[!] 18++ A bit of explicit content [!]
Proceed at your own risk.***
Saat ini pukul sebelas lebih empat puluh lima menit malam. Kedua netra yang menggelayut sendu miliknya, lantas terbuka dengan cairan merah pekat yang meluruh deras dari kedua sisi ujung matanya. Taehyung diam-diam berharap kalau darah yang kini meluruh keluar dari kedua matanya dapat membanjiri seluruh dunia agar lenyap bersama dirinya dalam kubangan rasa sakit.
Taehyung gagal membawa wanitanya.
Pria itu diam-diam membawa salah satu tangannya untuk mengusap cairan merah tersebut dari wajahnya. Kedua netranya lantas berubah menjadi hitam sepenuhnya, kendati merah masih tersisa di dalam sana. Duduknya kemudian ditegakkan dengan badan yang kembali berdiri dan melangkah hati-hati. Bau anyir, dan rasa lembab diam-diam merembes melewati penciuman miliknya, merebak masuk mengisi seluruh ruangan bawah tanah yang lebih serupa dengan sebuah gua.
Tempat ini, adalah tempat miliknya bersembunyi sambil kemudian memberikan beberapa persembahan untuk digunakan dalam memperpanjang hidupnya di dalam tubuh yang semakin rapuh. Pertahannya mulai melemah dengan darah dagingnya yang kini kian menjauh, maka mengambil jiwanya dan kemudian mempersatukannya dengan sisa jiwa yang sudah tak ada sisi kemanusiaan milik Taehyung, ia kemudian rela untuk melakukan apa saja asal sisi satan miliknya terpuaskan.
Taehyung lantas berjalan kemudian pada genangan air yang ada di hadapannya, menempel di dalam dinding batu hitam yang lembab, begitu kokoh dan besar—yang sebenarnya merupakan sebuah gerbang di mana salah satu jiwanya itu berasal. Gerbang Gehenna. Setelah mengorbankan banyak sekali jiwa yang masuk ke dalam lingkaran genangan air keruh tersebut, Taehyung mendadak tersadar kalau ia bahkan sudah kehilangan detak jantungnya. Tidak hidup, tetapi tidak benar-benar mati. Hanya ada selagi belahan jiwanya yang ia tanam beberapa tahun lalu itu tumbuh, dan siap bersatu dengan miliknya untuk membuka neraka yang benar-benar ia tunggu-tunggu sejak dulu.
Tentu saja. Isi kepala dan semua yang ada di dalam dirinya mengatakan hal seperti itu. Tidak ada yang salah. Taehyung yang paling benar, manusia-manusia di luar sanalah yang benar-benar munafik seolah membenci para iblis, kendati mereka bahkan telah pandai menciptakan iblis-iblis tersebut di dalam kepalanya sendiri tanpa bantuan iblis itu sendiri. Naif, munafik.
Jadi, sebelum terlambat dengan malam yang terus merangkak, sebelum hal-hal yang tak ingin diharapkan terjadi, ia kembali melangkah dan kini membawa salah satu pisau yang tergeletak di atas meja yang terbuat dari batu dengan sedikit pipih di permukaannya. Untuk kemudian ia koyak di telapak tangannya secara bergantian, lalu berjalan ke sisi gerbang tersebut, di mana kini salib menyimpang tersemat di permukaan batu tersebut—lantas akhirnya kedua tangannya mengusap kasar dengan darah milik Taehyung yang menempel di sana.
Taehyung di sana mengerang, dan kemudian merosot sambil bergumam-gumam membacakan sesuatu yang membuat gua tersebut bergetar—sebelum akhirnya salah satu makhluk neraka yang ia kirim tersebut kembali, menunjukkan sesuatu di atas kedua tangannya.
Makhluk tersebut berwarna merah, tinggi tak beraturan, kurus dengan daging yang selama ini Taehyung kumpulkan demi membangkitkan makhluk tersebut sebagai peliharaanya, juga berbau busuk. Mereka menyebutnya sebagai ghoul*), di mana di luar sana Taehyung masih mempunyai banyak dalam berbagai macam bentuk.
Taehyung lantas berbalik, dan kemudian mendapati kedua matanya berbinar dan semakin meluruhkan cairan merah pekat dari kedua netranya, dengan senyum mengerikan saat berjalan dan mengusap pelan jiwa tersebut sambil bergumam, "Selamat datang di dalam rumahmu, Kim Haru."
//
"Punggungmu, baik-baik saja?" Yoongi bertanya sedikit menaikkan volumenya begitu dirinya berada sedikit jauh dengan lawan bicaranya.
YOU ARE READING
[M] 1. THE DEEPEST ETERNAL DREAM | ✓
Fanfiction[Completed] [Crime/Horror] "No matter who you're, I'll love and trust you for a long time." ©2018