"Udah dong jangan nangis Ra"
"Ini udah gak nangis kok Bang"
"Abang tega lihat kamu nangis kayak gini"
Saat tangan Felix ingin mengusap air mata Zahra, dengan sigap Zahra langsung menahannya.
"Ooo maaf"
Ucap Felix. Dan dijawab Zahra dengan anggukan."Soal yang tadi Ara minta maaf ya Bang? Ara udah su'udzon sama Abang"
Pinta Zahra menyesal.
"Iya Ra, Abang gak papa kok""Sekali lagi Ara minta maaf Bang, karena sudah gampang percaya sama orang yang baru Ara kenal"
"Iya ... Gak papa kok Araaa" jeda Felix "udah jangan nangis lagi aahhh""Udah yok kita keluar"
Ucap Felix.
"Heum" jawab anggukan dari Zahra.
Zahra dan Felix berjalan menuju ke pintu untuk keluar dari ruang kerja Ibrahim."Ehhh tunggu sebentar"
Suara Felix yang tiba-tiba membuat langkah Zahra terhenti.
"Ada apa Bang?"
"Emmmm"
Felix sengaja betele-tele."Emmmm apa Bang?"
"Emmm ... Doain Abang, nanti pas waktu ijab qobul bisa lancar ya?"
"Hehehehe ... Kirain apaan? Iya ... Pasti Ara doain kok Bang""Makasih ya sayang?"
"Apa Bang?"
"Emmm ... Gak papa"
"Tadi kayaknya Abang bilang sesuatu deh?"
"Enggak kok" jeda Felix "Udah ayok keluar, sekalian Abang mau pamit pulang""Emang langsung pulang? Gak mau ngobrol-ngobrol dulu sama Abi dan saudara yang lain?"
"Iya Abang langsung pulang, tadi waktu Abang kesini gak pamit sama Mama" jeda Felix."Oooo ya udah"
"Ayok keluar"
Zahra mengikuti langkah Felix yang keluar terlebih dulu.***
"Om?"
Panggil seorang anak kecil sekitar umur enam tahunan.
"Iya sayang?"
Tanya Felix.
"Om kemana aja? Tadi Chelyn cari kok gak ada?"
Tanya gadis kecil kepada Felix."Emmmm ... Tadi, Om habis keluar sayang!"
"Kemana Om?"
"Kepo ya?"
Goda Felix.
"Enggak! Chelyn cuma tanya doang Om"
Ucap Chelyn, keponakan Felix polos."Emang ada apa kok cari Om?"
"Emmmmm"
Gadis kecil yang ada di pangkuan Felix terlihat sedang mengingat-ingat sesuatu."Emmm apa hayoooo?"
"Mmmmmm ... Chelyn pengen lihat tante!"
"Tante? Tante siapa sayang?"
"Tante itu hlo Om"
Chelyn berusaha mengingat-ingat nama Zahra."Tante Zahra maksud Chelyn?"
"Iya Om ... Iya, tante Zahla"
Ucap Chelyn yang masih cadal dengan huruf 'R'."Maksudnya pengen lihat lewat fotonya gitu?"
"Heum Om!"
Felix sibuk mencari foto Zahra di galeri handphone nya masih sambil memangku keponakannya."Ini sayang!"
"Mana Om?"
Ucap Chelyn antusias."Ini!"
Felix memberikan handphonenya kepada keponakannya."Kak Andla"
Panggil Chelyn kepada kakaknya. Andra.
"Kak Andla"
Teriaknya lagi.Mendengar panggilan dari sang Adik, Andra berlari tergopoh-gopoh menghampiri.
"Sini deh Kak!"
Ucap Chelyn saat Kakaknya sudah mulai dekat.
"Ada apa sih Chel?"
"Ini ... Foto Tante baru kita!"
Chelyn menunjukkan sebuah foto Zahra yang sedang tersenyum ke arah kamera."Mana?"
Ucap bocah laki-laki berumur sembilan tahunan.
"Ini Kak!"
"Om dapat dimana kok bisa cantik begini?"
Ucap Andra layaknya ucapan orang dewasa."Huusssssttt ... Emang tante Zahra barang apa?"
Felix memperingati Andra karena ucapannya tidak pantas untuk anak seumurannya."Tau tuh Kak Andla"
"Ckkk ... Ok ... Ok" jeda Andra "Andra ralat, Om bertemu dimana? Kok bisa kenal sama tante Zahra?"
Andra meralat ucapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Seorang Mualaf || Complete ✓
Romansaبسم الله الرحمن الرحيم Warning!!! Disarankan sebelum membaca perlu follow terlebih dulu!! cerita tentang cinta seorang pria nonmuslim kepada seorang gadis muslimah yang sangat taat kepada Tuhannya!! Apakah si perempuan yang dia cintai akan menerima...