Part 1

10.5K 368 2
                                    

My CEO
Happy Reading

Seorang gadis berjalan dengan tergesa-gesa untuk bisa sampai di halte bus tepat waktu, jika tidak dia akan ketinggalan bus dan berakhir terlambat masuk sekolah.

Seperti biasa, gadis itu akan berdiri karena tempat duduk bus sudah penuh. Walaupun pegal karena harus berdiri, tapi keuntungannya adalah dia bisa melihat pemandangan indah di tepi jalan tanpa harus menengok dan bisa membuat lehernya sakit.

Setelah turun dari bus, gadis itu tersenyum setelah melihat pintu gerbang gedung sekolahnya masih terbuka. Dia berjalan seperti anak TK, sesekali dia bersenandung ria.

Senyum di bibirnya terus mengembang, sesekali dia menyapa teman-temannya yang dia temui di koridor sekolah.

Tiba-tiba senyum gadis itu pudar dari bibirnya saat tiba-tiba saja perutnya terasa melilit. Dia merutuki kebodohannya karena memakan tokboki di pagi hari. Harusnya dia memakan roti saja tadi bukannya makanan pedas yang membuatnya sakit perut.

Akhirnya dengan langkah seribu, gadis itu segera meluncur ke kamar mandi.
Setelah sampai kamar mandi dia segera memasuki bilik untuk menuntaskan panggilan alamnya.

Sekitar lima menit gadis itu berada di bilik, setelah selesai dia berniat keluar tapi sebuah suara membuatnya menghentikan niatnya untuk keluar bilik.

Brukk

"Gadis miskin, berani sekali kau masih menampakan diri di sekolah ini?!" terdengar suara kegaduhan dari luar.

Gadis bersuari coklat itu menarik rambut gadis di depannya tanpa berperasaan.

"Jangan, sakit," rintihnya.

"Sakit kau bilang, orang sepertimu pantas mendapatkannya!" Gadis bersurai coklat itu semakin berani, dia menuangkan air ke tubuh gadis lemah di depannya.

Setelah itu dia tertawa layaknya psycopath.

Setelah mendengar kegaduhan dari luar, gadis di balik bilik segera keluar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak bisa hanya berdiam diri, sedangkan seseorang di luar mungkin membutuhkan bantuannya.

Mulut gadis itu terbuka lebar saat melihat ada dua gadis di depannya yang sedang bertengkar. Tidak, lebih tepatnya satu gadis yang sedang menyiksa gadis lainnya.

"Hentikan!" Suara itu menghentikan kegiatan keji yang sedang terjadi.

Gadia bersurai coklat itu berbalik dan menatap seaeorang yang sudah berani-benarinya mengganggu kegiatannya.

Tatapannya turun pada name tag gadis itu."Kim Yewon," ucapnya dengan seringaian di bibirnya.

"Sepertinya kau ingin bermain-main denganku,"ucapnya, setelah itu dia menampar wajah Yewon.

Yewon merintih kesakitan lalu memegangi pipinya yang terasa panas.

"Kau menyelamatkannya, tapi hidupmu sendiri yang dalam bahaya," ancamnya.

Setelah itu gadis bersurai coklat pergi meninggalkan Yewon dan seorang gadis yang saat ini tengah terkapar di kamar mandi.

                                    🍁

"Jangan melamun." Suara yang tidak terlalu keras itu mampu membuat gadis yang saat ini sedang sibuk melamun terkejut.

Gelas yang ada di tangannya hampir saja jatuh, jika saja dia tidak memiliki gerak refleks yang baik.

"Ramyeon mu hampir dingin," ucapnya memperingatkan.

"Eonnie kau membuatku terkejut tau, untung saja aku tidak menjatuhkannya tadi," kesalnya.

My CEO (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang