1.Awal Pertemuan

22.3K 1K 16
                                    

Halooo aku bawa cerita baru🎉🎉
Semoga suka ya.kalau ada typo komen ya😘

Sekedar mengingatkan DILARANG MEMPLAGIAT KARYA SAYA bukan nya terlalu percaya diri, tapi sekarang banyak plagiat di wattpad wattpad. Jadi saya mohon untuk tidak mencopas karya Saya.





Bugh
Rigel tersungkur akibat pukulan bertubi tubi dari lima orang pria dewasa yang tak dikenal. Yang Rigel tahu ia tak pernah mempunyai masalah dengan kelima pria itu.

Awalnya Rigel hanya meminum kopi  dikedai langganannya lalu mendadak kepala Rigel pusing dan entah dari mana datangnya kelima pria itu langsung menyeret Rigel ketempat yang sepi. Saat 5 orang pria dewasa mulai memukul Rigel, Rigel bisa menangkis pukulan pukulan itu, lama kelamaan pusingnya malah bertambah. Rigel akhirnya tak bisa menangkis pukulan pukulan itu dan berakhir babak belur.

Rigel menduga bahwa ada orang yang memberi obat di minumnya, dan membayar kelima orang ini untuk memukul Rigel agar Rigel tak bisa mengikuti tanding taewkondo besok.

Sial,kayaknya gue gak bisa main besok. siapapun orang yang nolong gue. cewek ataupun cowok gue akan beri hadiah. kalau cowok gue kasih apartemen di bandung kalau cewek gue jadiin pacar deh. batin Rigel.

"Woy!"teriak seseorang.

~~~~

"Alana beliin susu coklat kesukaan Alan di kedai red," ucap wanita paruh baya menaruh uang di meja makan.

"Saya mau keluar sama papa kamu."

"Gak usah lah ma. Mama gak kasian apa sama Alana? ini udah malem. Dia itu gadis gak baik keluar malem malem."ucap pria paruh baya membujuk istrinya. Pria paruh baya itu bernama Hendrawan.

"Ih papa kasian tau Alan. Dia itu pengin susu coklat di kedai red dari dulu. Dia juga gak lagi ngapa ngapain kan? Jadi anak berguna dikit." ucap Rani mama dari Alana dan Alan. Hendrawan menatap Rani dengan pandangan sulit diartikan.

"Udalah pa, Alana bisa kok beli susu coklat. Papa dan mama pergi aja kencan." Alana sudah terbiasa mendengar perkataan Rani, tidak ingin memperpanjang masalah sehingga Rani semakin membenci nya, dia lebih baik menuruti permintaan Rani. Alana memakai hodie berwarna pink bersiap untuk keluar. Hendrawan menatap Alana dengan mata berkaca kaca. Alana menggeleng gelengkan kepalanya, Alana tahu pasti Hendrawan sedih.

"aku gak papa kok pa," ucap Alana sambil berusaha tersenyum. Walau didalam hatinya sangat sedih mendengar perkataan mamanya yang selalu mengutamakan Alan saudara kembarnya.


"Alana aja gak keberatan. Yaudah ayo kita berangkat,"ucap Rani menarik lengan sang suami.

Hendrawan menghembuskan nafasnya. Dia tak bisa berkata apa apa lagi kalau Alana mengiyakan permintaan istrinya, hendrawan tahu kalau Alana sedang bersedih. Alana selalu menutupi kesedihannya dengan senyum palsu. "Papa berangkat," ucap hedrawan mengecup dahi Alana. Sedangkan Rani menunggu di luar.

"Maaf."hanya sepatah kata itu yang diucapkan Hendrawan lalu pergi meninggalkan rumah.

Alana menatap bingkai foto di dinding. "gue iri sama lo, mama dari dulu lebih sayang lo dari pada gue,"lirih Alana.

Alana kemudian pergi ke kedai red untuk membeli susu coklat. Diperjalanan ada suara yang membuat Alana penasaran. Alana mengikuti suara itu. Dia terkejut melihat ada seorang cowok yang di pukul oleh lima orang laki laki berumur tiga puluhan. Masalahnya yang membuat Alana geram, perkelahian tidak seimbang. Lima lawan satu, yang pasti yang satu pasti kalah. Tapi tenang Alana akan menolong cowok itu.

"Woy," teriak Alana, Alana meregangkan otot lehernya sebagai pemanasan dan menaruh kresek berisi susu pesanan Rani ke tanah.

Rigel menoleh ke asal suara dengan wajah babak belur. Alana meringis melihat wajah Rigel. "Ngapain lo disini! gak usah ikut campur urusan kita!" teriak salah satu laki laki.

Alana berkaca pinggang. "Mainnya keroyokan, dasar banci!" Alana menatap datar 5 orang pria dewasa.

"Enak aja lo kalau ngomong!gue masih bisa ngontrol emosi karena lo cewek ya!" teriak laki laki berambut gondrong dengan wajah yang memerah. Laki laki berambut gondrong sangat tidak suka diremehkan, untungnya Alana adalah seorang cewek kalau tidak pasti wajahnya di buat babak belur seperti Rigel.

"Kenapa emang kalau gue cewek?gak berani!" ucap Alana menantang. Alana bukan cewek seperti kebanyakan yang akan takut dengan bahaya.

"Sorry yah gue gak mau mukul lo. Karena lo itu cewek! nanti gue dikira banci mukul cewek lagi."

"Terus apa bedanya lo mukul dia, yang jelas jelas lima lawan satu. Itu yang bukan nya banci? Menurut gue itu sama aja. Kalau lo gak mau mukul gue. gue aja yang mukul kalian semua," Alana maju mendekati 5 lima laki laki yang lebih tua darinya, bukan nya Alana bermaksud kurang ajar. Tapi perbuatan mereka salah dan Alana harus memberi pelajaran supaya jerah. Ia mulai bersiap memukul. Mereka tersenyum meremehkan pada Alana, seakan Alana hanya seekor semut kecil yang ada di sekumpulan gajah besar.

"Oke, gue maju duluan. Tapi kalau lo kenapa napa gue gak mau tanggung jawab. Kalau kita menang lo harus mintak maaf ke kita kita karena ngatain kita kita banci dengan cium sepatu kita." kata laki laki berbadan kekar.

"Lo maju duluan."

Alana maju, dengan sekali pukul menggunakan teknik elogol jireugi pria itu langsung tumbang ditanah. empat pria itu melongoh melihat temannya yang dipukul Alana pingsan seketika. Mereka saling pandang, Alana tidak selemah yang mereka kira. Mereka kemudian berniat menyerang bersamaan,tapi sayang sekali Alana bisa membacanya. Alana kemudian memukul dan menendang dengan teknik taewkondo yang ia pelajari. Sedangkan Rigel sudah terkapar pingsan ditanah. Padahal Rigel ingin sekali melihat Alana bertarung. Tapi rasa pusing yang kian bertambah hingga Rigel tak bisa menahan untuk membuka matanya.

Lawan Alana sekarang mulai lelah menghindari serangan Alana yang bertubi tubi. Dua diantaranya pingsan dan yang tiga masih bertahan dengan wajah babak belur. "Kita nyerah." ucap ketiga pria itu dengan nafas ngosngosan.

"Bagus, bawa teman lo ini."ucap Alana menunjuk dua pria yang sedang pingsan dihadapannya. Alana meringis melihat kedua pria itu pingsan."maaf tadi gue mukul kekencengen."

Ketiga pria ini mengangguk kaku,karna takut pada Alana. Mereka kemudian pergi, sebelum pergi mereka meminta maaf pada Alana.

Sekarang Alana berjongkok mengamati wajah Rigel."woy bangun," Alana menepuk nepuk pipi Rigel sampai Rigel tersadar.

Mata rigel mengerjap ngerjap. "Mulai sekarang lo jadi pacar gue," ucap Rigel yang baru sadar dari pingsan nya.

Terimakasih telah membaca Alana.
Haii ini cerita pertama ku:) semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen yah:)

Alana(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang