12 Mei 2020
Pagi hari Seina sudah bersiap dengan seragam sekolahnya dan Baron sudah berada di bawah.
"Si buto ijo ngerampok makanan mulu." gerutu Seina seraya mengikat rambutnya asal.
Seina melihat di meja makan sudah penuh dengan orang-orang yang sangat disayanginya.
"Morning gaes." sapa Seina kepada semuanya termasuk Senja dan Samudra yang kemarin malam sudah pulang dari perjalanan bisnisnya.
"Morning sweetheart."
"Morning,Gel."
"Morning adek abang yang bogel."
"Baaang Sat."
"Husss, Ga boleh ngomong kasar." tegur Samudra yang membuat Seina mengerucutkan bibirnya.
Yap, Bonyok Seina sudah tiba dengan selamat di rumah ini setelah berjalanan bisnisnya. Mereka sampai sekitar pukul 2 pagi.
"Duduk Sei, jangan manyun aja." kekeh Senja.
Dengan kaki yang di hentak-hentak Seina duduk di samping Baron.
Seina melirik Baron yang sedang makan roti dengan santainya.
"Ngerampok makanan mulu lo, giliran gw minta beli es aja kagak boleh." sindir Seina ketika sudah duduk di kursinya.
Semua orang menatap Seina dengan penuh tanda tanya.
"Eung- ngga kok Pah Bun." ucap Seina kikuk.
"Sial, kalo keceplosan ga bakal dibolehin beli es lagi ini mah."
Akhirnya, Seina makanan dengan tenang begitupun yang lainnya.
×××
Seina dan Baron sudah sampai di sekolah. Tapi tunggu, seperti ada yang aneh hari ini. Bagimana tidak? dirinya terus ditatap oleh teman sekolahannya. Iya siii, Seina dan Baron memang sering jadi tontonan tapi, kok tatapannya kayak ada yang beda ya?
"Ron, mereka kok ngeliatin kita kek gitu ya?"tanya Seina seraya menarik lengan baju Baron yang langsung mendapat suara-suara goib.
" Ka Sei lucu banget si."
"Hahaha, ka Sei kekecilan. Sampai harus narik baju Bang Baron."
"Gemooyy."
Seina tak peduli dengan suara goib tersebut dan lebih fokus dengan hal yang ia tanyakan pada buto ijo ini. Memang Seina tak salah menamai Baron dengan buto ijo. Lihat saja badannya, Besar! untung tidak ijo seperti buto ijo yang ori.
"Siapa" tanya Baron seraya menunduk sedikit dan wajahnya menoleh ke arah Seina.
Plak
"Anjer sakit Sei." ucap Baron seraya mengusap wajahnya yang terkena gampar oleh Seina.
"Yaa lo juga si, muka lo di depan muka gw. Gimana gw ga kaget coba."ucap Seina membela dirinya seraya menunduk dan memandangi tangan yang sudah menggampar Baron. Memang benar, dirinya tidak sengaja.
Seina mendongak dan langsung berjinjit untuk menggapai wajah Baron " Maaaf ga sengaja. Mana yang sakit."
Baron yang paham Seina kesulitan akhirnya menuntun Seina menuju bangku yang tak jauh darinya di depan mading sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE TOXIC
Teen Fiction#8 couplegoals (19-12-19) #1 girlfriend (2-2-20) #3 boyfriend (18-7-20) UNTUK TEMEN-TEMEN YANG BARU BACA CERITA GW INI, GW HARAP TEMEN-TEMEN BACA CHAPTER "PENGUMUMAN" DULU DAN GW HARAP TEMEN-TEMEN KASIH FEEDBACK YANG BAIK UNTUK GW DAN CERITA INI ☺ ...