Jangan lupa votenya dan share ke temen² lo semua kalo misalkan suka sama cerita gw.
DILARANG MENGCOPY PASTE CERITA!!!
Seina sudah sampai di rumahnya diantar oleh Baron dengan kondisi wajah yang sangat - sangat menakutkan? hidung merah, mata sembab dan jangan lupakan cairan bening yang terus keluar dari hidungnya.
"BAAAANGSAT!!!!" teriak Seina ketika sudah sampai di rumahnya.
"Iya," ucap Satria dari arah dapur.
Seina langsung memeluk Satria dan membuat Satria mundur beberapa langkah karena pelukan yang tiba-tiba dari Seina.
"Lo kenapa,Dek?" tanya Satria bingung ketika melihat kondisi adiknya saat ini.
"Dia kenapa Ron?" tanya Satria akhirnya kepada Baron.
"Gw juga ga tau Bang." ucap Baron lirih. Dirinya juga tidak tahu, hal apa yang membuat monyetnya sampai sedih seperti itu.
"Lo diapain sama si laron ini?" tanya Satria seraya mengusap pundak Seina.
"Ga,"
"Terus?"
"Bang Sula mau ke Jakarta, hiks...hiks...."
"APA!"teriak Satria yang tak tahu kondisi Seina di dalam pelukannya.
"Bangsaaat. Kuping gw sakit tau," rengek Seina.
"Jadi, lo nangis gara- gara Bang Sula,Nyet?" tanya Baron seraya mengusap puncak kepala Seina.
Seina mengangguk.
"Sedekat itukah lo sama bang Sula?" tanya Baron lagi, ia jadi khawatir kasih sayang Seina pada dirinya akan terbagi.
"Lo ga usah cemburu Ron. Seina, emang deketnya sama Sula. Dia akan lebih manja sama Sula ketimbang manja yang lo liat sama gw. Seina 'kan tunangan lo dan Sula pun abangnya, jadi apa yang lo khawatirin?"
"Hm," Baron menunduk sejenak dan menatap punggung Seina.
Seina melepaskan pelukan Satria dan menghadap Baron.
"Peeeluk," rengek Seina.
Baron dengan segera melebarkan tangannya dan Seina dengan cepat langsung menubruk dada bidang Baron.
"Ga usah nangis, lo nambah jelek tau." ucap Baron seraya mencium puncak kepala Seina.
Satria yang melihat itu hanya tersenyum dan berkata "Anjer, jadi nyamuk gw." setelahnya ia berlalu meninggalkan Seina dan Baron.
×××
Seina sekarang sedang asik berchat ria dengan Sula dan Baron? hanya menatap Seina yang terkadang tertawa, manyun hingga terkejut. Berbagai ekspresi yang Seina tampilkan ketika berchattingan dengan Sula membuatnya sedikit cemburu? wajarkah Baron cemburu?
Wajar. Satu kata yang menurut Baron menggambarkan situasi saat ini, bagaimana tidak? Seina mengacuhkannya dan sedang asik chattingan dengan Sula.
Baron tadi sempat bermain games pada ponselnya namun, hasilnya ia justru merasa bosan. Ia rindu mengganggu Seina, ia rindu Seina yang tengil dan kasar padanya.
Huuu, belum sampai Jakarta saja perhatian Seina sudah terbagi. Bagaimana jika sudah sampai Jakarta?
"Sei,,," panggil Baron seraya bersandar pada ranjang Seina dan menatap Seina yang hanya bergumam.
"Sei, kamu sibuk banget ya?" tanya Baron lagi, bahkan ketika Baron mengubah panggilan lo - gw menjadi aku-kamu. Seina nampak tak menghiraukannya.
"Ya udah kalo kamu sibuk, aku pulang ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE TOXIC
Teen Fiction#8 couplegoals (19-12-19) #1 girlfriend (2-2-20) #3 boyfriend (18-7-20) UNTUK TEMEN-TEMEN YANG BARU BACA CERITA GW INI, GW HARAP TEMEN-TEMEN BACA CHAPTER "PENGUMUMAN" DULU DAN GW HARAP TEMEN-TEMEN KASIH FEEDBACK YANG BAIK UNTUK GW DAN CERITA INI ☺ ...