Pariban, I Love You ( Complete).

Meeting Regina.

Melody duduk gelisah diayunan belakang rumahnya. Hari ini dia nggak bertemu dengan Rico sama sekali. Bahkan pesannya juga nggak dibaca oleh Rico. Sebenarnya siapa perempuan yang mendatangi Rico sewaktu di mall kemarin itu, apa dia mantan Rico? Atau pacar Rico? Kenapa setelah Rico bertemu dengan cewek itu dia jadi berubah begini? Rico berjanji pada Melody untuk menjelaskan semua ini tapi sampai sekarang aja dia nggak ada kabar berita. Melody paling tak suka dengan rasa penasaran yang saat ini sedang melandanya. Paling tidak seharusnya Rico membalas pesannya. Melody toh nggak bertanya yang macam- macam kan. Mel cuma nanya kabar Rico saja dan menanyakan kenapa dia nggak masuk hari ini. Tapi itupun Rico nggak mau membalasnya.  Dengan kesal Melody melemparkan sebuah batu kedalam kolam ikan hias yang ada dihalaman belakang rumahnya dan masuk ke dalam. Biasanya untuk memperbaiki moodnya yang buruk seperti saat ini Melody akan melakukan sesuatu kegiatan yang disukainya. Melody kemudian masuk kerumah dan dengan berbekal ponselnya dia mulai berkutat dengan alat dapur. Kayaknya kali ini Melody kepengen makan sesuatu yang manis- manis. Biar hidupnya lebih manis kali ya😊 Melody melihat tutorial cara membuat donat. Sambil memperhatikan ponselnya Melody mempersiapkan bahan- bahan yang diperlukan. Untung aja mamanya emang hobi buat kue.  Jadi didapur bahan- bahan untuk membuat kue sangat lengkap. Mulai dari berbagai macam tepung, margarine dan sebagainya  sampai alat- alat untuk membuat kue semua ada dilemari penyimpanan. Setelah mempersiapkan bahan- bahan, Melody pun langsung membuat adonan. Melody harus menunggu 30 menit agar adonan yang dibuatnya mengembang dan setelah itu barulah membentuk adonan dan menggorengnya kemudian membuat toping yang Melody suka. Mulai dari cokelat, tepung gula, dan sebagainya. Setelah selesai membuat donat dan membersihkan segala kekacauan yang dibuatnya Melody membawa donat hasil buatannya ke kamar bersama secangkir hot Chocolat. Kayaknya enak nih makan donat  sambil nonton drakor kesukaannya. Hmm...nikmatnya!

Malam ini Rico sedang melajukan mobilnya menuju kesuatu tempat. Rico menuju ke sebuah kafe yang terletak disebuah mall, tempatnya dan Melody ketemu sama Regina kemarin. Setelah menceritakan masalahnya dengan kakaknya Ricky tadi, kakaknya itu mengusulkan agar Rico menjumpai Regina dan berbicara dengan gadis itu. Dari pembicaraan itu nanti Rico bisa memutuskan apa yang harus dilakukannya untuk masa depannya. Sebenarnya Ricky kakaknya itu tadi menyarankan agar Rico jangan meneruskan hubungannya dengan Melody karena ujung- ujungnya hubungan mereka akan ditentang juga oleh papa dan mamanya. Jadi kalau sudah tau hubungan itu nggak bakal bisa berlanjut untuk apa diteruskan? Itu malah akan menciptakan rasa sakit untuk Rico dan Melody. Apalagi Rico adalah cinta pertama buat Melody. Ricopun mendengarkan saran kakaknya itu dan menghubungi Regina agar mereka bisa ketemuan disuatu tempat. Regina mengusulkan kafe tempat mereka bertemu kemarin. Maka Ricopun menyetujuinya.

Rico sudah tiba di kafe tempat mereka janjian. Dia mengarahkan pandangannya ke sekeliling ruangan namun sepertinya Regina belum datang. Ricopun berjalan dan memilih duduk ditempat yang paling pojok. Setelah memesan minuman Rico mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan ke Regina.

"Aku udah di kafe!".

Regina yang sedang menyetir mobilnya melihat ada notifikasi yang masuk di ponselnya. Diapun menepi sejenak dan membuka ponselnya ternyata pesan dari Rico yang mengatakan bahwa dia sudah nyampek di kafe tempat mereka akan bertemu. Dengan kecepatan sedang Regina melajukan mobilnya menuju ke kafe tersebut. Setelah memarkirkan mobilnya Regina memasuki pintu kafe dan mencari keberadaan Rico. Setelah menemukan lokasi Rico, Reginapun melangkah menghampirinya.

"Hai Rico!" sapanya ramah. Regina memang gadis yang ramah.

"Hai Re! Ayo silahkan duduk!". Regina duduk didepan Rico.

"Rico...ada apa?"

"Nggak...aku cuma pengen ngobrol sama kamu. Udah lama kita nggak ngobrol kan?".

"Gimana kabar kamu Ric? Kenapa kamu nggak pernah angkat kalau aku vc kamu?"