18 -BADBOY-

1.6K 39 0
                                    

Kenya sudah jauh dari kelvin dia masih menangis dan umpatan yang ia keluarkan belum cukup membuat dirinya puas.

"Kelvin sialan, brengsek, jerk, egois, slalu menang sendiri, gak peka, tukang kibul, gak mau di campakin, malah campakin gue, harus peduli, dia aja gak peduli ama gue, emang kelvin mongkay, persis mala"ucap kenya dengan memandang jalanan yang ada di bawahnya.
Dia tak diam, dia slalu bicara, menurutnya biar dikata gila, karna sakit hati itu kayak jelangkung, datang gak diantar pulang gak dijemput.

"Ah, kelvin bangsat, anjing, macan, jerapa, badak, gajah, ular, buaya,ya dia emang buaya dua alam, sial, kenapa gue kek gini sih, gue pengen robek hatinya, trus gue sate, lau gue makan, gue sekarang harus jadi psyco, ya harus" ucap kenya dengan tawa lalu menjadi sedih lagi.

"Ah, kenapa tuhan gak adil sama gue"ucap kenya dengan suara yang sedikit keras.

Tampa kenya ketahui, sedari tadi ada seorang yang memperhatikannya dengan senyum yang mengembang, ia terus mengikuti langkah kenya.

Kenya masih saja kesal dengan kelvin, ia memutuskan untuk ke arah danau yang sejuk, dan benar disana sejuk dan sepi, tak ada orang disana, cuma kenya.
Kenya berteriak dengan berbicara ngasal.

"Kelvin, kalau saja lo itu binatang, gue bakal buru lo, gue tembak sampek mati, gue sobek tubuh lo ama tombak panjang, bukan itu saja, gue bakal bakar lo ampek gosong trus gue buang ke jurang, sampek mengenaskan"teriak kenya di danau itu.

"Sadis banget mbak"ucap seorang lelaki yang berada di belakang kenya.

Kenya kaget dengan suara itu,ia pun berbalik badan dan melihat ke arah lelaki tersebut. kenapa ada orang disini, pikirnya disini sepi, gak bakal ada orang disini, tapi kok ada orang lagi disini, ah, ia cukup malu dengan perkataannya, apalagi di jawab yang cukup tragis menurutnya.

"Eh ada orang ya, maaf kalau keganggu"ucap kenya dengan senyum malunya, air matanya sudah hilang sejak ia mengata ngatai kelvin sebagai binatang.

"Gak papa, kalau lo sebel, lampiasin aja, biar lo tenang"ucap lelaki tersebut.

"Kenapa lo gak sekolah, ini jam pelajaran lho"ucap kenya melangkah untuk duduk di rerumputan hijau.

"Trus lo di sini ngapain, pakek seragam sekolah bukannya sekolah mala ke danau"ucap lelaki itu sambil melangkah menuju kenya berada.

"Males, di sekolah ribet, nanti yang ada gue malah tambah sebel, kesel, intinya campur deh jadi satu"ucap kenya dengan suara yang marah.

"Ya ilah, mending enak minum es campur dari pada sifat yang di campur"ucap asal lelaki tersebut.

"Ih lo ya"ucap kenya dengan kesalnya.

"Lo lucu juga ya kalau lagi marah"ucap lelaki itu sambil mencubit pipi kenya.

"Jangan cubit sakit tau, emang lo mau gue cubit, gak kan, oh ya lo jawab dong, kenapa lo gak sekolah"ucap kenya dengan memperhatikan lelaki tersebut.

"Iya iya, emang lo itu cewek kepo ya"

"Gue gak kepo, gue cuma nanya"

"Sama aja"

"Beda, ck, tinggal jawab aja, apa susahnya sih"jawab kenya.

Walau pertama bertemu tapi kenya terlihat akrab dengan lelaki tersebut.

"Gue baru aja kesini, kemaren gue di luar negri untuk kuliah, gue jalan jalan, malah ketemu lo yang ngomel ngomel gak jelas nyebut nama semua binatang lagi, gak sekalian nama buah, nama kota, nama makanan, nama minu__"ucapan lelaki tersebut terhenti karna kenya telah mendahuluinya.

"Kan gue lagi sebel, ya wajar, biar dikata gila yang penting gue gak sebel lagi"ucap kenya dengan memandang danau yang ada di depannya.

"Iya gue tau"ucap lelaki tersebut dengan senyumannya.

"Oh ya, lo berarti udah tua ya dari gue, berarti gue harus panggil lo apa"ucap kenya dengan memperhatikan lelaki yang ada di depannya.

"Gue gak setua itu kali, panggil abang, kakak, sayang, apalagi baby juga boleh"ucap lelaki tersebut.

"Modus, mudos"ucap kenya dengan senyuman manisnya.

"Siapa sih yang gak mau modusin cewek secantik lo"goda lelaki tersebut.

"Ih kenal aja enggak"ucap kenya sinis

"Ya udah ayo kenalan"ucap lelaki tersebut dengan menjulurkan tangan nya.

Kelvin AthalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang