"Mel...kasus para penguntit itu kan udah selesai. Jadi tugas abang buat jagain kamu juga udah selesai. Mungkin tiga hari lagi abang akan pulang ke Medan," kata Lucas."Loh, abang bilang kan sampai abang mau wisuda. Kok jadi dipercepat?".
"Yah...abang rasa udah nggak ada gunanya kan abang disini terus. Lebih baik abang pulang aja sama mama. Kebetulan mama juga akan pulang tiga hari lagi".
"Bang Luke marah sama Melody ya?"
"Nggak Mel. Buat apa abang marah, orang kamu nggak punya salah kok! Udahlah...yuk kita pulang!" ajak Lucas. Lucas menghubungi mang Danur untuk memberitahu bahwa mereka akan pulang.
Melody dan Lucas sedang berada di dalam mobil yang membawa mereka kembali kerumah. Didalam mobil suasana hening menyelimuti mereka. Lucas dan Melody tenggelam dalam alam pikirannya masing- masing. Mang Danur sesekali melirik dari kaca spion, memperhatikan kedua insan yang terdiam membisu. Apa gerangan yang terjadi kepada kedua anak ini, sehingga mereka seperti patung manekin ? Mang Danur geleng- geleng kepala melihat kelakuan keduanya. Tadi sewaktu berangkat mereka sangat ceria dan sekarang mereka bahkan tak bergerak sedikitpun. Aneh! Suasana seperti ini membuat jarak yang ditempuh seolah semakin jauh. Mel dan Luke merasa kalau mobil ini jalan seperti keong. Lama banget nyampeknya! Sepertinya udah berjam- jam mereka berada di dalam mobil yang tak sampai- sampai ketempat tujuan. Membosankan!
Mobil mereka akhirnya memasuki halam rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Dengan langkah gontai Melody memasuki rumah disusul dengan Lucas. Freddy, Dina dan Marcella sedang berada diruang tamu ngobrol sambil menunggu anak- anak mereka pulang.
"Mel...Luke...kalian udah nyampek? Mukanya kok lecek gitu?" tanya Cella pada mereka berdua.
"Capek ma!"
"Kalian udah makan apa belum? Biar namboru siapin makanannya" tanya Dina pada Melody.
"Nggak usah namboru. Mel sama bang Luke udah makan kok! Mel permisi kekamar dulu ya!" Melody melangkahkan kakinya naik ke anak tangga menuju kamarnya. Diikuti oleh Lucas dari belakang. Sampai di kamar Melody menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Ingin meluruskan badan barang sejenak. Rasa penat ditubuhnya baru terasa sekarang. Tapi rasa lengket membuatnya tak betah, dengan langkah lesu Melody masuk kekamar mandi dan memulai ritual mandinya.
Lucas masuk kekamarnya dan langsung membuka pakaiannya. Rasa lengket membuatnya ingin segera merasakan kesegaran air yang dingin. Lucas langsung masuk kekamar mandi dan mulai melakukan ritual mandinya. Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk mandi. Cukup 15 menit dan tubuhnya sudah merasa segar kembali. Dengan menggunakan celana pendek dan kaos tipis Lucas berjalan turun kebawah. Tujuan utamanya saat ini adalah dapur. Dia ingin membuat minuman hangat untuknya. Sejenak Lucas berpikir, apa dia harus membuatkan untuk Mel juga ya? Pasti dia juga baru mandi dan minuman hangat bisa mencegah masuk angin akibat mandi malam kan? Hmm...dia akan membuatkan cokelat panas untuk mereka berdua. Dengan cepat Lucas mengambil dua cangkir dan tatakannya. Dia memasukkan cokelat bubuk kedalam cangkir dan menuangkan air panas kedalamnya. Lucas membawa minuman itu keatas. Sewaktu Lucas melewati kamar Melody, ternyata kamarnya nggak ditutup. Lucas memanggil Melody, " Mel.. Melody...!"
Melody yang mendengar namanya dipanggil berjalan kearah pintu dan membukakan pintu. Dia melihat paribannya berdiri disana dengan dua cangkir minuman ditangannya."Bang Luke?"
"Boleh aku masuk?" tanya Lucas. Melody menganggukkan kepalanya dan memberikan jalan buat Lucas untuk masuk.
"Mel...nih aku buatin cokelat panas buat kamu. Biar nggak masuk angin!" Lucas menyodorkan secangkir minuman buat Melody.
"Thanks ya bang. Mestinya aku dong yang buatkan untuk abang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pariban, I Love You ( Complete).
RomanceKeinginan Riama, untuk menjodohkan Lucas dan Melody mendapat penolakan dari kedua cucunya itu. Lucas sang play boy tak ingin dijodohkan dengan paribannya, Melody yang cuek dan tomboy. Demikian juga dengan Melody yang akhirnya jatuh cinta kepada wali...