Aqilla pov
Pagi ini Qila baru aja sampai di sekolah. hh, pas di gerbang gak sengaja Qilla bertemu sama si Kudanil, ehh maksudnya Daniel. Jadinya mereka berdua jalan bareng buat ke aula. Karena untuk MOS hari ke 2 diadakan di Aula.
"Niel, lo ambil jurusan apa nih?"
"Jurusan,tata boga La"
"Widihh, bisa masakin gue tiap hari dong?" tanya Qilla sambil tersenyum jahil.
"Yeuu, enak aja emang gue babu lo."
"Iya lah, lo kan emang babu gue, hhha."
Jawab Qilla sambil tertawa yang menyebabkan mata sipitnya terlihat sangat menggemaskan."Gak usah ketawa, takutnya nanti ditinggal"
Lantas Qilla pun berhenti tertawa dan mencubit lengan Daniel dengan keras.
"Aww, sakit Qilla"
"Lebay, bodo amat, wlee" jawab Qilla sambil menjulurkan lidahnya.
Qilla pun berlari sekencang-kencangnya, karna ia tahu Danil akan melakukan pembalasan.
"Awas ya!" ucap Daniel dan langsung mengejar Qilla.
Terjadilah aksi kejar-kejaran diantara mereka berdua. Sampai Daniel dapat menangkap Aqilla dan mencubit pipi chabby milik Aqilla.
"Uuu, lucunya boneka annabele inii." ucap Daniel dengan tangan yang terus mencubit pipi Aqilla.
"IHHH, SAKIT KUDANIL, LEPASIN GAK!" kata Aqilla sambil teriak.
Tiba-tiba saja seseorang datang, lalu menghentikan aksi keduanya.
"Ehhm, jangan teriak disini de, ini sekolah bukan tempat konser."
"Ehh iya, maap kak." Ucap Qilla sambil tersenyum kikuk.
" ya iyalah gue juga tau kalau ini sekolah, dasar kakak kelas"gerutu Aqilla dalam hati.
"Hmm, dan lo Daniel cepet ke aula, jangan pacaran terus, ini masih pagi"
"Hadeuh,gak di smp,gak di SMK,pasti deh nganggapnya gue pacarnya Si Daniel"gerutu Qilla dalam hati.
"Siap 86, tapi sorry ya Kak Ersya, tapi dia bukan pacar saya." Ucap Daniel dengan kekehan diujung kalimat ucapannya.
" dasar anak kecil, pacar sendiri aja gak anggap." Kata Ersya sambil menoyor jidat Daniel menggunakan telunjuknya.
"Saya bukan anak kecil paman, namaku Daniel, namaku adalah Daniel." Ucap Daniel dengan nada bicara menirukan salah satu tokoh dalam film kartun.
"Terserah lo, udah sana cepetan pergi ke aula."
"Iya iya iya." Jawab Daniel.
Melihat interaksi antara keduanya, Aqilla merasa heran.
"Kok mereka akrab banget ya?" tanya Qilla dalam hati.
"Cih so iye nih si Ersya, dasar temennya kakak gue emang laknat." Batin Daniel.
Daniel memang mempunyai seorang kakak perempuan yang umurnya hanya terpaut dua tahun saja dari Daniel, namanya Fitri. Sang kakak pindah ke Jakarta pada saat menginjak bangku SMA, dengan begitu berarti Fitri seangkatan dengan Ersya.
🕊🕊🕊🕊🕊
Semua peserta MOS berkumpul di aula, dan tidak lama kemudian para anggota Osis masuk ke dalam aula.
"Haloo, selamat pagi." Ucap salah satu kakak osis yang ada di depan.
"Pagiii kak." Jawab seluruh peserta MOS
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You [ END ]
Teen FictionNote : Cerita ini Hanyalah Fiktif, tidak ada unsur bahkan tokoh nyata di dalamnya! Mohon maaf apabila ada kesamaan baik itu nama tokoh ataupun nama sekolah, itu tidak di sengaja') °°° Aku mudah merasakan, tapi sulit menyatakan. Aku mudah mengharapka...