Sebuah Kejujuran.

194 21 2
                                    

Haii...para readers yang cantik dan ganteng. Terutama juga buat kamu- kamu yang udah follow aku. Thanks ya udah baca dan vote cerita aku sampai sini. Aku bersyukur banget. Sebagai tanda ucapan terimakasihku untuk kalian yang cakep- cakep dan cantik- cantik aku akan post 1 part lagi hari ini. Semoga semuanya senang ya. Salam sayang dari aku. Semoga kita semua sehat- sehat selalu dilindungi oleh Tuhan YME dan dijauhkan dari sakit penyakit. Amin🙏

***

Jujur...
Sifat yang diinginkan oleh setiap orang terhadap pasangannya. Sebuah kejujuran membutuhkan pengorbanan? Ya, betul...betul...betul...! Terkadang untuk bisa bersikap jujur kita harus dibenci orang, bahkan dicibirkan oleh orang lain. Bisa jadi kejujuranmu membuat orang lain merasa senang dan diuntungkan. Tapi bisa juga kejujuranmu membuat orang tidak senang dan engkau ditolak! Kadang untuk bisa  bersikap jujur nggak segampang yang diucapkan. Seorang yang mengambil keputusan untuk bersikap jujur harus siap dengan resiko yang akan diterimanya. Reaksi orang akan berbeda terhadap sikap jujurmu. Demikian juga dengan Rico.

Malam harinya sepulang dari kafe, Rico dan kedua orang tuanya berkumpul diruang keluarga. Ricky kakaknya juga ada disana. Rico sengaja mengajak kakaknya itu sebagai tim pembelanya disaat situasi mendesak. Semua orang sudah berkumpul diruang keluarga. Sambil menonton tayangan berita ditelevisi. Tiba - tiba saja suara Rico memecah keheningan.

"Ma...seandainya aku pacaran sama cewek beda suku boleh nggak?" tanya Rico. Walau sebenarnya dia udah tau apa jawaban papanya. Tapi mana tau nasib lagi berpihak padanya sehingga jawaban papa berubah kan lumayan.

"Eh...Rico dari dulu papa sama mama kan udah bilang sama kalian berdua kalau kamu sama Ricky nikahnya harus sama yang satu suku dengan kita. Pernikahan beda suku itu sulit! Membutuhkan penyesuaian, apa kalian pikir itu gampang heh?" kata papa Rico.

"Tapi cinta itu kan nggak memandang suku pa! Cinta itu nggak bisa milih sama siapa dia akan jatuh" ujar Rico tak setuju dengan pendapat kedua orangtuanya.

"Itu namanya cinta buta! Kalau kita mau berhubungan serius dengan seseorang jangan buta, harus melek dong. Harus lihat karakternya, suku apa, dari keluarga mana jangan anak preman dijalanan dipacarin. Liat cewek cantik tapi asal usul nggak jelas dipacarin. Udah jelas kelakuan anak itu nggak akan jauh dari sifat kedua orangtuanya!" kata papa Rico menjelaskan.

"Jadi kalian itu harus cari pacar yang jelas latar belakang, suku dan karakternya!". Kalau itu ya memang Rico bisa menerimanya. Tapi kalau perbedaan suku yang jadi permasalahannya Rico nggak setuju.

"Kalau beda suku tapi satu agama kan nggak masalah seharusnya pa!" sanggah Rico.

"Pokoknya itu udah jadi keputusan papa untuk kalian berdua titik!".

Kalau papanya udah ngomong begitu tak ada yang bisa menyanggahnya. Itu artinya keputusan sudah final! Dengan langkah gontai Rico naik kelantai dua dimana kamarnya berada. Dia pikir setelah beberapa lama mereka nggak membicarakan hal seperti ini keputusan papanya bisa berubah. Tapi ternyata sama saja! Dihempaskannya tubuhnya diatas kasur. Sekarang jelaslah sudah bahwa sampai kapanpun papa dan mamanya tidak akan pernah menyetujui hubungannya dengan Melody.

"Aaaakkhhh...!" teriak Rico sambil melemparkan guling kesembarang arah. Dengan tampang yang acak- acakan Rico keluar dari kamarnya. Diambilnya kunci mobil dan Rico melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi. Dihubunginya sebuah nomor yang sangat dihapalnya luar kepala.

"Hallo...!" terdengar suara orang yang dicintainya.

"Mel...please help me!" kata Rico berbisik.

"Ko...ada apa? Koko kenapa?" tanya Melody kebingungan dan cemas.

Pariban, I Love You ( Complete).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang