Selamat Tinggal Kekasih

239 20 2
                                    

Rico Pov.

Saat ini aku sedang bersiap- siap untuk menjemput Melody dirumahnya. Cuaca cukup cerah pagi ini. Setelah merasa semuanya oke, aku turun kebawah mau pamitan sama mama. Diruang tamu aku melihat Regina sedang ngobrol berdua sama mama. Entah apa lagi yang mereka omongin. Akhir- akhir ini Regina sering main kerumah tapi bukan mau ketemu sama aku, melainkan ketemu mama. Entah apa urusan mereka berdua akupun tak tau. Melihat aku turun mama pun langsung memanggil aku.

"Rico...sini dong, ini ada Regina !" kata mama. Akupun berjalan kearah mereka dan menyalam Regina.

"Hai...!" katanya sok manis.

"Hai...!" sahutku dengan senyuman penuh keterpaksaan. Aku males melihat mukanya. Pagi-pagi udah nongol dirumah orang. Emang dia nggak ada kerjaan apa ya?

"Ma...aku pergi ya!" aku berpamitan sama mama.

"Loh...Regina datang kok kamu malah pergi?".

"Rico ada urusan sebentar ma!" jawabku.

"Mau kemana?"

"Adalah ma. Penting!" ujarku sambil buru- buru meninggalkan mereka dan segera menyalakan mesin mobilku. Aku meninggalkan rumah menuju kerumah Melody. Nggak sampai 30 menit aku tiba dirumah Imel dan ternyata dia udah siap- siap menungguku. Setelah Melody pamit sama bik Inah dengan teriakannya yang menggelegar dan membuat telinga sakit, Melody naik kemobil dan kami langsung berangkat ketempat tujuan.

Rico memarkirkan mobilnya diarea parkiran yang disediakan oleh pihak pengelola taman. Dia membawa Melody kesebuah taman yang berada dipinggiran kota. Rico menuntun Melody menuju sebuah danau buatan yang ada ditaman itu. Suasana yang adem karena banyaknya pohon-pohon besar yang rindang membuat suasana hati juga ikutan adem. Rico memang  sengaja membawa Melody ketempat ini karena suasananya yang tenang, belum banyak orang yang datang sehingga mereka bisa bicara leluasa, nggak perlu malu kalau harus menangis bahkan berteriak sekalipun karena disini agak sepi. Hanya ada beberapa penjual makanan yang biasa nongkrong disekitar taman dan itupun jauh dari tempat Melody dan Rico berada. Mereka duduk pada sebuah bangku panjang yang ada dibawah sebuah pohon yang besar dan rindang yang terdapat ditepian danau.

"Mel...ada yang mau koko omongin sama kamu. Tapi koko harap kamu jangan potong dulu pembicaraan koko ya!" kata Rico pada Melody. Rico mulai menceritakan tentang papa dan mamanya yang sudah tau kalau Rico dan Melody berpacaran.

"Om dan tante tau dari mana ko?" tanya Melody. Apa koko memberitahu mereka?"

"Kamu ingat cewek yang kita jumpa waktu di kafe sepulang dari mall? Waktu itu kita cari baju buat wisudaan aku". Melody mencoba mengingat kembali peristiwa itu.

"Ya aku ingat!" kata Melody.

"Dia itu mantan pacar aku waktu SMA dulu. Kayaknya dia yang ngadu ke mama kalau kita pacaran. Dan kamu tau Mel, mama marah banget sama koko. Mama bilang nggak akan merestui hubungan kita" kata Rico.

"Ya! Saya nggak akan merestui hubungan kalian berdua!" tiba-tiba saja Hanna muncul dari arah belakang mereka. Dibelakangnya Regina juga sedang berjalan menyusul Hanna.

"Mama? Kok ada disini?" tanya Rico kaget. Kok mamanya bisa tau dia ada disini bersama Melody?

"Kenapa, kaget kamu? Mama sengaja buntutin kamu tadi!".

"Ya ampun mama.Nggak begitu caranya ma! Biarin Rico menyelesaikan masalah Rico sendiri dong ma. Rico kan bukan anak kecil lagi ma. Rico udah dewasa!" kata Rico kesal. Melody menatap mama Rico yang tampaknya sangat marah pada Rico.

"Hei...dengarin ya. Siapapun kamu, saya nggak akan pernah ngijinin kamu pacaran sama anak saya! Kamu masih sekolah kan? Kalau masih sekolah belajar aja yang benar, jangan pikirannya pacaran apalagi sama guru sendiri. Apa kamu nggak malu?" cecar Hanna kepada Melody sehingga membuat gadis itu tertunduk malu. Dia merasa sangat malu sampai ingin menyembunyikan wajahnya kedalam karung saking malu dan sakit hatinya.

Pariban, I Love You ( Complete).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang