February 13, 2018 / Seoul
Kau tahu, mencintai secara berlebihan itu hanya akan berakhir dengan rasa sakit.Ini ciuman yang ketujuh.
Taehyung menarik sedikit lebih dekat lagi pinggul si gadis untuk semakin menyentuh tubuhnya. Perlahan sentuhan bibirnya berjalan lembut untuk menuruni garis wajahnya. Merambat dan bermain di sekitar leher sampai tulang selangka-membuat sang kekasih hanya mampu membuka sedikut mulutnya dengan vokal yang tertahan dan melampiaskannya dengan cara menengadahkan kepala.
Namun tak lama kemudian, ciuman itu terlepas-dengan Taehyung yang menarik kepalanya, saat seseorang yang ada di bilik kamar mandi samping mereka terdengar mendecak sebal.
Lelaki itu terdiam sejenak dan kemudian tertawa tanpa suara. Park Sora-kekasihnya-ikut tertawa dengan menutup mulutnya menggunakan salah satu tangannya. Bagaimana bisa mereka melakukan hal semesum ini di dalam kamar mandi wanita yang berada di bandara?
"Bagaimana kondisimu?" tanya Taehyung sambil mengancingi kemeja Sora yang sedikit terbuka karena ulahnya.
Sora tersenyum dan menatapnya. "Baik. Aku baik-baik saja, Taehyung."
Sudah satu bulan lebih sejak Jimin benar-benar dimakamkan. Satu minggu setelah kepergian Jimin, Taehyung benar-benar tidak berada di sisi kekasihnya. Namun, itu bukan salahnya. Sama sekali bukan. Lelaki itu tidak ada, bukan karena ia yang tidak peduli, tetapi-hanya saja Sora yang memang tidak memberitahukan kondisinya saat itu. Terlebih dari pada itu semua, Taehyung tengah berada dalam perjalanan bisnis menuju ke Jepang saat itu.
Setelah tahu bahwa kondisi Park Sora benar-benar tidak baik-baik saja. Taehyung membawa gadis itu untuk tinggal bersamanya di apartemen miliknya sementara waktu. Menemani Sora menjalani berbagai terapi untuk masalah kondisi psikis. Juga merawat sang kekasih dengan baik. Lelaki itu bahkan melunasi hutang-hutang milik Jimin yang ditinggalkan pada adiknya itu.
Taehyung dan Sora sudah menjalani hubungan selama lima tahun. Dan itu bukan waktu yang sebentar. Namun, juga belum cukup lama. Lagi pula, Sora tidak ingin terus-menerus merepoti kekasihnya yang sangat baik hati itu. Selain tidak mau merepotkan Taehyung dalam masalah finansial, Sora juga tidak ingin membuat Taehyung semakin mesum karena dirinya yang tinggal satu atap dengannya.
Namun, meskipun Taehyung itu agak sedikit mesum, lelaki itu agaknya tidak pernah sampai melampaui batas. Ia sangat menjaga Park Sora sebagaimana ia menjaga dirinya sendiri. Dunia pekerjaan yang digeluti oleh pria berumur 25 tahun, akan selalu mendapat tawaran kenaikan jabatan dengan cara meniduri beberapa wanita, atau dengan penyuapaan. Namun tidak-Taehyung tidak pernah terlibat hal semacam itu, kendati dirinya sangat menginginkan keduanya; kenaikan jabatan juga tidur bersama wanita.
Pada mulanya, pria itu sudah berniat akan melamar kekasihnya tahun ini-tetapi sayangnya, ia harus mengubur sedikit niatannya itu karena kematian Park Jimin yang tidak lain adalah kakak dari kekasihnya. Mungkin di akhir tahun atau mungkin tahun depan? Taehyung sangat mengharapkannya.
"Kalau begitu, sekarang aku yang tidak baik-baik saja," kata Taehyung sedikit merajuk.
Maniknya meredup, dengan bibir yang menukik sebal. Sora kemudian terlihat berjalan satu langkah dan memeluk Taehyung. Menepuk punggung kekasihnya yang lebih besar dari dirinya itu beberapa kali sambil sesekali mengelusnya dengan lembut. "Oh, ayolah ... kau itu sudah 25 tahun, Taehyung. Jangan bersikap seperti ini terus."
Taehyung tidak membalas pelukan Sora-tetapi dari pada itu, ia malah sedikit membungkukkan badan untuk kemudian menyusupkan kepalanya pada perpotongan leher dan pundak gadis itu. "Lagi pula, mengapa harus ke Daegu, Sora? Sejauh itu? Kau tahu, aku tidak sanggup jauh darimu."
YOU ARE READING
[M] 1. THE DEEPEST ETERNAL DREAM | ✓
Fiksi Penggemar[Completed] [Crime/Horror] "No matter who you're, I'll love and trust you for a long time." ©2018