HUKUMAN

9.2K 208 6
                                    

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

JANGAN LUPA BERIKAN JEJAK MEMBACA🤗


Pagi menjelang, namun cewe bertubuh kecil tersebut enggan beranjak dari kasur padahal jam sudah menunjukkan pukul 06:30 yang artinya 30 menit lagi sekolah akan membunyikan belnya.

"SEINA!!!"

"SEINA!! BANGUN!"teriak Senja dari luar kamar.

"Biar Baron aja Bun," ucap Baron seraya mengambil ancang-ancang ingin mendobrak pintu Seina.

1




2















3









Ceklek

Pintu terbuka dan menampakkan seorang gadis dengan penampilan yang sangat tidak jelas, rambut acak-acakan ada bekas ceplakan berbentuk gari pada pipinya serta sesuatu yang mengering disudut bibirnya. Sepertinya bekas air liur Seina,wkwkwk.

"Bentar, Sei mau cuci muka dulu." ucapnya parau seraya masuk kedalam kamar dan menyabet handuk digagang pintu kamar mandinya.

Dua orang yang masih berada didepan kamar Seina saling pandang. Ia bingung harus mengatakan apa.

Sepuluh menit kemudian

Seina sudah siap dengan seragam sekolah dan ransel dipundaknya. Ia berjalan menuju sofa untuk memakai sepatu yang sedang ditentengnya.

"Anjer.. lo ga mandi?" ucap Baron kaget ketika melihat Seina sudah rapi dengan seragamnya padahal, ia baru bangun,ckck.

"Kagak." jawab Seina santai seraya mengikat tali sepatunya. Setelah selesai Seina beranjak dari duduknya dan menghampiri Senja di dapur.

"Bun, Sei berangkat ya."ucapnya seraya memeluk dan mengecup pipi Senja.

" Bunda... jangan mau dicium Sei, dia belom mandi,idiw."ucap Baron dari arah belakang dengan mimik jijik.

Senja hanya tersenyum, ia tahu bahwa Baron sedang meledek Seina. Kebiasaan Seina memang seperti itu, jika waktu mempet ia hanya cuci muka untuk ke sekolah. Katanya 'yang penting cakep!' ada-ada saja Seina.

Seina hanya mencibikkan bibirnya ketika melewati Baron yang hendak bersalaman kepada Senja. Bahkan, Seina melirik sinis ke arah Baron dan Baron hanya dapat menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi Seina.

×××

Baron benar-benar seperti kesetanan saat membawa kendaraan. Seina yang berada dibelakang hanya diam karena sedang badmood serta memeluk tubuh Baron yang menjulang tinggi dihadapannya ini. Jika dilihat dari depan, Baron seperti tidak membonceng seseorang. Karena tubuh Baron yang menutup semua tubuh Seina.

Baron dan Seina sampai ketika bel sudah berbunyi lima menit yang lalu, dan artinya ia terlambat.

Baron dan Seina sedang berbaris bersama murid lainnya yang telat. Mereka harus mendapatkan ceramah dari ibu Selena, selaku guru BK.

"Kamu kenapa bisa telat?" tanya Bu Selena kepada Baron.

Baron membenarkan seragamnya yang sedikit miring "Kesiangan."

"Kenapa kamu bisa bareng sama dia?" ucap Bu Selena seraya menunjuk Seina dengan dagunya.

"Ibu tinggal hukum kita aja, ga perlu tanya hal privasi saya. Saya ga suka Bu," ucap Baron datar namun, mampu membuat siapapun yang mendengarnya akan bergidik ngeri.

Seina hanya diam seraya mengetuk ngetuk sepatunya,bosa.

"Hukumannya apa Bu?" tanya Seina.

"Hm, kalian lari 5 kali keliling lapangan outdoor."

COUPLE TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang