01. Inception

2K 328 56
                                    

"Kak, kau tidak bekerja?"

Sekali lagi. Suara madu itu kembali terdengar di telinga milik Min Yoongi, menggelitik diantara suara hening panjang yang sebelum keduanya ciptakan beberapa saat lalu. Si pria Min tersebut, yang saat ini tengah merebahkan badannya di atas sofa panjang dengan tangan kanan yang bertumpu menyamankan kepalanya, sedang yang kiri ia gunakan untuk memainkan ponsel oleh jemarinya yang panjang, rupanya benar-benar tidak berniat barang sebentar saja beranjak dan meninggalkan posisi kelewat nyamannya.

Semakin tua, Min Yoongi rupanya semakin malas beraktivitas—kendati untuk beberapa hal yang menyangkut pekerjaannya, ia tidak pernah melakukannya dengan setengah-setengah.

"Tidak ada kasus yang terlalu berat, jadi Hoseok dan Karen di sana pun sudah cukup. Aku hanya akan datang kalau ada yang sedikit gawat di kantor."

"Enak sekali hidupmu," sahut si adik, yang sejak tadi rupanya sedang menyandarkan punggungnya pada bagian tengah sofa yang Yoongi gunakan untuk merebahkan badan. Min Yuki, terlihat beberapa kali menghela napas berat sebelum kemudian meninggalkan atensinya sejenak pada laptop dan tumpukan berkas di kedua pahanya, untuk menyandarkan kepalanya pada perut kakaknya saat melanjutkan, "Lihatlah aku—hari sabtu begini aku bahkan harus mengerjakan banyak sekali berkas yang menumpuk, sialan memang. Mereka sama sekali tidak memikirkan bahwa pegawainnya ini masih manusia yang butuh istirahat, huh? Menyebalkan."

"Kalau begitu keluar saja," Yoongi kemudian menyahut cepat, lurus dan tanpa minat, tetapi atensinya rupanya tak pernah ia lenyapkan dari ponselnya. "Kalau itu meyulitkanmu, jangan dipaksakan. Pekerjaan tidak akan nyaman jika kau mengerjakannya setengah-setengah."

Namun di sana, agaknya Yuki benar-benar tidak sejalan dengan apa yang kakaknya itu ucapkan. Gadis itu kemudian merengut, dan menggulingkan sedikit kepalanya untuk menatap sang kakak saat kembali berujar, "Lalu kau pikir, memangnya mencari pekerjaan itu segampang mencabut uban yang ada di kepalamu?"

"Apa kau bilang—" Sial. Si Min tersebut kemudian mendadak bungkam begitu ponsel yang ada di tangannya meluncur dan terantuk pada wajahnya. Gila, sakit sekali.

Si Min yang lelaki kemudian meringis dan beringsut membenarkan duduknya, sedang si Min lainnya, hanya terkekeh menertawakan kekonyolan kakaknya itu. Sudah lama sekali rupanya Yoongi tidak menunjukkan sifat-sifat alamiah yang biasanya manusia lakukan. Sebab, bayangkan saja—Yuki barangkali beberapakali tak habis pikir dengan Yoongi yang terkadang suka sekali menyibukkan diri sampai istrinya harus menginap di apartemen miliknya sampai berminggu-minggu. Gila. Gila sekali. Yuki bahkan terkadang merasa bersalah kalau-kalau Sora terlihat seperti seorang yang kekurangan belaian suaminya.

Well, Yuki tahu kalau pekerjaan Yoongi itu termasuk pekerjaan yang penting—sangat penting malah, ia juga mengetahui semua tentang tujuh atau barangkali delapan tahun yang lalu saat pria itu hampir gila karena kasusnya ternyata benar-benar menguras kewarasannya. Namun, yah, Yuki hanya ingin kalau kakaknya itu benar-benar berjalan ke depan, ia tidak mau melihat Yoongi yang kembali mengingat kembali masa lalu yang barangkali membuat geliut getir kembali merangkak sampai kepalanya. Walaupun rasanya, hal itu nyaris begitu mustahil untuk saat ini.

"Omong-omong, bagaimana kabar Haru?"

Yoongi kemudian menyahut sederhana, "Dia baik-baik saja."

"Kau yakin?"

"Kenapa bertanya seperti itu?"

Patut dicurigai.

Menahan napas sejenak, dan lalu mengembuskannya secara perlahan, Yuki kemudian beringsut untuk menurunkan beberapa berkas dan laptop yang sedari tadi terduduk manis di atas pahanya untuk kemudian menyamankan duduk di sebelah Yoongi yang ada di atas sofa. Lantas dengan sedikit banyaknya pertimbangan Yuki lantas menyamankan posisinya dan tertidur di atas paha kakaknya yang masih melakukan sesi bercermin pada ponselnya—barangkali sedang melihat apa wajahnya terluka oleh ponselnya sendiri tadi.

[M] 1. THE DEEPEST ETERNAL DREAM | ✓Where stories live. Discover now