" Mel...Melody! Ayo bangun!" Mama mengguncang badanku. Emang udah jadi kebiasaan aku susah bangun. Bahkan kadang udah pakai jam weker tapi masih aja telat bangun. Makanya mama berinisiatif membangunkan aku secara langsung karena jam weker nggak bisa dipercaya. Buktinya aku tetap sering terlambat kesekolah.
" Apa sih ma, Mel masih ngantuk ah!"
" Bangun, ini udah jam 6, emangnya kamu nggak sekolah?"
" Apa? Jam 6? Yah, mama kok baru bangunin Mel sih! ". Dengan gerakan cepat aku bangkit dari tempat tidurku yang nyaman. Aku langsung masuk kamar mandi. Dengan terburu-buru ku sabun semua badanku dan menyikat gigi. Tak sampai 15 menit akhirnya aku sudah selesai mandi. Setelah memakai baju seragam akupun mulai memoleskan wajahku dengan pelembab dan memakai bedak baby. Yahh...walaupun aku tomboy tapi aku juga harus jaga penampilan kan? Paling nggak pakai pelembab dan bedak serta parfume kesayanganku. Aku langsung menyambar tas sekolahku dan turun ke ruang makan. Untungnya aku selalu menyusun buku sesuai rosternya pada malam hari sehabis mengerjakan tugas. Jadi pagi-pagi aku nggak perlu repot nyusun buku.
Di ruang makan sudah ada mama dan papa yang sedang menikmati sarapan pagi.
" Pagi ma, pa!" ucapku sambil mencium pipi kedua orang tuaku.
" Pa, Mel ikut sama papa ya? Soalnya Mel takut telat. Ini udah jam 6.30, pintu gerbangnya kan tutup jam 7 pa," kataku dengan wajah memelas sambil mulai menyantap hidangan yang sudah dibuatkan mama ke piringku.
" Ya udah, ayo cepat habisin sarapannya!" kata papa. Aku pun menghabiskan makananku dengan cepat. Ku sobek roti dan ku masukkan ke dalam mulut yang langsung disorong pakai susu biar cepat.
" Makannya jangan gitu dong Mel, nanti keselek!" tegur mama.
" Abis mau buru- buru ma". Setelah menghabiskan sarapan pagiku aku langsung bangkit. "Ma, Melody berangkat ya. Muaachhh!" aku mencium pipi mamaku yang lembut. Emang kecantikan mama tiada duanya. Pantesan aja dulu si papa sampai memperjuangkan cintanya untuk mama. Wajah mama itu mirip bule, soalnya kakek aku keturunan Belanda asli. Orang bilang wajahku mirip banget sama mama tapi gayaku papa bilang mirip sama namboruku, Dina sewaktu kecil dulu. Tomboy!
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit akhirnya aku tiba juga di sekolah. Pintu gerbang masih terbuka lebar dan pak satpam menyambut aku dengan senyuman yang ramah sambil memelintir kumisnya yang tebal. Itu kumis apa poni pak? 😂
" Selamat pagi neng geulis. Tumben nggak telat!" kata pak satpam. Ini jelas- jelas nyindir aku nih. Soalnya selama ini aku itu langganan telat nyampek sekolah. Bisa dihitung pakai jari tangan berapa kali aku nyampek disekolah tepat waktu. Malah ya aku pernah sampai manjat tembok belakang sekolah karena terlambat. Waktu itu aku harus mengikuti ujian biologi yang gurunya terkenal songong dan jutek. Jadi demi keselamatan masa depanku, aku manjat tembok sekolah. Untung aja nggak ketahuan. Habisnya aku susah bangun padahal aku sudah menyalakan alarm jam 5 pagi di ponselku untuk membangunkan aku. Tapi ya gitu deh, karena mata ini sulit diajak kompromi. Walaupun alarmnya udah capek jerit-jerit tapi tetap aja aku molor lagi. Bahkan kadang alarmnya ditunda sampai 3 kali. Nah...bayangin aja sendiri, gimana nggak telat coba.
" Nyindir ya?" balasku sambil cemberut.
" Nggak kok, itu tandanya neng Mel ada kemajuan ya kan? Semoga besok nggak telat lagi ya!" kata si pak satpam sambil cekikikan. Yee...emang dasar ya, nanti gue botakin kumisnya baru tau. Tanpa menghiraukan pak satpam yang masih cekikikan kayak kuda lumping aku melangkahkan kaki menuju ke kelasku tercinta. Kelas II IPA-1.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pariban, I Love You ( Complete).
RomanceKeinginan Riama, untuk menjodohkan Lucas dan Melody mendapat penolakan dari kedua cucunya itu. Lucas sang play boy tak ingin dijodohkan dengan paribannya, Melody yang cuek dan tomboy. Demikian juga dengan Melody yang akhirnya jatuh cinta kepada wali...