29 -BADBOY-

1.5K 42 0
                                    

Kamu itu seperti matahari
Menyinari bumi tetapi bisa membakar hati
_.Author bucin._


Pagi pun tiba,sudah 1 bulan kenya menjalani hubungan dengan kelvin dan tidak  ada kendala apa apa, dan sekarang mereka tengah menikmati pagi hari di sekolah mereka, tepatnya di belakang sekolah, bersandar dibawah pohon rindang yang sejuk dan menenangkan.

"Vin kok kamu gak pernah lagi datengin bascame mu"tanya kenya.

"Iya sekarang aku jarang aja sih, toh juga gak ada masalah di sana"ucap kelvin santai lalu memandangi lekat lekat wajah kenya.

"Oh, terus tentang geng reno, kamu udah selesain, maaf aku cuma tanya"

Kelvin menghembuskan nafas sejenak lalu mengelus puncak kepala kenya "aku udah gak perduliin dia lagi, gara gara dia, kamu hampir ninggalin aku"ucapnya kesal.

"Ya maaf, soalnya kamu juga tau kalau aku gak suka orang yang berantem, apalagi orang yang aku kenal"

"Iya, waktu itu aku larut dalam ego ku sendiri, ya gitu, em"kelvin menjeda ucapannya beberapa menit dan berkata "kalau aku berubah, jangan tinggalin aku ya, dan kamu harus pegang ucapanku, aku gak bakal lupa sama kamu dan aku masih mencintaimu walaupun aku dingin padamu, kamu harus janji ke aku"ucap kelvin dengan suara sendunya.

"Kenapa semua orang bilang kayak gitu, seolah olah kejadian itu akan terjadi, aku gak janji vin, karna aku gak tau kedepannya seperti apa"ucap kenya lalu pergi dari hadapan kelvin.

Kelvin pun melihat punggung kenya menjauh
"Maafin gue ke, gue gak tau kenapa gue bilang gitu, tapi kalaupun itu terjadi, gue harus apa"batin kelvin

Kelvin pun melangkahkan kakinya untuk ke kelas nya.

___________________

Di kelas, kenya dkk sedang mempelajari pelajaran bahasa Indonesia, Bab pantun, dan sekarang teman teman kelas nya tengah memikirkan pantun apa yang pas untuk di nilaikan ke guru.

Setelah selesai tugas mereka di kumpulkan ke guru bahasa Indonesia.

"Bayu kesini kamu, bacakan pantun mu ini"ucap guru itu yang di ketahui bernama pak gilang.

"Saya pak, siap"ucap bayu lalu melangkah kedepan kelas.

"Heh semua, dengerin gue mantun nih"ucap bayu.

"Iya"ucap 1 kelas bersama.

"Ehem ehem,tes tes,ehe_"

"Kamu ini, baca pantun kok lama sekali, kamu itu mau baca atau mau nyanyi"ucap pak gilang.

"Mau nyanyi pak kalau boleh"ucap bayu nyeleneh

"Kamu bantah sekali lagi, lari lapangan 5 kali"

"Ye, bapak mah jahat, awas nanti ada yang hilang saya gak mau cariin, buat bapak hilang aja tuh yang cari sendiri"

"Bayu, nama saya itu bukan hilang tapi gilang, sekarang baca"

"Iya pak, sabar"

Teman temannya pun hanya menyaksikan perdebatan mereka, ada yang tertawa, tidur, ngobrol,dll.

"Heh, dengerin!, semua, tolong fokus ke gue"ucap bayu lantang.

Semua orang pun fokus ke arah nya.

"Cie nurut, ganteng sih makany_"uxapan bayu di sela pak gilang

"Cepetan atau lari"

"Iya pak"

"Ehem, Ajak pacar pergi ke lestoran"

"Cakep"ucap dino dengan memajukan jempolnya.

"Bertemu mantan yang sekarang teman"

"Uwilih"ucap reyna

"Hati bingung dan gak karuan"

"Sa ae lu kadal"ucap Alina

"Ternyata mantan minta balikan"ucap nya histeris sampai lompat lompat di depan kelas.

"Eeeeeeaaaaaaaaa"ucap 1 kelas heboh.

"Hei bayu, itu pantun apa, kenapa seperti itu, saya tak mengajarkan yang seperti itu"ucap pak gilang

"Ya gak papa pak, yang penting kan udah buat ya gak"

"Heem, bener tuh pak"ucap dino membela

"Kamu berdua itu sama saja"ucap pak gilang

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kelas kenya yaitu X Ipa 2, siswi yang ada di kelas itu pun mendadak heboh, dan berbisik bisik.

"Permisi pak saya mau ngumpulin tugas BI
Di suruh ama bu jannah"ucap lelaki tersebut.

"Ya, taru di meja saya"ucap pak gilang

Lelaki itupun menyelonong masuk tampa mengucapkan kata kata,lalu lelaki itu melihat papan tulis dan membacanya.

"Pak ini lagi buat pantun ya"ucap lelaki tersebut yang bernama ando.

"Ya, emang kamu bisa buat pantun"

"Saya pak, jago lah, ando kok gak bisa itu mustahil"ucap ando dengan pd nya.

Alina yang ada di bangku ke dua pun memutar matanya jengah.

"Teruntuk gadis ku yang ku cinta,yang ada di bangku kedua bersama cewek berkucir dua, yang slalu menghant__"ucapan ando terpotong karna pak gilang telah menyelanya.

"Hei ando, dari kelas 10 kamu itu gak berubah ternyata, ini itu pantun bukan puisi, emang kamu gak malu apa di lihatin adik kelas mu"

"Iya pak, maksud saya itu, ini untuk cewek yang duduk di bangku kedua itu"ucap ando dengan menunjuk alina yang seperti tersangka.

"Ciee"semua orang yang ada di kelas pun menyoraki ando dn alina.

"Apaan sih lo"ucap alina tak terima.

Ando hanya membalas dengan cengiran khas nya.

"Cepetan ando"

"Sabar dikit dong pak"

"Jalan jalan ke kota paris"

"Cakep"ucap bayu yang ngomongnya di telinga pak gilang.

"Berisik, kuping saya nanti budeg, bayu"

"Sorry pak, lanjut kang"

"Ye gue gibeng pala lo, tau rasa"ucap ando pada bayu.

"Cepetan ando"

"Banyak rumah berbaris baris"

"Emang kereta api apa"ucap dino

"Biar mati di ujung keris"

"Waduh, serem kang"ucap bayu sekali lagi.

Ando sudah menatap tajam sang adik nya ini.

"Ehem, asal dapat alina yang manis"teriak ando lalu pergi meninggalkan kelas tersebut.

Di kelas pun alina di soraki teman temannya, ada yang minta pj lah, nanya nanya,sembarang kaler pasti ono.

"Dasar ando sialan"teriak alina yang terdengar sampai keluar kelas.

Ando yang mendengar ucapan alina hanya tertawa karna dirinya sendiri, dia pun melanjutkan langkahnya untuk kekantin sekolah, toh 5 menit lagi bel berbunyi.

Di kelas kenya dan reyna pun tertawa karna nasib sial yang menimpa alina.

"Haha, cocok juga ando jadi pacar lo lin"ucap reyna dengan tawa nya.

"Cocok apanya, malu maluin itu iya"ucap alina dengan kekesalannya.

Tiba tiba ada deringan handphone dan itu berasal dari saku kemeja kenya.
Kenya pun mengambilnya dan di layar nya tertera nomor yang tak ia kenali, dia pun membukanya.

Kelvin AthalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang