Siasat Regina

205 17 1
                                    

Bonus part buat kalian semua. Tetap dirumah aja ya. Semoga kita semua sehat dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Amin!

***

Setelah menerima surat keterangan lulus, Mel dan teman-temannya saling mengucapkan selamat dan berfoto- foto. Ada yang corat- coret baju, menuliskan nama dibaju seragam teman- teman mereka dan sebagainya untuk dijadikan kenang-kenangan yang tak akan terlupakan sepanjang masa. Masa SMA adalah masa yang tak terlupakan dalam sejarah hidup kita. Masa yang paling indah dengan segala suka dukanya. Baju Melody sudah penuh dengan tinta spidol hasil karya teman- temannya. Dengan pakaian penuh coretan Melody dan teman- temannya berfoto bersama. Aura kebahagiaan terpancar dari wajah mereka masing- masing. Ahh...senangnya...tapi sekaligus juga sedih karena setelah ini mereka akan berpisah untuk melanjutkan masa depannya masing- masing. Yang dulunya selalu bersama kemana-mana, sekarang harus meneruskan kuliah di tempat yang berbeda-beda. Melody yang akan melanjutkan kuliahnya di Medan, Rina keluar negeri, Doddy dan Iqbal ke Jakarta dan sebagainya. Mungkin kelak suatu hari nanti mereka akan bertemu kembali dengan keadaan yang berbeda tentunya. Setelah puas bersama teman- temannya, Melody melangkahkan kakinya kearea parkir. Namun suara ponselnya yang berbunyi menghentikan langkah kakinya. Melody mengambil ponselnya yang diletakkan disaku rok seragamnya dan membuka sebuah pesan masuk dari Rico.

Rico.
Mel...keruangan aku sekarang ya!
Ada yang penting nih.

Melody.
Ok!

Melodypun berjalan berputar arah menuju keruangan Rico. Tok...tok...tok! Melody mengetuk pintu ruangan Rico. Walaupun Melody pacar Rico tapi dia selalu mengetuk pintu ruangan Rico jika ingin masuk dan tidak akan masuk jika belum dipersilahkan masuk. Biar bagaimanapun Rico adalah wakil ketua yayasan disini, jadi dia harus menghormatinya.

"Ya...silahkan masuk!". Melody membuka pintu ruangan dan masuk kedalam. Rico kaget melihat baju Mel yang sudah penuh dengan coretan.

"Mel...bajunya kok dicoret- coret sih?" kata Rico sedikit tak suka melihat baju Melody penuh dengan spidol hasil karya teman- temannya. Apalagi dia melihat nama Doddy dan Iqbal nemplok dibagian leher dan bahu Melody. Tak diragukan lagi kalau waktu nyoret baju Imel mereka pasti posisinya dekat banget sama dia kan? Gimana kalau mereka bisa mencium aroma Melody saking dekatnya? Melody kok mau sih? Pasti cowok- cowok itu modusin si Melody pikir Rico mulai gusar.

"Kan buat kenang- kenangan ko!" jawab Melody.

"Itu nama teman sekelas kamu semua?" tanya Rico lagi. Melody menganggukkan kepalanya.

"Kalau gitu ada yang kurang dong!" kata Rico. Sebuah ide muncul dikepalanya. Masak teman- temannya doang yang nyoret. Rico kan wali kelasnya masak iya namanya nggak ada di baju Melody?

"Nggak kok, semua udah ada namanya," kata Melody polos. Rico tersenyum melihat kepolosan si gadis tomboy ini. Walaupun tomboy dan cuek tapi tetap aja lugu. Bikin gemes!

"Wali kelasnya kan belum taruh nama dibaju kamu!" ujar Rico kalem. O...Melody baru ngerti kemana arah pembicaraan Rico. Ternyata Rico juga pengen kasih namanya dibaju Melody.

"Koko juga mau nyoret dibajunya Imel? Kok nggak bilang dari tadi sih?".

"Emang boleh?" tanya Rico.

"Boleh dong, malah Mel udah siapin tempat spesial buat koko nyoret!" bisik Melody. Melody menunjukkan tempat 'spesial' yang dimaksudnya. Tak lain tak bukan adalah dibagian atas nama Melody disebelah kanan atas biar dekat dihati. Rico tersenyum. Diambilnya spidol permanent yang ada di tempat pulpen yang ada diatas meja kerjanya dan menulis ditempat yang ditunjukkan Melody tadi dengan namanya: Rico H.Wijaya dan membubuhkan tanda tangan dan lambang 💕 disana.

Pariban, I Love You ( Complete).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang