27.Pemenang

73 13 3
                                    

"Bahagiamu bahagiaku, senyumu adalah canduku, tawa riangmu adalah semangatku, karena kamu separuhku"

_Genta Mahesa_

☁☁☁☁☁


Sore ini gladi bersih dilakukan untuk lomba dance cover yang akan dilaksanakan besok.

Dengan semangat Qila melakukan latihan terakhirnya itu.

Dentuman musik terdengar begitu nyaring.

Latihan kali ini dilakukan dilapangan outdoor,  dimana sang pembina sengaja melakukan itu untuk melatih mental para peserta, agar tidak demam panggung pada saat esok.

Qila menahan gugupnya setengah mati, karena ada beberapa anak osis yang menonton juga.

Qila mengedarkan pandangannya untuk mencoba menguasai sekitar, terlihat
disana ada Ezra, dia menatapnya lalu tak lupa memberikan semangat kepada Qila dengan mengepalkan tangannya sambil bergumam kata "Semangat," Qila yang mengerti itu lantas tersenyum kecil.

Berbeda dengan Ezra, Ersya malah malas menatap Qila disana.

"Cih, caper." Batin Ersya ketika melihat Qila tersenyum ke arah Ezra.

Berbeda ditempat lain, sama hal nya seperti yang lain, para sahabat Qila juga ikut menonton, hanya saja mereka menonton dari lantai atas, sehingga
Qila tidak melihatnya.

Daniel berceloteh heboh saat Qila kembali menggerakan badannya.

"Gilee tuh badan nggak encok ya?" Daniel heran, ia takjub melihatnya.

"Gak tau njay," Ujar Arvin. "Kalau gue kek gitu dijamin badan gue remuk semua." Lanjut Arvin.

"Lebay lo," Mika menoyor kepala Arvin yang ada disampingnya.

"Apaansih sayang." Goda Arvin, seperti biasa ia akan selalu menjadi kang gombal untuk Mika.

"Dihh so asik." Jawab Mika.

"Masa sih?" Tanya Arvin menatap Mika sambil menaik turunkan alisnya, lalu tersenyum lebar sampai deretan gigi putihnya pun terlihat.

"Bowo amat".

"Bodo amat kali, masa iya bowo amat, kasian nanti si bowo serasa dinistain." Arvin mengelus surai Mika pelan.

Mika yang merasa ada pergerakan, segera menepis tangan Arvin yang ada dikepalanya, "Jangan pegang-pegang," larang Mika.

"Lah kenapa?"

"Tangan lo bau."

Arvin yang mendengar itu hanya cemberut, kesal.

"Jiahaha, suka bener nih si Mika kalau ngomong, dia itu ya mik, kalau udah cebok suka lupa buat cuci tangan,Bwahahaha." Canda Daniel, bahkan semua sahabatnya ikut tertawa, kecuali Arvin yang malah lebih terlihat kesal dari sebelumnya.

"Oh pantesan bau, jorok sihh" Mika tersenyum kecil menatap Arvin yang ada disampingnya.

Arvin yang melihat Mika tersenyum lantas langsung membeku, untuk pertama kalinya Arvin melihat Mika tersenyum kearahnya, jantungnya berdegup kencang dan perutnya serasa ada kupu-kupu yang sedang berterbangan disana sekarang, geli.

"Kok kamu gitu sih yang, aku ngambek nih." Arvin kembali merajuk seperti anak kecil.

"Baperan." Mika kembali menoyor kening Arvin menggunakan telunjuknya.

"Lah kok gitu, yaudah ya mulai sekarang kita putus." Ucap Arvin dramatis, berniat untuk bercanda dengan Mika, lagian Mika sekarang sudah mulai merespon candaan Arvin, dan itu membuat Arvin senang tentunya.

Time With You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang