"Namjoon pergi lagi, saat ini aku tak tahu ke arah mana, tetapi sepertinya dia menuju kaki gunung." suara Hoseok masih tersambung di sana, pria itu sempat menjedanya lantaran ia sedang berkendara sambil menghubungi Yoongi yang masih mematung, tetapi mendengar dengan jelas apa yang rekanya itu sampaikan padanya. Hoseok di sana melanjutkan, "Haruskah aku masih membututinya lagi, Hyung?"
Yoongi tak lantas menjawabnya, semua kalimatnya seperti tertahan di kerongkongan miliknya. Otaknya sulit untuk kembali bekerja, saat kedua irisnya saat ini disuguhkan pemandangan yang tak asing. Di mana satu ruangan yang kini sudah digulung garis kuning, jelas menandakan bahwa tempat ini telah berubah menjadi tempat kejadian perkara Park Sora menghilang.
Karen sudah memeriksa CCTV ruangan Haru, tapi semua itu percuma. Sebab CCTV-nya mendadak rusak saat Sora terbangun tengah malam. Rekamannya berhenti di sana, dan saat ini beberapa petugas sedang berusaha mengumpulkan petunjuk untuk menemukan Sora. Sedang Haru, sudah dipindahkan ke ruangan yang lain.
"Hyung?" Hoseok mendecakkan lidah di sana, memotong isi kepala yang mendadak runyam milik Yoongi. "Kau mendengarku atau tidak? Bagaimana, aku butuh kepastianmu?"
"Ah—iya, Hoseok-ah, aku berharap padamu," tutup si Min tersebut kemudian langsung saja menyimpan kembali ponsel-nya ke dalam saku jaket hitamnya.
Meski kesulitan menahan suaranya agak tak bergetar setengah mati, Yoongi masih berusaha untuk tetap mempertahankan eksistensinya di sini agar tak terjatuh dan tumbang begitu saja saat ini. Masalahnya adalah bagaimana bisa Yoongi kembali kehilangan wanita itu lagi. Lagi. Lagi. Kata itu terus berputar bak pusaran angin yang mengacak laci-laci kenangan milik Yoongi di dalam kepalanya. Anggota tubuh miliknya yang satu itu dirundung pening bercampur pilu, kedua matanya panas dan selanjutnya Yoongi memacu langkah untuk meninggalkan TKP dengan keadaan yang cukup kacau. Bahkan melewati Karen yang berusaha berbicara padanya begitu saja.
Namun dengan segera lengan milik si Min tersebut di tahan oleh wanita itu dengan wajah yang menatapnya datar. Kedua iris mereka saling mengisi satu sama lain selama beberapa sekon.
Berusaha mengumpulkan kesadaran, mendesah berat dan perlahan menetralkan napasnya yang mendadak menderu cepat, pria itu itu bahkan belum sempat bertanya maksud si wanita Song itu menahannya, ketika Karen sudah keburu menyerahkan tab miliknya yang sedari tadi tersimpan di tangannya yang bebas pada Yoongi, sembari melepaskan cengkramannya pada lengan si Min tersebut.
Yoongi menerimanya, lalu melihat garis wajah tak asing pada layar tersebut. Sebuah video yang dihentikan. Salah satu video yang selalu berada di dalam komputer yang berada di meja kerja Yoongi di kantor polisi. Koleksi video yang dorekan Park Jimin delapan tahun lalu untuk bercerita semua tentang sekte dan keluarganya yang terlibat di dalam sana.
Si pria Min tersebut membeku. Suara mendadak hilang, rasa cemas mendadak menggulung dadanya, ia gelisah—dan sukses mengundang Karen memberikan tatapan penyesalan yang bercampur lega.
YOU ARE READING
[M] 1. THE DEEPEST ETERNAL DREAM | ✓
Fanfiction[Completed] [Crime/Horror] "No matter who you're, I'll love and trust you for a long time." ©2018