25 -BADBOY-

1.6K 42 0
                                    

Sesudah melakukan rutinitas nya, ia pun berjalan menuju kelasnya kembali.

Dan sampailah ia di dalam kelasnya yang superduper riuh, padahal anak IPA tapi kelakuannya gak mencerminkan sama sekali.

"Woy lama amat, lo tidur ya di toilet"ucap alina pada kenya.

"Sembarangan lo"ucap kenya tak terima.

"Berak kali makanya lama"ucap reyna ngasal.

"Son of a bitch lo rey"ucap kenya dengan menjitak kepala temannya itu.

"Lo kalo ngomong bangsat ya bangsat aja dong jangan pakek bahasa inggris segala, sok tau lagi"ucap reyna.

"Emang lo tau"ucap kenya.

"Ya nggak lah, pelajaran bahasa indonesia aja nilai gue jelek apalagi pelajaran bahasa inggris, mati kutu gue nantinya"

"Emang gue tanya"

"Reseh banget sih lo ke"

"Udah kenapa malah jadi berantem sih, mendingan kita pulang, bosen gue lama lama di kelas, ngantuk pengen tidur di ranjang gue yang empuk"ucap alina.

"Emang udah bel"ucap reyna.

"Lha budek nih anak, udah dari tadi belnya, lo nya aja yang asyik debat politik ama kenya"ucap alina dan pergi meninggalkan kenya dan reyna dalam kelas.

"Ye tanya, malah jawabnya hina, kampret lo"toa reyna pada alina yang sudah berada di luar kelas.

"Udah gak usah ngebacot, kasihan bibir lo kesel buat ngomong"ucap kenya cuek dan meninggalkan reyna.

"Woy, sekate kate lo berdua, gue ditinggal mulu dari tadi"ucap reyna setengah berlari menghampiri dua temannya tersebut.

_______________

Setibanya di parkiran sekolah disana sudah ada kelvin dkk.

"Lama banget sih, ngapain aja sih, belnya aja udah satu hari yang lalu lho yang"ucap kenzo dengan kekesalannya.

"Ya maaf yang"ucap reyna dengan nada yang sangat lembut.

"Bener bener pasangan gila"ucap alina.

"Diem lo kurcaci cerewet"ucap kenzo.

"Ye malah ngatain gue"ucap alina dengan sewotnya.

"Tenang ada abang ando yang siap membela putri alin dari manusia kampret kayak mereka"ucap ando dengan gayanya yang sok.

"Apaan dah lo juga lebay"ucap alin dengan memutar bola matanya jengah.

"Heh lo itu udah gue bela bukannya bilang terimah kasih malah ngata ngatain gue"ucap ando

"Emang gue mau lo bela"

"Ya harus dong, secara lo calon gue"

"Calon apaan dah, politik aja udah lewat, pikun kalik lo"

"Ya ampun gak peka nih cewek, ya calon masa depan gue lah, emang calon apalagi selain itu, calon presiden"ucap ando dengan sabarnya.

"Kirain"ucap alina malas.

"Heh, disini itu ada orang, jangan ngehayal seakan akan dunia milik lo berdua deh"ucap dirga yang dari tadi menyaksikan temannya berdebat.

"Kalau iya, emang kenapa"ucap ando dengan sok nantang dirga.

"Woy, keburu sore gue disini, mending kita pulang aja, ribet ladenin orang yang udah ajal"ucap reyna merasa sudah kesal.

"Sialan lo, ngatain gue udah ajal"ucap dirga.

"Gue gak mau mati dulu sebelum dapetin alina seutuhnya jadi milik gue"ucap ando

"Gue nya gak sudi sama lo"ucap alina

"Tuh kan ribut lagi, mending kita pulang"ucap kenya final.

"Eh eh, kalau lo pulang nya ama kelvin guenya ama siapa ke"ucap alina bingung.

"Iya ya"ucap kenya

"Lo naik angkot aja deh"ucap kenzo

"Sialan lo"

"Bareng gue aja, gak ada kok yang numpang di belakang"ucap ando

"Modus kan lo"ucap alina

"Ye di tawarin malah gitu, ya udah kalau gak mau"ucap ando sambil menyalakan motornya.

Alina pun melirik dirga yang ada di samping ando berada. "Dir gue nebeng lo ya"ucap alina dengan suara yang ia bikin selembut mungkin.

Dirga yang tau dengan tatapan yang di berikan ando padanya pun berkata "sorry setelah ini, gue mau ke rumah mpok gue dulu"

"Ya kok gitu sih"ucap alina kesal

Kelvin yang sedari tadi melihat sepupunya sok jual mahal pun tersenyum dan berkata "udah sekali kali pulang bareng ando, dia gak gigit lin"ucap kelvin pada sepupunya itu.

"Heh, emang gue anjing, cowok keren gini kayak ari irham kok di bilang gigit, ya gak mungkinlah" kesal ando tak terima.

"Bacot ndo"ucap kelvin.

"Ya terpaksa deh"ucap alina sambil menghampiri dimana ando berada.

Ando pun tersenyum akhirnya ia menang juga, alina pun menaiki motor ando
"Jangan ngebut, awas ngebut, gue tumis lo nanti"ucap alina penuh penekanan.

"Kejam amat mbak, gak bakal, yang penting pegangan nya di pererat"ucap ando dengan tawanya.

"Modus"ucap alina dengan menonyor kepala ando dari belakang.

"Yok cus"ucap dirga yang sendiri di belakang, kasihan emang, mungkin kalau ando tak sahabatnya, ia pun siap ngebonceng alina, tapi ia masih punya rasa empati pada sahabat karib nya itu.

Dan segerombolan manusia itupun melajukan motor masing masing ke arah jalur yang berbeda.

Meskipun di hari pertama sekolah, seolah alina sudah mengenal dekat teman teman barunya, dan hal itupun membuat ia senang dan bahagia.

Kelvin AthalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang