#30 Kepergian Reihan!!

2.3K 142 4
                                    

"Besok kita urus persyaratan pernikahan dulu ya Bang?"
Tanya Zahra setelah pulang dari rumah orang tua Felix.
"Gak perlu"
Jawab Felix singkat.

"Itu sudah diurus sama Abi dan Papa"
"Apa iya?"
Heum" jeda Felix "Kita hanya melakukan fitting baju dan menunggu hari H-nya saja"
"Tapikan kasihan Abi"
"Abi yang minta kayak gitu kok!!"
Zahra diam tidak membalas ucapan Felix lagi.

"Udah kita nurut saja sama mereka"
"Heum"
Angguk Zahra pasrah.

"Udah ayok"
Ucap Felix setelah dia memberhentikan mobilnya di halaman rumah Ibrahim.

"Kemana?"
"Kamu gak mau masuk rumah?"
"Udah sampai?"
"Menurut kamu?"
Tanya Felix sambil menepuk jidatnya.

"Untung sayang ... Kalau enggak udah aku makan kamu Ra"
"Emang Abang mau?"
"Maulah ... Ntar kalau udah nikah"
Ucap Felix sambil memainkan matanya.

"Apaan sih Bang? Udah ayok masuk"
Ucap Zahra salah tingkah.

Zahra melenggang pergi ke dalam rumah terlebih dulu dan menghiraukan panggilan dari Felix.

"Ra"
Panggil Felix mencoba menggoda Zahra lagi.

"Ara"

"Ara"

Berulang kali Felix memanggil Zahra namun tetap Zahra hiraukan. Kalah dengan salah tingkahnya.

Namun Felix senang dengan sikap Zahra yang selalu salah tingkah ketika dia goda.

***

"Hati-hati ya Bang?"
"Iya"
Ucap Felix setelah berpamitan kepada kedua orang tua Zahra.

"Assalamu'alaikum"
Salam Felix.
"Wa'alaikumsalam"
Balas Zahra.

Felix berjalan menuju dimana mobilnya terparkir. Sedangkan Zahra masih menunggu Felix pergi.

Saat Felix ingin melajukan mobilnya Zahra melambaikan tangannya kepada Felix, dan Felix pun membalasnya dengan senyuman manis yang dia miliki.

Merasa mobil Felix sudah tidak terlihat lagi, Zahra kemudian masuk ke dalam rumah.

"Kak Felix sudah pulang Kak?"
Tanya Wafiq saat berpapasan dengan Zahra di ruang tamu.

"Iya ... Emang kenapa?"
Balik tanya Zahra.
"Enggak papa ... Cuma tanya doang"
Ucap Wafiq santai.

"Oooo ... Kakak kirain ada apa?"
"Iya" jeda Wafiq "Emmmm Kak"
Ucap Wafiq sedikit ragu.
"Iya ada apa?"
Tanya Zahra penasaran dengan sikap adiknya.

"Emmmm ... Tadi, waktu aku pulang ketemu sama Mas Rei"
Ucap Wafiq memberanikan diri.
"Iya ... Terus?"
Tanya Zahra.

"Mas Rei titip ini!"
Wafiq, adik Zahra memberikan sebuah amplop berwarna biru kepada Zahra.
Mimik wajah Zahra seketika berubah menjadi bingung.

"Surat?"
Tanya Zahra.
"Iya lah masak uang?"
"Ckkkkkkkkk!"

"Kayaknya Mas Rei mau pergi deh Kak" jeda Wafiq "Pas ngasih ini, Mas Rei pake pakaian rapi"
Ucap Wafiq.

"Pergi? Kemana?"
Tanya Zahra.
"Kamu tanyain mau pergi gitu gak Dek?"
Tanya Zahra lagi.

"Gak ... Mas Rei kayaknya buru-buru banget"
"Kira-kira kemana ya Dek?" Lanjut Zahra.
"Iya gak tahu dong Kak" jeda Wafiq "Udahlah ... Aku mau ke kamar lagi"
Pamit Wafiq.

"Iya ... Terimakasih ya?"
"Heum"
Balas Wafiq dengan anggukan kemudian melenggang pergi.

Tanpa menunggu lama lagi Zahra pergi ke kamarnya dan langsung membuka amplop pemberian Reihan.

Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang