar.

"Iya Kak ... Biar Abi yang bawa kesana"
"Terimakasih Bi"
"Iya sama-sama"
"Zahra keluar ya Bi?"
"Iya sayang"

Dari ruang tamu terdengar suara Davrina Kakak Zahra yang baru datang bersama suami dan anaknya.

Zahra segera menuruni anak tangga kemudian menghampiri mereka. Aisyah dan Wafiq ternyata sudah berada di ruang tamu suasana bertambah ramai.

"Ponakan tante"
Zahra berjalan dari anak tangga langsung menuju ke Ruby keponakannya.

"Cini-cini ikut ante"
Dengan ekspresi dibuat seperti menirukan gaya anak kecil Zahra langsung mengambil alih gendongan yang berada ditangan Aisyah.

"Adek salim dulu sama Kakak"
Aisyah memperingatkan.
"Ooo iya ... Lupa"

Zahra menuruti ucapan Aisyah kemudian bersalaman dengan Davrina dan Khalid dengan tangannya yang masih menggendong Ruby.

"Ck dasar"
"Zahra fokusnya sama Ruby bukan sama Kakak"
Elak Zahra memberi alasan sambil cengengesan.
"Tambah endut ... Tambah lucu ante emes cama Yuby"

Timang Zahra gemes karena ponakannya tambah lucu dan cantik. Ruby yang ditimang pun hanya tersenyum lucu sambil memainkan tangannya.

"Gantian donk Kak"
Sahut Wafiq tiba-tiba.
"Ckk Kakak kan baru sebentar Dek?"
"Tapi Adek juga pengen gedong Ruby"
"Nanti"

Kakak beradik itu saling berebut dengan adu mulut sampai-sampai Bundanya Ruby jadi kesel sendiri dan yang lain geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

"Sini Ruby nya biar Kakak aja yang gendong"
Davrin langsung mengambil anaknya dari gendongan Zahra dengan paksa.

"Yaaaahhh ... Yahhhh ... Ini gara-gara Kak Zahra sih"
Wafiq mulai ngambek dengan merucutkan bibirnya.

"Kok Kakak sih? Kamu aja yang gak sabaran!"
"Kak Zahranya aja yang gak mau ngalah"
Sampai Ibrahim turun Zahra dan adiknya masih bertengkar.

"Adek ... Kakak udah gak usah berantem"
"Kak Zahra tuh Bi"
Tunjuk Wafiq kearah Zahra menyalahkan.
"Kok Kakak? Kakak kan juga ing...-"

Zahra ingin mengelak namun saat dia melihat seseorang di belakang Abinya dalam sekejap dia diam. Masak iya dia harus berantem di depan Felix gara-gara rebutan gendong ponakan sama adiknya?

"Kok diam?"
Tanya Wafiq kepada Kakaknya karena tiba-tiba diam.

"Masya Allah ... Ini yang namanya Felix itu ya?"
"Iya Kak"
Ucap Davrina karena melihat ketampanan Felix. Karena menggendong anaknya Davrina tidak bisa bersalaman ala ukhti-ukhti.
Felix hanya bisa bersalaman dengan suami Davrina. Khalid.

"Kok Kak Vrina tau?"
Tanya Zahra penasaran karena dia tidak pernah bercerita tentang Felix kepadanya.
"Tau dong ... Kakak tau dari Abi"
Jelas Davrina.

"Waahhh Kak Felix keren pake bajunya Abi dan pas lagi" celetuk Wafiq tiba-tiba setelah melihat Felix.

"Jangan berlebihan"
"Gak kok Kak Fel ... Emang pas di badan Kak Felix ya Kak Zahra?"

"Ehhhhhh" Zahra terkejut dengan pertanyaan Wafiq yang tiba-tiba.
"Dasar tukang ngelamun"
"Aku gak ngelamun"
Sanggah Zahra cepat.
"Udah jangan berantem lagi"
Relai Ibrahim.

Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang