Meluluhkan hatimu

265 22 4
                                    


Sehabis bermimpi tentang Rico tadi Imel tak dapat lagi memejamkan matanya. Padahal jam masih menunjukkan pukul 2 dini hari. Terngiang-ngiang kembali perkataan Rico tadi dibenaknya bahwa Lucas sangat mencintai Melody. Lucas juga sudah mengatakannya kemarin. Mungkin Lucas bersikap cuek padanya agar Melody terus berusaha untuk membujuknya. Baiklah...Imel akan melakukannya demi Lucas. Selama dua bulan lebih hidup tanpa Lucas membuat hidup Melody bagaikan berada di sebuah padang gurun yang sepi dan tandus. Melody menyadari kini bahwa sedikit demi sedikit Lucas sudah masuk kedalam hatinya. Dan tingkat kegalauan Melodh semakin meningkat karena tak juga bisa menemukan jejak keberadaan Lucas. Sekarang Lucas sudah berada didepan matanya masak dia harus berdiam diri saja? No...! Imel harus bisa membujuk Lucas agar mau pulang bersama mereka ke Medan. Harus bisa! Hanya Imel yang bisa membawa Lucas pulang karena Imel juga yang menyebabkan Lucas pergi. Karena nggak bisa tidur Melody keluar dari kamar. Kayaknya secangkir hot cocholate bisa membuat tubuhnya merasa sedikit hangat dicuaca kota Parapat yang sangat dingin ini. Imel keluar dari kamar menuju kedapur. Diambilnya cangkir dan tatakan kemudian membuka bubuk cokelat sachet kesukaannya dan menyeduhnya dengan air panas dari dispenser. Sambil mengaduk hot cocholatenya Imel berjalan keruang tamu. Imel duduk diruang tamu sambil membaca majalah yang ada diatas meja. Sesekali Imel menyeruput hot cocholatenya. Pikirannya mengembara kepada paribannya. Dua bulan nggak jumpa bang Lucasnya tampak makin ganteng saja. Bulan depan Lucas akan berulang tahun yang ke-30 dan itu artinya pernikahan mereka juga akan berlangsung bulan depan tepat dihari ulang tahun Lucas. Tapi kalau Lucas masih cuek sama dia gimana mereka mau menikah?

"Bang...jangan gini terus dong! Aku bingung harus gimana biar hati kamu bisa luluh". Tanpa disadarinya akhirnya Imel tertidur disofa.

Lucas terbangun dari tidurnya. Dilihatnya jam didinding masih menunjukkan pukul 3 dini hari.

"Hooaaammm..." Lucas menguap lebar dan mencoba untuk menutup matanya kembali. Tapi rasa kantuknya sudah hilang berganti dengan rasa pengen pipis. Lucas keluar dari ruangan home theater yang saat ini merangkap jadi kamarnya dan berjalan menuju kamar mandi yang berada didapur untuk menuntaskan hasrat pengen pipisnya. Setelah menuntaskan hasrat pengen pipisnya Lucas mengambil gelas lalu mengisinya dengan air putih dan meneguknya sampai habis.

"Ahhh...tenggorokannya terasa lega sekarang. Lucas berjalan kearah jendela untuk menutup tirai yang terbuka. Tapi ketika dia sampai diruang tamu matanya tertuju pada sosok seseorang yang sedang meringkuk diatas sofa. Sepertinya dia sedang kedinginan. Lucas menghampiri Imel yang tertidur disofa.

"Pariban? Kok bobok disini?" gumamnya. Imel tidur dengan posisi tubuh yang nggak nyaman banget. Kalau dia bangun pasti badannya bakalan sakit semua. Lucas merasa kasihan melihat paribannya itu diangkatnya tubuh Imel dan dibawanya ke kamar. Lucas meletakkan Imel disamping Andra. Dipandanginya wajah Imel. Wajah yang selama ini sangat dirindukannya, sangat dicintainya. Lucas nggak tau kapan perasaan ini mulai tumbuh. Yang pasti selama tiga bulan ini Lucas merasa sangat tersiksa karena jauh dari paribannya ini. Lucas merapihkan rambut Melody agar wajahnya bisa dilihatnya dengan jelas. Apa benar paribannya ini juga merindukannya? Apa benar mata yang berkaca-kaca yang dilihatnya kemarin adalah gejolak hati Imel yang juga rindu padanya? Lucas menghapus pipi paribannya itu.

"Maafkan aku pariban, aku harus nyuekin kamu ya. Sebentaaar...lagi " bisik Lucas lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Matahari mulai memancarkan sinarnya dari balik bebukitan sampai akhirnya menerangi seluruh kota Parapat. Perlahan Melody membuka matanya. Waduh...Imel kesiangan bangun. Tuh kan...gara-gara nggak bisa tidur tadi malam Imel jadi kesiangan bangun. Imel melihat kesampingnya. Andra udah bangun ternyata.Tapi...tunggu...tunggu... sepertinya ada yang salah? Tapi apa ya? Imel mencoba mengingat kembali tapi emang benar, tadi malamkan Imel kan tidurnya di sofa? Kok sekarang bisa dikamar? Imel berusaha mengingat-ingat kembali apa yang dilakukannya tadi malam dan dia ingat betul kalau sehabis membuat minuman dia duduk disofa. Kalau dia tertidur seharusnya dia tidurnya disofa dong kok ini dia bisa dikamar? Apa Imel berjalan sambil tidur ya? Duhh...Imel jadi bingung sendiri.

Pariban, I Love You ( Complete).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang