KESEL

3.6K 132 2
                                    

Semua sedang sibuk dengan kegiatan di organisasi sekolah, sedangkan Seina? ia hanya diam tak mempunyai kegiatan apapun. Ralat, ia mempunyai kegiatan namun tidak di sekolah. Melainkan, diluar sekolah. Seperti saat ini, Seina sedang melakukan latihan gymnastics artistic.

Kegiatan ini sudah ia jalani sejak lama, bahkan sebelum jadian dengan Baron. Hanya saja, belakangan ini Seina jarang melakukan latihan. Akibat kemalasannya.

Seina sedang melakukan latihan dengan ring-ring yang diikat pada tali panjang dan dirinya harus melakukan sebuah freestyle diatas ring-ring tersebut.

Pertama, tubuh Seina dibantu oleh pelatih untuk melambung ke atas dengan Seina yang berpegang pada dua ring di tangan kanan juga kirinya.

Setelahnya, Seina melakukan gerakan pada ring yang diikat tali tersebut. Seina terus membolak-balikan tubuhnya ke segala arah. Hingga, ia berhenti ketika kepalanya berada dibawah dan kedua kaki diatas dengan membukanya lebar dan kaki Seina disangkutkannya pada sisi tali dan seluruh berat tubuh Seina bertumpu pada kedua tangan Seina yang sedang memegang ring dibawah.

Setelah selesai melakukan latihan, Seina berjalan ke pinggir ruangan untuk mengambil minum serta handuk dan saat dirinya sedang minum, pelatih Seina datang.

"Masih lentur juga otot lo." ucap Diego, pelatih Seina yang mempunyai usia hampir kepala 3 dan untuk percakapan, Dieoga lebih suka percakapan seperti ini. Tanpa ada unsur mana pelatih mana anak didiknya.

"Yoi, gw 'kan tiap hari makan karet." ucap Seina asal dan Diego hanya senyum kecil.

"Pacar lo mana? tumben kagak datang?" tanya Diego ketika, ia baru menyadari bahwa Seina hanya sendiri kesininya.

"Sibuk." ucap Seina jutek.

"Ekhem, kesepian ya. Wahahahaa, mampus." ucap Diego dengan tawa mengejek.

"Bacot anjer, gw telen juga lo!" ucap Seina kesal karena digoda oleh Diego sialan.

Diego mengusap puncak rambut Seina "Ya udah, gw nyamperin doi gw dulu. Jangan iri!"

"Bacot elah," ucapnya seraya memasukan botol minum dan segera pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian.

×××

Dilain tempat, Baron sedang melakukan diskusi dengan panitia pensi, tepatnya kelompoknya. Mereka melakukan diskusi di sebuah kafe anak muda.

"San, gimana proposalnya?udah lo buat?" tanya Baron memastikan.

"Udah, tinggal mau dicetak berapa banyaknya." ucap Sandra seraya melirik laptopnya.

"Ma, lo udah nyari sponsor selain yang kemarin kita kunjungi?"

"Udah, tinggal ngajuin proposal aja."

"Oke, nanti gw bakal nanya anak yang lain pada butuh proposal atau ga dan satu lagi San, gw minta tolong buat cetakin proposal satu buat sekolah."

"Siap." ucap Sandra seraya mengangguk semangat.

"Baron, gw nemenin lo nyari sponsor ya?" ucap Mareta tiba-tiba seraya memegang tangan Baron.

Baron yang risih langsung menghempaskan tangan Mareta "Ga perlu, kita udah bagi-bagi tugas dan pastiin jangan ada yang kurang. Oiya, gw juga belom lihat lo kerja,ret."

Mareta hanya mampu membisu.

"San, mana bagian yang Mareta kerjain?"tanya Baron seraya melirik Sandra yang sedang sibuk dengan ponsel juga laptopnya.

" Hah? kerjaan Mareta?"

"Iya sini, gw mau lihat."

"Dia belum buat sama sekali, bahkan proposal ini aja yang buat Seina. Udah gitu, hampir setengah bagian yang gw ketik dirombak abis sama Seina dan gw liat udah selesai tinggal cover doang, yang belum dikirim sama Adit,waktu itu."jelas Sandra seraya melirik Mareta kesal.

Baron menatap Sandra dengan tanda tanya.

"Seina nawarin diri buat bantuin bikin proposal dan gw mau-mau aja. Ya udah, akhirnya Seina ngerjain proposal ampe bagian akhir dan penyusunan kata-kata Seina bagus banget. Ga nyangka gw, Seina pintar juga."

"Maksud lo apa?" tanya Baron tak terima dengan Sandra yang berkata begitu diakhir kalimatnya.

"Hehehe, canda elah."ucap Sandra cengengesan.

Mareta hanya diam dan Bama sibuk dengan ponselnya sepertinya sedang mencari sponsor.

Tling!

Monyet😘: Ishh gw lagi badmood😡

Baron: Kenapa si? pasti Diego ya?

Monyet😘:  iya:'(  kesel gw sama dia.

Baron: Lo jangan balik dulu, gw jemput nanti kita makan es krim.

Monyet😘: 🎉

Read

Baron hanya tersenyum setelah membaca pesan terakhir Seina, giliran es krim saja langsung senang,ckck.

"Gaes, gw cabut duluan ya. Udah ga ada yang mau diomongin 'kan?"ucap Baron seraya merapihkan beberapa kertas diatas meja dan memasukkannya ke dalam tas hitam miliknya.

"Kagak, lo mau kemana?" tanya Sandra.

"Mau pacaran." ucap Baron santai dan siap untuk beranjak meninggalkan kafe tersebut. Namun, Mareta lagi-lagi membuat ulah.

"Baron, gw nebeng lo dong, supir gw ga jemput." ucap Mareta seraya berdiri juga.

"Ga, gw ga bisa. Gw mau jemput Seina dari tempat latihan." ucap Baron menahan kesal.

"Eh, lo ganggu orang mulu deh. Dia tuh mau jemput PA.CAR.NYA. Masih aja ganggu pacar orang." ucap Sandra pedas.

"Biar, lagian masih pacar ini 'kan? belum tentu dia bakal jadi suami Seina." ucap Mareta seraya tersenyum miring.

"Arrgghhh, gw telen idup-idup lo!" kesal Sandra setengah mampus.

Baron tak mempedulikan Mareta dan segera pamit "Gw duluan ya." ucapnya seraya bertos ria kepada Sandra dan Bama.

×××

Seina sudah selesai berganti pakaian dan kini dia  sedang di ruang tunggu, sialnya lagi! Diego sedang memanas manasi dirinya dengan bermesraan bersama istrinya. Ya, doi yang dimaksud Diego tadi ialah istrinya, ia baru menikah beberapa bulan yang lalu.

"Si bego sengaja banget manas manasin gw, kampang!" gerutu Seina seraya memainkan ponselnya.

Seina yang jengah, langsung beranjak dari duduknya dan hendak menunggu di luar saja. Namun, baru saja dia dua langkah Baron sudah datang dengan wajah datarnya.

Baron menghampiri Seina dan segera menagkup wajahnya "Ga usah kesel gitu, nanti muka jelek lo nambah jelek."

Seina mengkerucutkan bibirnya,kesal.

"Ekhem, iyaiya maaf. Yuk, cabut!" ucap Baron seraya menggandeng posesif Seina.

"Diego! gw cabut duluan ya?" ucap Baron seraya melambaikan tangan.

"Iya."ucapnya yang sedang merangkul pinggang istrinya.

Baron menggandeng tangan Seina hingga parkiran dan sepanjang jalan, banyak kaum hawa yang menatap lapar Baron.

Seina mendongak melihat wajah Baron yang tinggi. Seina tersenyum kecil.

"Gila lo!" ucap Baron spontan.

"Gila karena lo bego!" ucap Seina masih dengan senyumnya.

"Kenapa si?"

"Kok lo ganteng banget ya,njing." ucap Seina seraya beralih merangkul tagan Baron.

Baron mengusap tangan kecil Seina yang merangkul pada tangan kanannya.

"Gw suka wajah datar lo." ucap Seina ketika sudah diparkiran.

Baron yang tak mengerti hanya menaikkan satu alisnya.

"Muka lo kalo lagi datar kayak tadi minta banget ditimpuk,sumpah." ucap Seina seraya masuk kedalam mobil.

"Tumben bawa mobil?" tanya Seina seraya memasang safety belt.

"Anak Raja mah bebas!"

"Ke kedai es krim dulu kan? awas aja bohong!"

"Iya, bawel banget si lo." ucap Baron seraya mencubit pipi Seina dan mengusap puncak kepala Seina.

COUPLE TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang