Suasana sepi kamar Yura hanya menggambarkan bayangan kecil pergerakan tubuhnya. Beberapa pakaian sudah ada di atas ranjang siap untuk di masukan kedalam koper.Yura merasa bingung dengan hatinya sendiri, ia terus bertanya-tanya mengapa harus mengikuti perkataan Julian yang akan membawanya pergi.
Seharusnya Yura menjauh dan mengingkari janjinya karena sekarang Zicola sudah akan menikah dengan Jane satu minggu lagi.
Setiap kali Yura dekat dengan Julian, dia kehilangan kontrol. Yura terlalu merindukan Raymen, hingga dia tidak bisa bersikap dengan semestinya.
Sentuhan Julian sangat familiar, sama dengan sentuhan Raymen. Terkadang Yura kehilangan rasa rindunya terhadap Raymen ketika menatap Julian.
Efek pria itu telah berpengaruh besar pada diri Yura.
Suara derakan musik dalam pesawat kecil mengalun indah segelah Yura menekan tombol on di belakang roda. Selembar poto di tarik di antara lapisan lembar buku.
Yura tersenyum, menatap seorang pria yang tersenyum lebar di atas pasir, memeluk Yura yang berada di pangkuannya.
Yura masih ingat, hari itu dia liburan dengan Raymen untuk merayakan hari ulang tahun Stefan. Sayangnya Stefan lebih suka menjadi tukang photo dan juru masak, sementara Raymen menjaganya seperti seorang bodyguard.
Suara daun pintu terbuka membuat Yura waspada. Dengan cepat dia menyembunyikan photo itu di bawah tumpukan buku.
"Sudah selesai?" Julian berdiri di ambang pintu, bahu kokohnya bersandar pada dinding dengan kedua tangan bersedekap.
"Besok kita pulang lagi kan?."
Julian tertawa pelan dengan gelengan kepalanya, "Satu hari sebelum Zicola menikah."
"Itu tidak mu_"
"Aku akan membatalkan pernikahan mereka sekarang" potong Julian dengan enteng.
Yura langsung bungkam, menyeret kakinya di lantai untuk mengambil koper.
"Tidak perlu membawa pakaian. Mungkin saja disana kau akan bertelanjang sepanjang hari di ranjang"
"Brengsek!" Maki Yura dengan kesal, "Kita kencan, tapi tidak ada seks!. Jika kau menyentuhku, akan aku pastikan kau terluka."
Julian mengedikan bahunya dengan acuh, "Aku tidak berjanji"
"Kalian mau kemana?" Zicola yang baru datang memandang Yura dan Julian bergantian, pria itu melangkah masuk melihat pakaian dan sebuah koper. Kepanikan di wajahnya tidak dapat di tutupi lagi. "Kau mau kemana Yu?"
"Liburan"
"Tidak boleh." Jawab cepat Zicola, "Tidak ada yang boleh membawa Yu, apalagi kau" tegas Zicola lagi dengan penuh penekanan pada Julian.
"Tiga hari lagi peringatan hari kematian ibuku, apa kau bisa datang?" Tanya Julian dengan santai, terlampau tenang.
Kemarahan di mata Zicola langsung menyusut, "Maafkan aku, tapi aku dalam mempersiapkan pernikahan."
"Kalau begitu, Yu yang mewakilkan"
Zicola terdiam cukup lama untuk memikirkan perkataan Julian. Setiap tahun mereka tidak pernah melewatkan hari kematian dan hari ulang tahun Emilia, sesibuk apapun itu Zicola akan selalu menemani Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY RICH MAN 18+ (END)
AléatoireSemua orang selalu menganggapnya pria gila. Julian Giedon, pria yang pandai menghasilkan uang dengan kegilaannya yang menjadikannya salah satu pria terkaya di dunia. Julian suka pesta dan kebebas dalam hidup dan berpikir, dia adalah bad boy terfavo...