***
Julian Pov
Aku melangkah ragu mengambil tempat duduk, Yu menyajikan segelas air, Aku melihat nasi dalam mangkuk kecil, satu mangkuk lagi terisi potongan daging berbentuk dadu dengan campuran polong dan sayuran. Juga ada sup Ikan disana.
Makanan apa ini? Apakah ini layak untukku?
Jangan sampai perutku menendang makanan aneh ini keluar lagi dan menjadi segumpal muntahan.
Aku butuh chef. Tapi aku tidak mau merusak pagi ini yang terlihat baik untuk Yu.
"Aku sering makan ini saat di Hong Kong" dia membuka percakapan tampak bersemangat.
Aku sangat ragu untuk mengambil sumpit, lidahku terasa kejang ketika aku membuka mulut dan mulai memasukan secuil daging kedalam mulut.
Tidak buruk, mungkin karena kualitas bahan makanan yang dia pakai kualitas terbaik.
Aku mulai mengunyah.
Lambungku menerimanya. Aku mengambil makanan lainnya dan sedikit relax menikmati kelezatan dari mahakarya tangan luar biasa Yu.
Aku melirik Yu dari balik bulu mata, dia menyuapkan makananya dengan besar. Pipinya menggembung menampung makanan dalam mulut rakusnya.
Apakah aku tidak pernah risih, melihat wanita yang makan dengan rakus tanpa berpura-pura anggun?.
Apakah sebelumnya aku pernah makan dengan seorang wanita setelah bangun tidur?.
Tidak, Yu yang pertaman. Dan dia adalah satu-satunya wanita yang bisa aku nikmati, memandang dan memperhatikan bagaimana rakusnya dia makan tanpa berpura-pura anggun. Aku tidak bosan melihatnya.
Mungkin sekarang aku mulai gila dan butuh dokter lagi.
Aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Sejujurnya, aku ingin memuji jika pagi ini dia terlihat sangat cantik, dan aku beruntung menjadi pria pertama yang melihatnya.
Tunggu, kenapa denganku?, kenapa aku terlalu memujinya?. Ini tidak baik.
"Kau sering memasak?" Tanyaku sesantai mungkin.
Yu mengangguk, "Sahabatku sering mengajariku memasak di restorant neneknya. Sekarang dia tinggal di Madrid."
Tanganku berhenti di udara,melihat mangkuk daging yang sudah kosong begitu saja. Aku berpindah ke sup ikannya.
Sangat lezat
"Kau bisa berbicara dengan hewan, apa kau tidak kasihan dagingnya kau makan?."
"Singa di takdirkan memakan daging, dia membuhun hewan lainnya untuk bertahan hidup. Manusia juga begitu, di takdirkan untuk menyukai rasa daging. Sesama mahluk hidup kita di takdirkan untuk saling membunuh untuk mempertahankan diri."
Aku termenung mencerna jawabannya yang seperti gelombang asap. Samar.
"Nanti malam kita harus kembali" suara Yu membuyarkan pemikiranku.
Bahuku menegak, besok adalah hari pernikahan Zicola. Hari ini aku akan menemui makam ibuku terlebih dahulu.
Haruskah aku mengajak Yu?. Aku tidak ingin mempernalkan seorang wanita kepada ibuku secepat ini.
Yu bukan siapa-siapa meski aku tertarik padanya.
Namun, tidak ada salahnya jika aku membawanya sebagai adik angkatku.
***
Author
Suara keras mobil sport Julian menggerung menambah kecepatan lajunya di jalanan layang yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY RICH MAN 18+ (END)
RandomSemua orang selalu menganggapnya pria gila. Julian Giedon, pria yang pandai menghasilkan uang dengan kegilaannya yang menjadikannya salah satu pria terkaya di dunia. Julian suka pesta dan kebebas dalam hidup dan berpikir, dia adalah bad boy terfavo...