"Illuminati merupakan sebuah organisasi rahasia yang hingga kini masih belum terungkap. Banyak desas desus beredar jika para penganut sekte ini merupakan orang-orang cerdas yang menguasai sebuah pemerintahan. Bahkan aparat hukum itu sendiri."
🌛🌜
Yoongi kembali lagi pada ruangan yang gelap. Hitam. Tanpa cahaya setitik pun. Sudah berapa lama ia diam di sini.
Dan-di mana ia sebenarnya?
Tak ada yang bisa ia lihat selai warna hitam, bahkan tubuh dan pakaian yang saat ini ia kenakan pun, tidak terlihat sama sekali. Ia terjebak dalam kegelapan mutlak. Tanpa adanya seseorang di sisinya. Tangan kanannya bergetar, lalu tangan yang kiri memegang tangan yang bergetar itu, agar tetap tenang. Ia meneguk susah salivanya sendiri, begitu ia sadar, apa aku sudah mati?
"Hyung...."
Yoongi berbalik ke belakang, lalu menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari suara yang memanggilnya di tengah kegelapan. Ia kemudian menyeret langkahnya-entah ke arah mana dan hanya berbekal suara yang menuntunnya.
Namun ruangan ini seperti tidak ada ujungnya.
Pria itu kemudian menghentikan langkahnya. Ia kembali melempar pandangnya ke berbagai arah. Namun sekali lagi, tak ada yang ia temui kecuali hitam. Benar-benar hitam, dan merasa bahwa dirinya mungkin saja buta.
Mengabaikan beberapa pikiran yang berkecamuk dengan secara asal, Yoongi akhirnya menyeret kembali langkahnya. Dua, tiga, empat, lalu lima dan enam langkah ia pacu, setelahnya suara menggema segera memekik rungunya.
"Aku bilang apa, hyung! Kau tidak akan bisa melawan mereka!"
Berhenti dilangkah keenam, Yoongi kini berdiri tegak tanpa ingin menoleh ke berbagai arah. Suara yang tadi menginterupsi langkahnya benar-benar tidak asing. Kembali merasai hawa dingin yang menjilat permukaan kulitnya, Yoongi akhirnya menutup matanya untuk mendengar lebih jelas lagi suara milik siapa yang kini tengah bersamanya.
"Hyung."
Yoongi membuka mantanya. Suaranya begitu lembut tetapi terdengar sedikit parau. "Jimin?"
"Menyerah saja dan lari sejauh mungkin. Bawa Sora bersamamu, dan jangan mengusiknya." Suaranya kembali terdengar, sementara Yoongi benar-benar tidak bisa menemukan sosoknya sama sekali. "Aku bilang padamu untuk membawanya pergi berulang kali, bukan untuk menggunakannya sebagai pemicu, hyung!" pecahnya, membuat Yoongi refleks menutup kedua rungunya lantaran suaranya begitu nyaring merangsek rungunya.
Melepas kedua tangannya yang menutup rungu, Yoongi akhirnya berbicara. "Tapi aku ini seseorang yang bekerja di bawah institusi kepolisian. Aku harus menangkapnya, Jimin."
"Kau mau berakhir sepertiku?" suara Jimin terdengar begitu parau. Sedikit terisak dan melengking di berbagai sisi. "Tidak ada yang tahu tentang pekerjaanmu, kau bisa pergi sejauh mungkin dan bawa adikku bersamamu, hyung."
YOU ARE READING
[M] 1. THE DEEPEST ETERNAL DREAM | ✓
Fanfiction[Completed] [Crime/Horror] "No matter who you're, I'll love and trust you for a long time." ©2018