Selamat membaca yeorobun<3Memang semua itu tergantung rasa dan hati, perlakuan sekecil apapun jika dilakukan oleh orang yang dianggap spesial pasti akan menimbulkan dampak yang besar.
☁☁☁☁☁
"LIBUR TELAH TIBA, LIBUR TELAH TIBA, HORE HORE!" Suara nyaring yang jauh dari kata merdu itu begitu memekikan telinga.
mengabaikan tatapan aneh orang yang berada di parkiran Mall itu.
Lelaki itu dengan santainya kembali akan membuka suara absurd nya itu, "LIBUR TELAH TIB-." Tiba-tiba nyanyian lelaki itu terpotong karena mulutnya segera di tutup oleh gadis yang ada disampingnya.
"Diem lo, suara lo bikin gendang telinga gue rusak." ucap Qila menatap tajam Daniel.
Menatap tangan Qila yang masih membekap mulutnya, dengan jailnya Daniel menggigit lengan itu.
"Awws." pekik Qila terkejut, disertai dengan sedikit nyeri di tangannya.
"Gila lo ya! Jadi rabies kan." ujar Qila nyalang sambil memperhatikan tangannya yang sedikit basah akibat gigitan itu, jijik.
Dengan gerakan cepat, lantas Genta mengambil tissu dari dalam mobilnya, lalu mengusapkannya ke tangan Qila.
"Hilih lebay, mana ada seorang Daniel yang tampan bak dewa Yunani ini bisa menularkan rabies?" ujarnya sambil mengedikan kedua bahunya.
"Dewa Yunani apanya anjim, muka dekil juga." gamblang Arvin, yang membuat Daniel menganga seketika.
"Anjir Vin, mulut lo pedes amat." kekeh Qila.
"Hah? Pedes? Emang mulut Arvin cabe ya? Kok bisa pedes gitu?" ceplos Nara, polos.
"Iya cabe, lo tau kan sama cewe yang gayanya udah kaya tante, abis itu dandanannya kaya badut? Nah itu juga salah satu spesies dari cabe juga." Jelas Daniel yang malah membuat kerutan dahi Nara semakin terlihat jelas.
"Tante cabe? Badut cabe? Gitu?" ujar Nara sambil menyengir polos.
"Otaknya jatoh." kata Arvin sambil memutar bola matanya malas, entah mengapa ia merasa sedikit jengah akan penyakit polos milik Nara.
"Emang otak bisa jatoh?" ujar Nara sambil membenarkan tatanan poninya yang sempat tergerak oleh angin.
"Dah lah tinggalin, yuk jalan!" ucap Arvin mengintruksi Daniel, Davina, Qila dan Genta.
Davina yang memang sedari tadi hanya diam, memerhatikan drama konyol yang terjadi di depannya lantas menghela napas pelan, mencoba memaklumi akan kegilaan Daniel dan kepolosan Nara.
Arvin beserta yang lainnya lantas berlalu meninggalkan Nara yang malah cengo sambil menggaruk tengkuknya.
"Nara salah ya?" gumamnya pelan.
"Ah bodo, sialan Nara ditinggalin." Lanjut Nara setelah itu berlari masuk ke dalam mall mengejar yang lainnya.
"WOY TUNGGUIN NARAAA!" Teriaknya sambil terus berlari masuk ke dalam mall.
Sementara Qila dan yang lainnya, meringis mendengar teriakan Nara yang tidak tau tempat.
"Anjay si Nara bego banget si." ujar Daniel.
"Bego nya dah nyampe keubun-ubun, parah." timpal Arvin.
"Gitu juga temen lo." ucap Davina.
"Nah iya tuh, bener Vin. Terbaek lah." ujar Qila sambil memberikan kode sip menggunakan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You [ END ]
Teen FictionNote : Cerita ini Hanyalah Fiktif, tidak ada unsur bahkan tokoh nyata di dalamnya! Mohon maaf apabila ada kesamaan baik itu nama tokoh ataupun nama sekolah, itu tidak di sengaja') °°° Aku mudah merasakan, tapi sulit menyatakan. Aku mudah mengharapka...