Terdengar keributan dari bangku yang diduduki oleh cewe berambut pirang. Rupanya, gadis itu sedang berantem dengan seorang cowo yang memiliki badan tegap.
Siapa lagi jika bukan Baron dan Seina. Sekarang, mereka sedang beradu mulut akibat persoalan sepele.
"Lo bego!"
"Lo!"
"Bangsat, lo lagian si jemput gw telat!"
"Lah, lo tuh yang dandannya lama."
"Gw ga dandan anying! jangan fitnah lo!"
"Udah si lagian kita ga telat ini. Siapa suruh ga ngerjain pr!"
Seina hanya mendengus, iya si tidak terlambat tapi tangan dia seperti ingin copot akibat menulis catatan yang sungguh banyak itu dan ditambah ia mempercepat tulisannya.
Tadi pagi, mereka datang ke sekolah pukul 06:15 yang artinya 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi dan saat Seina sampai di kelas ia menatap curiga ke arah teman-temannya yang sibuk dengan buku tulis.
Saat diberitahu bahwa ada tugas mencatat, sontak Seina terbirit-birit membuka buku Sejarah dan langsung mencatat.
Baron? dia hanya tertawa iblis. Sebal, kenapa Baron tidak memberitahukan dirinya jika ada tugas? Arghhhh.
Baron hanya bermain ponsel dan sesekali melirik ke arah gadisnya yang sedang kecapaian. Baron beranjak dari duduknya dan menghampiri Seina.
"Gw aja yang nulis" ucap Baron yang terdengar seperti pernyataan.
"Ga usah. Lo sengaja 'kan ga kasih tau kalo ada tugas ini! jahat lo anying." ucap Seina menatap sengit ke arah Baron
"Eh, monyet lo aja kagak nanya."ucap Baron santai.
" Harusnya lo inisiatif kasih tau ke gw, jangan nunggu ditanya dulu anjer. Tayi ah."
"Gw lupa, ga inget." ucap Baron menunduk sejenak lalu mendongak kembali. Sungguh, Baron memang tidak ingat
"Lupa sama ga inget apa bedanya! udah mending lo jauh-jauh dari gw. Enek gw liat lo!" ucap Seina dengan mode yang masih ngegas.
"Sini gw tulisin."
Tetttttt tettttt
Bel masuk berbunyi. Seina hanya menghembuskan nafas kasar. Sudahlah, auto dihukum ini mah, guru Sejarah yang terkenal galak memasuki ruangan.
Seketika bulu kuduk Seina meremang, bagaimana tidak? ini merupakan kali pertama dan semoga yang terakhir untuk Seina akibat tidak mengerjakan tugas catatan.
"Selamat siang!" sapa Guru Sejarah dengan rambut yang sedikit botak dibagian belakangnya.
"PAGI PAK SUSENO!" ucap seisi kelas dengan semangatnya.
"Kumpulkan tugas catatan kalian!"
Perlahan semha murid maju ke depan untuk menaruh buku mereka dan kembali duduk setelah mereka menaruhnya.
Seina hanya menatap Pak Suseno dengan gugupnya, ia takut dihukum.
Dia meliril Baron sudah berjalan ke meja Pak Suseno membawa buku tugasnya.
"Huft,, ga papa Sei. Lo kuat, jangan lemah!" ucap Seina menyemangati dirinya.
Ketika semua murid sudah kembali duduk, Pak Suseno kemudian berujar "Yang tidak mengumpulkan, silahkan keluar!"
"Di cek aja dulu Pak," ucap Baron.
Seina meliriknya dengan tajam, emang monyet nih orang. Pengen banget gw dihukum kayaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE TOXIC
Teen Fiction#8 couplegoals (19-12-19) #1 girlfriend (2-2-20) #3 boyfriend (18-7-20) UNTUK TEMEN-TEMEN YANG BARU BACA CERITA GW INI, GW HARAP TEMEN-TEMEN BACA CHAPTER "PENGUMUMAN" DULU DAN GW HARAP TEMEN-TEMEN KASIH FEEDBACK YANG BAIK UNTUK GW DAN CERITA INI ☺ ...