"Sesuai yang kita sepakati, rencana ini akan kita lakukan besok."
×××
Baron sudah melunasi janjinya untuk mentraktir es krim agar monyetnya tidak marah dan setelah itu mereka pergi menuju rumahnya.
"Nyet, Papa Nuel sama Mama Mega belum pulang?" tanya Seina yang duduk anteng dengan ponsel Baron ditangannya, dia sedang bermain games helix jumpt.
"Katanya si hari ini pulangnya, kenapa?" tanya Baron seraya melirik Seina yang masih fokus dengan ponsel milik Baron.
"Kangen,"
Baron mengusap puncak kepala Seina, ia sangat sayang dengan tunangannya ini. Bahkan, Baron siap melakukan apa saja untuk melindungi gadisnya ini.
Suasana dalam mobil sangat sunyi bagaimana tidak, Seina justru tertidur dengan ponsel yang tegeletak diatas pangkuannya. Baron tersenyum kecil melihat monyetnya itu.
"Tidur bisa sampai mangap gitu, heran gw." ucap Baron seraya menutup mulut Seina menggunakan tangan kirinya dan mengusap pipi tembam Seina.
"Eunghh," lenguhan Seina ketika mendapat usapan di pipinya namun, tidak sampai membuatnya terbangun.
"Lo jadi cewe ga ada jaim-jaim nya, dan karena sikap lo itu gw justru nyaman." gumam Baron dan kembali fokus memperhatikan jalan raya didepannya.
×××
Mobil sport berwarna hitam milik Baron memasuki halaman rumah. Jika dibandingkan, rumah Seina dengan rumah Baron sudah jelas besaran rumah Baron. Anak seorang Raja Imanuel Saidan dan Mega putri Saidan yang merupakan pemilik perusahaan dalam bidang properti yang sangat disegani dikalangan jajaran pebisnis lainnya.
Baron memiliki satu kaka perumpuan bernama Bintang Saidan. Ia sudah mempunyai keluarga dan sekarang menetap di Manado. Baron selalu merasa kesepian jika di rumahnya, oleh karena itu dirinya lebih suka di rumah Seina.
Btw, pertungangan yang mereka jalani murni karena perasaan dan keluarga mereka juga cukup dekat karena ternyata Papa Baron dan Papa Seina merupakan partner bisnisnya, walaupun perusahaan Papa Seina tidak sebesar perusahaan Papa Baron.
×××
"Kebo, bangun udah sampai." ucap Baron seraya menepuk pipi Seina.
Seina tak menjawab bahkan ia sudah mendengkur, sepertinya Seina kecapaian akibat latihan, sebab dirinya sudah lama tidak latihan dan baru hari ini ia menjalani rutinitasnya yang sempat vacum itu.
Baron akhirnya mengangkat tubuh kecil Seina dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah, Mega sedang bersantai dengan Raja. Mereka menatap penuh tanda tanya kepada Baron.
"Seina ketiduran di mobil," jelasnya dan langsung menuju kamarnya dilantai dua.
Saat sudah membaringkan Seina tiba-tiba saja kelopak mata Seina terbuka sempurna dan ia linglung.
"Gw dimana?" tanyanya dengan suara parau.
"Di surga."
"Goblok," ucap Seina seraya bangkit dari tidurnya dan hendak turun ke bawah untuk menemui Papa Nuel dan Mama Mega.
"Mau kemana lo?" tanya Baron seraya menahan puncak kepala Seina.
"Arrgh, ga usah pegang kepala gw! seakan-akan gw kecil tau."
Baron tertawa ngakak "Lah, emang lo kecil anjer, liat aja nih....cuma sedada gw. Wahahahahaha."
Seina berjingjit ingit menjitak Baron tapi dia tidak sampai dan alhasil ia harus melompat-lompat namun, tetap saja tidak sampai karena Baron juga menghindari tangannya yang akan menjitaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE TOXIC
Teen Fiction#8 couplegoals (19-12-19) #1 girlfriend (2-2-20) #3 boyfriend (18-7-20) UNTUK TEMEN-TEMEN YANG BARU BACA CERITA GW INI, GW HARAP TEMEN-TEMEN BACA CHAPTER "PENGUMUMAN" DULU DAN GW HARAP TEMEN-TEMEN KASIH FEEDBACK YANG BAIK UNTUK GW DAN CERITA INI ☺ ...