Pulang Kampung

379 26 1
                                    

Natal akan segera tiba oleh karena itu seisi rumah Leonard bersama dengan keluarga Freddy sedang bersiap- siap mengemasi barang- barang yang akan mereka bawa. Rencananya malam ini mereka akan berangkat ke kampung Freddy dan Dina di Samosir melalui jalan darat. Untuk menghindari kemacetan, mereka akan berangkat malam hari dan akan tiba besok pagi di Samosir. Karena biasanya kalau liburan panjang arus mudik dari Medan ke Danau Toba - Samosir pasti padat banget. Maklum aja hampir 70% penduduk kota Medan kan berasal dari berbagai daerah salah satunya adalah daerah Tapanuli Utara tempat dimana Danau Toba dan Pulau Samosir berada. Sementara itu saudara- saudara mereka yang lain akan berangkat besok pagi karena lokasi tempat tinggal mereka tidak jauh dari Samosir kecuali Edo tentunya. Karena Edo sekolah di Medan, jadi tinggalnya dirumah Lucas.

Lucas sedang sibuk mengepak barang- barangnya ketika dia melihat Melody juga sedang menarik-narik kopernya menuju ke tangga. Kamar Luke dan Mel memang bersebelahan jadi Luke bisa liat Mel yang sedang ribet menarik kopernya dengan tangan kanannya dan tas ditangan sebelah kiri. Lucas bangkit dan berjalan menghampiri paribannya itu.

"Mel...tolong bantuin aku ngepaki barang ya!" pinta Lucas. Soalnya dia udah berusaha menyusun barangnya tapi tak muat juga di dalam tasnya.

"Susun sendirilah bang! Aku mau nurunin tas aku nih! Mau bantuin mama juga dibawah" kata Melody.

"Mel ayolah. Tolongin aku, kau tengoklah, barangnya udah berulang kali disusun tapi nggak muat juga. Rasanya aku nggak bawak baju terlalu banyak, tapi kok nggak muat ya?" Lucas memasang wajah memelasnya. Tuh kan, gimana bisa Mel tega ngeliat muka yang begituan coba! Melody meletakkan tasnya dan berjalan ke arah kamar Lucas.

"Bang...elo kan udah gede masa ngepakin gini aja nggak bisa? Ini tinggal cara nyusunnya aja bang. Kalau ditumpuk semua ya nggak muat dong!" kata Mel ketus pada Lucas. Gimana nggak gemes, barangnya di obok- obok di dalam tasnya bukannya disusun bagus- bagus. Gimana mau muat? Dasar!

"Udah aku coba berkali- kali tapi tetap nggak bisa Mel!"

"Gimana mau muat, masak barangnya asal dimasukin gini?"

"Makanya tolongin akulah pariban!" ujar Lucas sambil memainkan sebelah matanya.

"Napa matanya bang, kelilipan sapu lidi? " Melody jadi gemes betulan melihat kelakuan paribannya ini. Tapi kalau dibiarin aja bisa-bisa besok mereka baru bisa berangkat. Yang bawa mobil kan Lucas. Dengan wajah penuh keterpaksaan akhirnya Mel menyusun barang- barang Lucas ke dalam travel bagnya.

"Aseekkk... aseekkk...joss!" kata Lucas melihat Melody dengan muka juteknya mulai menyusun barang- barangnya ke dalam travel bagnya. Mulai dari celana jeans, baju, handuk, dan...

"Aaaaa...!" teriak Mel sambil mengangkat sebuah benda berbentuk segitiga.

"Mel...kenapa pulak kau berteriak?" tanya Lucas tanpa memandang benda yang dipegang Melody. Andra yang baru aja masuk melihat itu dan tertawa terbahak- bahak. Akhirnya Lucas tersadar akan situasi.

"Waduhhh...Mel i...itu...itu...kan segitiga pengaman abang. Kenapa di pegang- pegang?" Lucas gugup campur malu. Soalnya kolornya yang dipegang Mel tadi bergambar doraemon. Makanya si Andra ketawa ngakak liatnya. Dia lupa mengamankannya tadi. Ya ampunnn... Lucas kan jadi malu🙈

"Heiii...siapa yang mau pegang- pegang? Denger ya! kalau barang yang beginian urus sendirilah bang. Masak aku disuruh nyusun ini juga!" Melody mencampakkan kolor milik Lucas ke atas kasur.

Pariban, I Love You ( Complete).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang