UWUW

1.7K 100 17
                                    

21 Agustus 2020


"San, gw degdegan anjir."ucap Seina seraya memegangi dada kirinya.

"Kalo lo ga degdegan mati bego!"

"Bener tuh kata Sandra."

"Diem deh lo Bam, lo ga tau apa yang gw rasain sekarang."

"Cowo selalu salah."gumam Bama seraya melihat keadaan kamar Seina yang penuh dengan alat-alat yang Bama sendiripun tak tahu apa namanya.

"San, asli kok gw tiba-tiba malu ya ketemu Baron?"

"Lah, ngapa lo?"

"Ga tau, perasaan gw malu aja gitu."

"Gw tau kenapa Seina malu ketemu Baron?"ucap Bama dengan mantap seraya membenarkan letak dasi kupu-kupunya.

"Apaan emangnya?"tanya Sandra ga yakin dengan pacarnya, pasalnya Bama orangnya suka iseng. Sebelas dua belas kelakuannya sama Baron.

"Karena lo udah jatuh sejatuh-jatuhnya sama Baron, Sei. Lo malu, kalo lo mampu dan siap jadi pendamping Baron. Tambahan, ini pertama kalinya lo pakai gaun dan make up. Mungkin, lo malu karena takutnya make up lo kek ondel-ondel. Hahahahahahahahahaha."

"Sialan lo."

"Bener-bener lo Bam. Sahabat gw lagi ketar-ketir kek mo mampus gini lo malah bencandain."

"Biar lo ga terlalu tegang. Biar rileks dikit elah."

×××

"Ka, kakak ga bisa dateng ke Jakarta?"

"...."

"Ya udah ga papa kok. Kakak baik-baik ya di sana. Kapan-kapan aku sama istri aku yang ke sana."

"...."

"Iya ka, bye."

×××

Gaun putih simple pilihan Seina melekat indah di tubuh mungilnya. Ekor gaun Seina memanjang indah, Seina menatap Baron yang ada di depan sana.

Seina berjalan perlahan dengan Bama yang membantunya.

"Ngapa lo? Pen berak?" tanya Bama.

"Jan ngadi-ngadi lo!"

"Makasih gw tau, gw itu tampan." ucap Bama ga jelas.

"Gajebo lo njir."

"Lagian ngeliatin gw mulu."

"Gw nervous."

"Oh."

"Emang ga guna lo!"

"Jan banyak bacot, dikit lagi nyampe noh." ucap Bama seraya menunjuk altar yang di sana sudah ada Baron dengan gagahnya menggunakan jas putih dengan kemeja putih di dalamnya.

Tidak ada yang special dari jas Baron, tapi bagi Seina. Kewibawaan Baron sebagai wakil ketua MPK bertambah.

Sorot mata Baron tak lepas dari gadis yang berjalan ke arahnya. Baron sangat tahu, gadisnya sedang dilanda kegrogian yang akut.

Seina tersenyum ketika Baron terus menatapnya. Entah kenapa melihat Baron yang menatapnya seperti ini, sedikit berkurang rasa nervous ini.

"Cantik." gumam Baron ketika Seina sudah berdiri tepat di depannya.

"Makasih." bukan Seina yang menjawab, melainkan Sandra yang berdiri di samping Bama seraya terkekeh.

"Uwuw banget si mereka." ucap Sandra kepada Bama ketika Bama sudah berada di sampingnya.

COUPLE TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang