My CEO (Completed)

Part 34

My CEO
Happy Reading

[Lagu di mulmed liriknya cocok banget sama part ini]

Flashback on

Setelah selesai bersiap, Yewon mengambil tas gendongnya lalu keluar dari kamarnya. Saat memasuki area dapur, Yewon bisa melihat kedua orangtuanya dan juga kakaknya sudah duduk manis di sana.

Yewon baru saja ingin duduk, tapi suara ibunya membuatnya mengurungkan niatnya. "Lebih baik kau ambilkan dulu Yerin minum."

Gadis itu hanya menurut, lalu mengambilkan minum untuk kakaknya. Setelah menaruh gelas itu di meja, Yewon tersenyum miris saat mereka bahkan tidak menganggap keberadaannya.

"Aku akan berangkat lebih dulu," perkataan Yewon bagaikan angin lalu untuk mereka.

Dengan langkah gontai, Yewon berjalan keluar rumah menuju halte bus. Selalu seperti itu, Yerin akan diantar ayahnya menggunakan mobil sedangkan dirinya menggunakan bus.

Tidak apa, karena Yewon sudah terbiasa.

Sesampainya di sekolah, Yewon merasa aneh karena orang-orang sibuk berbisik saat melihatnya. Sesekali dia melihat penampilannya, takut ada yang aneh. Tapi saat melihat dirinya di pantulan kaca, tidak ada yang aneh, pakaiannya juga sopan.

Yewon tidak sengaja berpapasan dengan seorang murid, saat akan berbelok di koridor. "Hai, kau gadis kemarin kan?" tanyanya.

Gadis yang disapa Yewon itupun hanya mengangguk. Kemarin Yewon baru saja menyelamatkan gadis itu dari bulian Nayeon dan temannya di kamar mandi. Yewon tidak berniat menjadi pahlawan, hanya saja dia masih punya rasa manusiawi.

"Aku Kim Yewon, kau?" tanyanya.

"Mina," jawabnya.

Belum sempat Yewon memulai percakapan, tiba-tiba saja koridor menjadi riuh saat sosok Yerin muncul. Semua orang terkagum dengan pesona Yerin, memang tidak bisa dibantah jika gadis itu sangat cantik dan menawan.

"Yerin selalu bertambah cantik setiap harinya," puji seorang siswa yang sedang berdiri di koridor.

"Dia primadona sekolah kita, jika kau lupa," ujar yang satunya.

"Dia juga sangat manis jika tersenyum," balas gadis lainnya.

Yewon hanya bisa tersenyum lalu segera pamit pada gadis bernama Mina itu untuk ke kelas. Bukannya iri, hanya saja Yewon sadar diri memang dirinya dan kakaknya bagaikan langit dan bumi. Yewon terlahir hanya untuk menjadi bayangan seorang Kim Yerin.

🍁

Brukkk

Lagi, entah untuk yang ke-berapa kalinya tubuh Yewon ditimpuk oleh benda-benda menjijikan. Seperti telur, tepung dan beberapa tomat busuk.

Yewon mengepalkan tangannya dan berusaha menahan tangisnya. Di sini banyak sekali orang, tapi mereka hanya menjadikan dia tontonan, tanpa ada niatan untuk mengulurkan tangan.

Satu orang gadis yang tengah memandang Yewon dengan perasaan kalut, dia adalah Mina. Gadis yang Yewon tolong, sehingga membuat Yewon sekarang menjadi sasaran bulian Nayeon dan kawan-kawan.

Tadinya Mina yang akan mereka buli, hanya saja Yewon datang dan menyelamatkan Mina, sehingga dirinyalah yang harus berkorban menerima semua ini.

"Berhentilah menjadi pahlawan kesiangan!" marah Nayeon.

"Sekarang kau lihat akibatnya," ejeknya membuat yang lain tertawa.