Seorang gadis terburu-buru masuk kedalam salah satu bilik kamar mandi, terlihat dari wajahnya seperti nya ia tengah berburu-buru.
Seina yang hendak melangkah ke kamar mandi pun, jadi mengurungkan niatnya setelah melihat Mareta pergi ke sana dan memutar balik menuju kelas kembali.
×××
Bel istirahat telah berbunyi, namun Seina enggan untuk beranjak dari tempat duduknya.
"Sei, kantin yuk?" ajak Sandra seraya merapihkan bukunya.
Sandra menoleh ke belakang dimana ada Baron dan Bama.
"Lo pada ke kantin?"
"Iya, nih. Gw udah laper banget. Udah lama ga dapet jatah." ucap Baron dengan jelas menyindir Seina.
Ya, kebiasaan Baron ketika menjemput Seina pasti ia akan sarapan dulu. Padahal Seina tidak menewarinya,ck."Anjer ambigu gw." ucap Sandra.
"Jatah apaan si? lo kalo ngomong jangan ambigu napa." ucap Bama yang kesal dengan ucapan Baron.
Sandra mengguncang tubuh Seina "Sei, kantin yuk."
Seina menggeliat "Ogah, ada buto ijo."ucapnya seraya mencari posisi nyaman untuk kepalanya.
" Buto ijo? siapa njer?"ucap Sandra tak paham, karena jika ia sedang lapar maka akan lola (loading lama).
"Tau ah, males gw ada si laron." jelas Seina yang masih setia memejamkan mata.
Baron mendekati meja Seina dan berjongkok dengan wajah yang berada tepat didepan wajah Seina.
"Sandra, lo ga usah niup-niup muka gw njir! bau tayi." ucapnya dengan mata masih terpejam.
Sandara dan Bama hanya dapat menahan tawa ketika Baron meniup wajah Seina itu.
"San-" ucapan Seina terpotong ketika ada tangan yang menutup hidungnya, ia tahu siapa yang melakukannya. Karena,ia pernah mengalami hal ini juga.
Seina membuka mata dan benar dugaanya, tangan monyet yang menutupnya.
Seina menatap tajam Baron "Singkirkan tangan lo yang kapalan itu!" ucapnya tajam.
Baron menuruti perkataan Seina. Saat Seina tengah memrapihkan kunciran kudanya tiba-tiba Baron mendekati wajah Seina. Seina sontak memundurkan wajahnya, takut jika Baron akan menciumnya.
Baron menatap mata Seina lekat dan Seina yang ditatap seperti itu jadi salting sendiri.
"L-lo mau ngapain?" ucap Seina gugup, karena Baron semakin mendekatkan wajahnya bahkan sedikit lagi hidung mereka akan bersentuhan.
Baron tersenyum miring lalu memundurkan kepala "Ada belek tuh! ga usah ge er."
JDUAR
Bagai tersambar petir yang dikeluarkan oleh Gundala, Seina tak berkedip setelah Baron mengatakan itu.
"What, belek?" gumam Seina.
Baron mengangukkan kepala lucu, seraya berkata "Iya, dimata lo ada belek tuh! jangan mikir kemana-mana.
Seina yang baru sadar langsung mencaci maki Baron.
" BANGSAT!!!"
"DASAR KAMBING BULUK!"
"SIALAN LO, ARGGHHH.",
" GW BENCI SAMA LO DOMBA GARUT!"
Teriak Seina dengan menggelegar yang membuat semua orang yang ada di kelas menoleh ke arahnya.
"NGAPAIN LO LIATIN GW? MAU GW MAKAN LO?!"teriaknya kepada orang-orang yang tengah menatapnya dengan dada naik turun menahan kedongkolan akibat Dedemit macam Baron.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE TOXIC
Teen Fiction#8 couplegoals (19-12-19) #1 girlfriend (2-2-20) #3 boyfriend (18-7-20) UNTUK TEMEN-TEMEN YANG BARU BACA CERITA GW INI, GW HARAP TEMEN-TEMEN BACA CHAPTER "PENGUMUMAN" DULU DAN GW HARAP TEMEN-TEMEN KASIH FEEDBACK YANG BAIK UNTUK GW DAN CERITA INI ☺ ...