02. He's Back

1.7K 340 102
                                    

"Mama, siapa paman itu?"

Membeku dengan fakta yang kini merayapi seluruh isi kepalanya yang hampir rusak, Sora merasa seolah baru saja ditancap paku besar yang bersarang dari ujung kepalanya sampai membelah keramik yang ia pijaki. Ia ingin sekali berlari—membawa Haru yang berdiri dengan kedua sorot mata getir, nanar begitu jelas terlihat benar-benar tak mengerti. Tetapi mengingat apa yang sudah berlalu di tujuh tahun sebelumnya, si gadis Park tersebut mendadak terlihat sulit untuk menampik realitas yang ada saat ini. Ia takut.

Apa yang saat ini tengah kedua irisnya lihat? Pria itu kembali; dengan bentuk tubuh yang benar-benar tak berubah dalam tujuh tahun lamanya. Rambut hitamnya masih sama, wajahnya masih sama, hanya saja—gurat memuakkan benar-benar terlukis jelas di kedua netranya. Auranya kelabu, dikelilingi hawa yang membuat Sora memekik tak tertahankan karena kedua kakinya mendadak lemas.

"J-jangan ganggu anakku, Taehyung," Sora mendesis gemetar, masih tak percaya. Seluruh sisi perutnya seperti baru saja di aduk paksa tanpa ampun. Dadanya mendadak bergemuruh keras layaknya gelombang pasang. "Pergi—aku mohon."

"Pergi?" Pria itu menyahut dengan wajah yang merengut. Ketukan sepatu hitamnya yang kini memacu pada keramik di depan rumah milik Sora benar-benar sukses mengirim geliut ngeri yang menjilat habis permukaan kulitnya. "Bagaimana bisa aku pergi, sedang aku selalu merindukanmu?"

Dengan sisa kewarasan juga keberanian yang dimiliki Sora, wanita itu lantas memacu langkah gemetar—hampir kehilangan tumpuan kakinya sendiri, ketika dengan cepat kedua tangannya membawa anak laki-lakinya kini ke dalam dekapannya. Membuat si Min kecil kini menelusup dalam perpotongan lehernya dengan kedua tangan yang memeluk keras, garis leher sang Ibu. Tubuhnya dingin, Sora bahkan meraskan bagaimana anak lelakinya kini bergetar dengan peluh yang membanjir.

"Aku mohon jangan ganggu keluargaku." Sora mengambil langkah mundur ketika seluruh tubuhnya bahkan merasa digulung rasa takut yang berlebih.

Namun seolah tak peduli dengan wanita yang sampai saat ini masih begitu betah mengisi kekosongan hatinya, Taehyung malah kembali memacu langkahnya kelewat hati-hati. Kedua irisnya yang kelam tak pernah terputus pada milik si wanita. "Kau tahu sendiri kalau dia anakku, Sora."

"Tidak, Taehyung." Sora menggeleng, dengan kabut yang mengisi seluruh pandangannya. Punggungnya lantas membentur dinding tatkala kini sepatu milik Taehyung benar-benar bersentuhan dengan jari-jari kakinya yang tak terbungkus oleh apa pun. Sora mendadak merengek lirih, "Dia anakku, Min Yoongi ayahnya—dia yang merawatnya selama ini. Bukan kau."

"Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu?!" Taehyung, dengan pakaiannya yang kelewat rapi dengan warna hitam yang mendominasi, menyahut sedikit mendesis. "Kau tidak bisa membantahkan fakta tentang darah siapa yang tengah mengalir di dalam tubuhnya, Sora. Dia anakku—dan selamanya akan seperti itu," lanjutnya dengan suara yang begitu berat tetapi sukses mengirim gelenyar aneh bagi si wanita.

Sora menahan napas, nyeri yang mengerak di dalam dadanya semakin menyeruak hebat. Ia masih menggeleng saat kini kabut itu terbebas dengan dua butir yang mengalir di permukaan wajahnya. Namun seberapa keras ia menampik, maka semakin keras pula kelebat memori di dalam labirin kepalanya memutar bagaimana dulu ia bersama. Ia membuang napas berat saat kepalanya menunduk.

"K-kau—kau kemana saja selama ini?"

Semuanya barangkali masih bisa diperbaiki.

Taehyung bungkam menatap wanita di hadapannya kini menunduk dengan bahu yang bergetar. Sorot matanya mendadak berubah dengan pandangannya yang digulung rindu, sedikit berkabut—kendati bagian dari dirinya masih saja rusak. Si Kim yang masih betah bungkam dan hanya memandang wanita terkasihnya kini memeluk hasil dari percintaan mereka, ia akhirnya hanya bisa menghela napas, berusaha tak hilang kendali pada Sora yang menyembunyikan pandangan terlukanya. Ia kemudian berkata lirih, "Bersembunyi, melindungimu dan berusaha menghindari anakku sendiri."

[M] 1. THE DEEPEST ETERNAL DREAM | ✓Where stories live. Discover now