"Apapun keadaanmu, aku akan tetap disini Mika, menunggumu dengan perasaan yang sama, sampai engkau kembali bersama rasa bahagia."
☁☁☁☁☁☁
Flashback
Dengan langkah penuh takut, akhirnya gadis itu telah sampai tepat di depan ruangan dokter, dokter itu bernama Aldi. Dia juga merupakan dokter yang menangani neneknya.
Gadis itu menghembuskan nafasnya perlahan, kembali menariknya lalu membuangnya kembali, gadis itu sedang mencoba menenangkan dirinya, sebelum mengetahui kenyataan yang akan terima nanti.
Baru saja ia akan mengetuk pintu, namun seseorang lebih dulu keluar dari ruangan itu, dah ya orang yang keluar ternyata adalah Dokter Aldi.
Memang sebelumnya Gadis itu, maksudnya Mika, sudah memberitahu kepada Dokter Aldi akan melakukan cek dahak, dan tetntu saja Mika sudah memberitahukan perihal batuk darahnya itu.
Melihat Mika didepannya, lantas Aldi tersenyum, meskipun mulut dan hidungnya tertutupi oleh masker namun tetap saja, matanya yang membentuk garis lurus, sudah cukup untuk membuktikan bahwa Dokter Aldi sedang tersenyum.
"Sore dok." Sapa Mika.
"Sore, kamu belum pulang?" Tanya Dokter Muda itu, sambil memperhatikan Mika yang masih menggunakan seragam sekolah-nya.
"Belum dok."
"Ohh pantes, yaudah yuk masuk biar nanti kamu pulang nya gak terlalu malam." Dokter Aldi mengajak Mika untuk segera masuk ke ruangannya.
Dengan segala rasa takut dan gugup yang ada akhirnya Mika siap untuk pengambilan dahak, awalnya Dokter Aldi menyarankan untuk pengecekan dahak yang dilakukan secara manual, yaitu dengan mengumpulkan sampel dahak lalu akan diberikan wadah khusus dari plastik steril.
Untuk mengeluarkan dahak, terlebih dahulu pasien menghirup napas dalam-dalam dan menahannya selama sekitar lima detik. Setelah ditahan, napas kemudian dikeluarkan secara perlahan. Dahak yang sudah ada di mulut kemudian dikeluarkan ke dalam wadah plastik yang sudah disediakan dan ditutup rapat.
Namun sayang pengambilan dahak dengan metode ini membutuhkan waktu tiga hari, sedangkan Mika ingin segera mendapatkan hasilnya.
Lalu Dokter Aldi pun akhirnya menyarankan untuk melakukan pengambilan dahak dengan metode Bronskospi, metode yang lebih simple dan cepat tentunya.
Metode ini akan menggunakan alat khusus seperti selang yang dilengkapi dengan kamera dan dimasukkan dimasukkan lewat mulut. Pasien akan terlebih dahulu diberikan obat bius semprot dan obat tidur agar lebih rileks pada saat prosedur bronkoskopi dilakukan. Setelah diberikan obat bius dan obat tidur, dokter secara perlahan akan memasukkan selang bronkoskopi hingga mencapai daerah yang terdapat dahak. Dahak kemudian disedot menggunakan selang bronkoskopi dan dikumpulkan di wadah khusus. Selang kemudian ditarik keluar.
Sampel dahak akan dianalisis dengan pewarnaan sampel dengan zat khusus dan pengamatan mikroskop.
Mika pun setuju untuk menggunakan metode Bronskospi, lebih cepat mengetahui tentang penyakitnya itu lebih baik.Akhirnya Mika melakukan pengecekan itu.
Setelah sekitar 1 jam akhirnya Mika sudah sadar kembali dari obat biusnya.
Rangkaian pengambilan dahak hanya berlangsung selama beberapa menit.
Mika pun membuka perlahan matanya, dan melihat Dokter Aldi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You [ END ]
Teen FictionNote : Cerita ini Hanyalah Fiktif, tidak ada unsur bahkan tokoh nyata di dalamnya! Mohon maaf apabila ada kesamaan baik itu nama tokoh ataupun nama sekolah, itu tidak di sengaja') °°° Aku mudah merasakan, tapi sulit menyatakan. Aku mudah mengharapka...