09. Resurgence

4.1K 702 335
                                    

Ada pepatah mengatakan, bahwa jika kau berbohong untuk yang pertama kalinya, maka kau cenderung akan melakukan kebohongan kedua—ketiga—bahkan keempat dan tak terhingga banyaknya, hanya karena untuk menutupi kebohonganmu yang pertama.

Hidup selama dua puluh dua tahun, Park Sora selalu munjunjung tinggi kejujuran di atas segala hal. Ia selalu dididik dengan mengutamakan apa itu kejujuran. Dulu, Jimin selalu mengingatkan hal itu pada Sora. Kakaknya itu memang lelaki yang sempurna. Dia tahu apa yang baik dan buruk bagi adiknya. Namun, semua hanyalah dulu, di mana Park Jimin yang sekarang, tak lebih dari seguci abu yang teronggok di salah satu etalase krematorium.

Semenjak kakak satu-satunya itu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan tanda tanya yang besar, Sora cenderung kehilangan arah. Setelah Ibu—yang bahkan Sora pun tak sempat melihatnya karena harus berpulang saat melahirkannya, juga ayahnya yang pergi entah ke mana, gadis itu jadi menaruh seluruh hidupnya untuk bergantung pada Jimin. Maka dari itu, Sora saat ini tak lebih terlihat seperti seekor anak itik yang kehilangan induknya.

Saat kehilangan Jimin, Taehyung yang banyak membantunya. Hubungan yang terjalin selama lima tahun itu terlalu sempurna dipandang dan dianggungkan oleh Sora, sehingga ia tidak tahu bahwa kesempurnaan yang sesungguhnya itu tidak akan pernah ada. Sesempurna apa pun itu, pasti akan ada bagian yang cacat—yang mungkin tertutup oleh kesempurnaan itu sendiri.

Satu bulan lebih sudah ia tinggal di Daegu dengan bermodalkan satu buah kebohongan untuk Taehyung. Saat ini, yang Sora lakukan hanyalah memulai kebohongan kedua untuk ia kembali ke Seoul. Ia berbohong pada Yoongi. Hidupnya tak terarah, ia tak punya pijakan yang tepat untuk semua pertanyaan yang hinggap di kepalanya. Dan yang saat ini terbayang pada Sora hanyalah menemui Taehyung. Karena menurutnya, Taehyung mungkin bisa lebih ia percaya dibandingkan dengan Yoongi. Apa lagi jika ia mengingat kejadian tempo lalu. Rasanya Sora masih takut.

Mengesampingkan perilaku aneh dari Taehyung dari hampir dua pekan yang lalu ia lihat, Sora akhirnya berakhir di Yonggye terminal bus untuk pergi ke Seoul, berniat mengunjungi Jimin dan menemui Taehyung. Ia menaiki bus tepat pada pukul 22:45 dan sampai di Dong Seoul Terminal pukul 03:40 pagi.

Jalanan di pagi buta kota Seoul tak cukup ramai. Hanya ada beberapa mobil yang berlalu lalang, juga beberapa pejalan kaki seperti dirinya. Kakinya terus menyeret langkah menuju gedung di mana kakaknya kini bersemayam di sana.

Sesampainya di gedung, Sora bisa merasakan bahwa di dalam gedung ini tidak ada banyak orang yang mengunjungi rumah baru kerabat mereka yang telah berpulang. Sama seperti di luar sana, gedung ini pun terasa begitu sepi dan sunyi.

Sora menaiki undakan tangga menuju lantai dua, melewati beberapa lorong sampai dirinya berakhir pada salah satu ruangan di mana saat ini Jimin berada di sana. Gadis itu melangkah lebih jauh, melewati satu buah tembok yang menghalanginya dan mendapati seseorang yang memunggunginya tengah berada di hadapan guci milik Jimin.

Gadis itu terdiam. Mendadak kehilangan kemampuan untuk berbicara atau bahkan bergerak. Ada seorang pria yang kini menangis di depan sana—tepat di hadapan guci milik Jimin.

Pria itu terbalut oleh hoddie hitam dengan kupluk yang terpasang, juga celana hitam yang menggantung di perpotongan pinggangnya. Terisak dengan menggumamkan beberapa kata yang samar terdengar oleh Sora.

Tunggu, suaranya.

"Taehyung?" Gadis itu kemudian memanggilnya, setelah ia yakini bahwa suara terisak itu milik kekasihnya.

Pria yang memunggunginya itu kemudian terlihat mendadak berhenti dengan tubuh yang terlihat menegang. Ia sempat megusap wajahnya, sebelum berbalik ke arah Sora yang memanggilnya—dan benar, itu Taehyung.

[M] 1. THE DEEPEST ETERNAL DREAM | ✓Where stories live. Discover now