35. Pantai Santolo

51 6 0
                                    

"Senja itu Indah, Indah itu Qila, Qila itu Cinta, dan cinta adalah anugrah rasa yang paling indah."

☁☁☁☁☁

"SANTOLO I AM COMING!!!!" teriak Daniel dan Nara dengan tidak tahu malunya.

Daniel dan Nara bahkan sampai meloncat-loncat, sementara yang lain, hanya meringis, menahan malu akan kelakuan dua sahabatnya itu.

"Childish." Gumam Genta pelan, tapi masih bisa didengar oleh Arvin yang ada disampingnya.

"Bener tuh, untung bukan temen gue." Ujar Arvin.

"Dih, gak di aku."

Seperti apa yang mereka rencanakan, akhirnya mereka benar-benar melaksanakan liburannya kali ini, bukan hanya wacana saja.

Suasana disini sangat nenyejukan, iya menyejukan mata lebih tepatnya. Hamparan pasir putih halus, paparan batu yang tinggu, lalu disertai dengan ombak pantai yang tidak terlalu besar.

Dengan langkah penuh, Qila, Daniel, Davina, Nara,  dan Arvin berjalan menyusuri sisi pantai.

Berbeda dengan Genta justru ia malah mengoperasikan kamera DSLR miliknya itu, yang  selalu setia menggantung dilehernya.

Genta mengarahkan lensa kamera itu ke arah teman-temannya yang berada tidak jauh didepannya, dan klik satu gambar berhasil Genta abadikan.

Seterusnya, Genta terus mengambil foto-foto, bahkan kebanyakan Genta ambil foto secara candid.

Sesekali Genta tersenyum saat melihat hasil jepretannya, para sahabatnya ternyata memang fotogenic, alhasil Genta memfoto seperti apapun hasilnya tetap saja bagus.

"GEN!" panggil Arvin dengan sedikit berteriak, sambil melambaikan tangannya, seola-olah menyuruh Genta agar menghampirinya.

Genta mamatikan kameranya, lalu berjalan mendekat ke arah Arvin dan para sahabatnya.

"Apa?" Ujar Genta kepada Arvin.

"Main Banana Boat kuy!" Ajak Arvin.

"Ogah, males." Sahut Genta sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan karena tertiup angin pantai.

"Gak usah males-malesan deh, ayok ikut!" Ujar Qila, berkacak pinggang menatap malas Genta yang ada di depannya.

"Gak." Jawab Genta, lagi-lagi melakukan penolakan.

"Ayo ikut!" Timpal Nara.

"Gak mau."

"Wah gak solid lo, yang lain juga mau ikut," Timpal Daniel.

"Iya tuh, so iye banget sih lo." Sarkas Nara kesal, ayolah Nara sudah tidak sabar untuk menaiki Banana Boat.

"Dah lah ribet, biarin aja si Genta, yuk guys kita kesana aja." Ucap Arvin, lalu ia berlalu pergi untuk bermain Banana Boat, Nara, Daniel, dan Davina juga ikut pergi bersama Arvin.

"Baperan." Ucap Genta.

"Lo nya sih, susah buat diajak, makanya mereka jadi keselkan?" Gemas Qila.

"Ya gimana lagi, gue males."

"Ish, ya seenggaknya untuk sekarang lo coba abain rasa males lo itu, gue tau lo emang orang nya malesan, tapi sekarang beda lagi, kita kesini buat liburan, kapan lagi coba kita bisa main sama mereka? Lagian lo cuman tinggal duduk kan?"

"Hm." Gumam Genta.

"Kebiasaan, dah gue pergi." Qila lantas berlari, mengejar teman-temannya yang sudah ada di tempat bermain banana boat, bahkan terlihat Nara dan Daniel sudah memakai pelampung.

Time With You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang