Hari ini Seina berangkat sekolah sendiri menggunakan angkutan umum. Ia sedang malas menggunakan motor matic miliknya.
Seina berjalan seorang diri di koridor dengan sesekali bersenandung. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang memanggilnya.
"CEBOOOLLL."
Seina berbalik dan ia menemukan Sandra yang sedang berlark ke arahnya. Seina menunggu hingga Sandra sampai didepannya.
Pletak
Seina menyentil kening Sandra dan meninggalkan Sandra yang kesakitan.
"Awwwss, cebol lo ngapain sentil jidat gw asu." ucap Sandra seraya mengejar langkah Seina.
"Hosh,,,hosh,,,, lohh ngah..phain.. sentil jidat gw?" tanya Sandra dengan nafas yang belum normal.
"Bacot."jawab Seina.
" Si bengke, untung gw sayang sama lo."gumam Sandra.
Seina mendudukan bokongnya ditempat duduknya dan ia berlalu ke luar kelas untuk ke kantin.
"Seina lo mau kemana?" tanya Sandra yang sudah ada disamping Seina.
"Kantin."
Sandra hanya mengangguk dan mengikuti langkah sahabatnya ini.
×××
Di kantin, Baron sedang bersama Mareta, tadinya Baron sendiri ia hendak sarapan. Namun, tiba-tiba saja Mareta datang untuk menanyakan sesuatu perihal acara pensi. Mau tidak mau Baron harus mau, karena bagaimana pun juga dia salah satu anggota kelompoknya.
"Baron, lo belum sarapan?" tanya Mareta seraya menatap Baron dengan terkagum.
"Bacot, cepatan lo mau ngomongin apa?"ucap Baron seraya menyuapkan nasi goreng pedas yang dipesannya.
Mareta memajukan tubuhnya dan tak lupa juga dadanya yang sengaja dibusungkan.
Baron hanya diam dan melanjutkan makannya tanpa mau menoleh ke arah Mareta. Mareta pikir Baron akan tergoda? idiw, engga ya!
"Lo mau ngomong atau mau liatin gw doang?"
"Hmm, au- iya gw mau ngomongin pensi. Lo udah dapet sponsor?" tanyanya dengan posisi sudah duduk biasa namun, dada nya masih dibusungkan. Memang, Mareta mempunyai buah dada yang besar. Tapi, tidak usah dibusungkan juga. Itu justru akan menambah kesan lebih besar lagi.
"Udah."
Dari arah belakang Baron, datang dua cewe yang yang tak lain Seina dan Sandra.
"Ada Baron tuh, Ba-"
"Ga usah lo panggil," ucap Seina seraya terus jalan ke arah Baron
"Gw harus buat hubungan mereka rusak."
Mareta sedikit mengangkat bokongnya dan memajukan tubuhnya ke depan dan tangannya dengan lancang menyentuh sudut bibir Baron.
"Bibir kamu manis, aku suka ciuman kita tadi." ucap Mareta ketika Seina tinggal beberapa langkah lagi ke meja mereka seraya membasahi dan menggigit bibir bawahnya.
"Makasih ya," ucap Mareta seraya pergi dari kantin.
Seina dan Sandra hanya diam ditempat ketika melihat itu semua. Sandra dengan muka syoknya dan Seina dengan muka datar.
Prok...prok...prok...
Seina bertepuk tangan seraya berjalan ke arah Baron yang menoleh ke belakang.
Saat Mareta melewati Seina, tangannya dicekal oleh Seina.
"Mau kemana? gw ga akan ganggu kalian kok. Gw per.gi." ucap Seina menekan kata pergi seraya berbalik arah.
Baron beranjak dari duduknya dan segera menahan kepergian Seina dengan memegang tangannya dan manarinnya pergi dari kantin.
Namun, Seina tak bergeming ia justru menyentak tangannya agar terlepas dari cekalan Baron.
"Jangan sentuh gw!"ucap Seina dengan raut wajah yang masih sama. Datar.
Seina hendak berjalan kembali,namun lagi-lagi Baron mencekalnya dan langsung menggendong Seina seperti karung beras.
" Akh.."pekik Seina terkejut, ketika Baron mengangkat tubuhnya.
Sandra hendak mengejar Baron yang membawa Seina, namun ia urungkan dan berjalaj mendekati Sandra, lalu...
Plak
"Itu untuk lo yang nyakitin sahabat gw." ucap Sandra setelah menampar Mareta dan berlalu pergi.
"Shit." umpat Mareta seraya memegang pipinya yang terasa panas.
×××
Baron terus membopong Seina menuju rooftop. Banyak pasang mata yang terkejut melihat aksi Baron namun, ia tak peduli.
"LEPASIN ANYING!" ucap Seina seraya memukul punggung Baron dan menggerak-gerakan kakinya.
Baron harus ekstra hati-hati agar rok Seina tidak tersingkap akibat gerakan kaki Seina.
"TURUNIN GW BANGSAAAT."
"BARON GOBLOK GW SEBEL SAMA LO!"
"TURUNIN TOLOL."
Pluk
Baron memukul bokong Seina pelan. Seina yang terkejut justru semakin mengumpat.
"ANYING, GA USAH PUKUL PANTAT GW TAYI."
"WOOYYY BANTUIN GW DONG" teriak Seina pada orang-orang yang hanya melihat ke arahnya.
Seina terus memberontak namun, perlahan gerakannya melemah akibat kepalanya yang sedikit pusing akibat kepalanya yang berada dibawah.
Setelah sampai Baron menurunkan Seina dari atas pundaknya.
"Pusing goblok pala gw." ucap Seina seraya memegang kepalanya.
Baron hendak menyentuh kepala Seina namun, Seina langsung menepis.
"Jangan sentuh gw."
"Sei,, dengerin penjelasan gw dulu."ucap Baron dengan wajah kesal ingin memusnahkan Mareta.
"Gw.ga.peduli."
"Arrrghhh, lo dengerin gw dulu dong nyet." kesal Baron.
Seina hanya diam dengan wajah datarnya dan menatap ke arah lain selain Baron. Ia muak dengan kelakuan Baron, bagaimana bisa dia berciuman dengan Mareta. Membayangkannya saja sudah jijik.
"Lo mau ngomong ga? gw sibuk." ucap Seina seraya melirik jam tangannya.
Baron menyugar rambutnya ke belakang "Gw ga ciuman sama Mareta, dia bohong. Dipegang dia aja gw risih gimana ciuman coba?"
"Oh," respon Seina dengan santainya.
"Udah? terus kenapa bibir lo bengkak?"Baron memegang bibirnya "Masa si?" tanyanya bingung.
Baron mengeluarkan ponselnya lalu berkaca dilayarnya.
"Udah si, terima aja kalo lo ketangkap basah. Gw fine kok,"
"Gw ga ciuman sama dia, dan ini bekas makan nasi goreng pedas di budeh Tinah." ucap Baron dengan tegasnya.
"Oh,ya udah." ucap Seina seraya pergi meninggalkan Baron.
Namun, dengan cepat Baron menahannya dan...
Cup
VOTE 20 + KOMEN 5 >>>> langsung UP
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE TOXIC
Teen Fiction#8 couplegoals (19-12-19) #1 girlfriend (2-2-20) #3 boyfriend (18-7-20) UNTUK TEMEN-TEMEN YANG BARU BACA CERITA GW INI, GW HARAP TEMEN-TEMEN BACA CHAPTER "PENGUMUMAN" DULU DAN GW HARAP TEMEN-TEMEN KASIH FEEDBACK YANG BAIK UNTUK GW DAN CERITA INI ☺ ...