BERTEMAN

3K 143 12
                                    

Jangan lupa votenya dan share ke temen² lo semua kalo misalkan suka sama cerita gw.

DILARANG MENGCOPY PASTE CERITA!!!














Baron, Seina dan Satria sudah berada di dalam bandara dan mereka menunggu Sula di sebuah kafe.

Seina sedang sibuk dengan ponselnya seraya menyandarkan kepalanya pada bahu kokoh Baron.

Baron? Ia hanya melihat layar ponsel Seina yang sedang menampilkan permainan brain out.

Ituuu loh, mainan yang harus menggunakan logika menjawabnya.

Seina terus menekan ponselnya bahkan ia sampai mengocok  ponselnya seraya menggerutu.

"Ini gimana si? ini ga bisa? diteken ga juga ga bisa!" gerutu Seina yang mulai kesal.

Satria yang sedang chattingan dengan seseorang lantas melirik adiknya itu.

"Lo kenapa si? berisik tau, bikin malu aja lo!" ucap Satria

Seina tak menjawab ia hanya mengerucutkan bibirnya dan Baron hanya tersenyum melihatnya dan tangan Baron bergerak mengambil ponsel Seina yang terus saja di tekan-tekan oleh Seina.

"Sini," ucap Baron.

"Emang lo bisa?" tanya Seina tak yakin.

"Coba aja dulu," ucap Baron seraya mencoba untuk membuat air yang ada di dalam ember keluar pada games yang Seina mainkan.

"Bisa nih,"ucap Baron seraya menunjukkannya pada Seina.

"Widiw, manjiw bet emang. Sini, gw mau apus aja aplikasinya. Puyeng gw main ginian!" ucap Seina seraya merebut ponselnya kembali.

"Anjer, gw udah berhasil malah mau dihapus gamenya."

Seina duduk dengan tegak tidak lagi bersandar dengan Baron.

"Lah, suka-suka gw lah. Hape gw ini,wle."

"Dih, sok imut lo,nyet!"

"Eh, buto ijo! gw emang imut."

"Amit mah iya kali, kalo lo mah."

"Yeeee si bangsat!"

"Apaan dek?"tanya Satria yang sedang asik bermain game di ponselnya ketika dirinya dipanggil.

"Gw ga manggil lo bang Sat."jawab Seina seraya menoleh ke arah Satria.

"Lah, tadi lo manggil anjer. Kuping gw masih waras ya! asal lo tau."

"Bodo amatlah." ucap Seina kesal.

Bagaimana tidak? dirinya itu mengatai Baron dan Kenapa Satria ikut ngomong si.....

"Ekhem" deheman seseorang membuat semua menoleh ke sumber suara.

"BANGSUL!!!!"pekik Seina dan langsung memeluk sula yang membawa dua buah koper ukuran sedang.

"Iya sweatheart."balas Sula seraya mengusap puncak Seina dan menciumnya disana. Namun, wajahnya datar dan dingin. Ya, abang Seina yang satu ini sikap dingin dan raut wajahnya pun minim. Hanya dengan Seina, semua itu akan berubah.

Satria dan Baron berdiri  menghampiri Sula yang memeluk Seina.

Baron tersenyum, melihat Sula yang sedang memandangnya. Sula melepaskan pelukan Seina ketika Satria akan menyambutnya.

" Apa kabar lo?"ucap Satria seraya bertos ria ala laki-laki.

"Baik, lo?"ucap Sula dengan wajah datar dan dinginnya.

COUPLE TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang