4. adik dari kakakku

33.4K 1.1K 39
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya..
Selamat membaca

Yura berjalan cepat keluar dari gedung Tereskop gold.

"Pria brengsek itu keterlaluan" umpat Yura seraya menghapus air matanya, bibirnya terasa panas dan bengkak bekas ciuman Julian.

"Yura"

Yura menghentikan langkahnya, dia membalikan tubuhnya perlahan untuk bertemu sosok wanita yang berambut kemerahan, wajahnya terlihat cantik namun kilatan matanya terlihat menusuk penuh permusuhan.

"Ternyata aku benar" cekikiknya dengan penuh ejekan.

Wajah cantik Yura memucat, tangannya yang gemetar terkepal kuat. Segumpal emosi membanjiri hatinya seketika.

"Aku fikir kau tidak akan kembali. Lagi pula untuk apa kau kembali, kau sudah di buang dan tidak ada yang menginginkan dirimu disini' desis Valerie dengan sombong.

"Jaga bicaramu" jawab Yura dengan tenang, matanya terlihat dingin sebagai benteng pertahanan.

Valerie semakin tertawa keras, "Kau tidak tahu seberapa bahagianya aku saat kau di buang, dan ayahmu di bunuh ayahku. Ibu dan Zicola merawatku dengan penuh kasih sayang. Sementara kau?, aku dengan orang tua angkatmu sering memukul."

"DIAM!" Teriak Yura memaki.

Pepohonan di sekitar Yura bergerak seperti terkena angin, Valerie tersenyum gugup dia langsung pergi menjauhi kemarahan Yura yang bisa saja melukainya.

Air mata terjatuh membasahi pipi Yura, gadis itu berjalan menyusuri jalanan dengan senyuman ironis.

Yura di buang saat usia empat tahun, dia terasingkan di negara orang seperti orang bisu karena tidak mengerti bahasa mereka.

Tidak sampai disitu saja, ayah angkatnya sering memukulinya dengan rotan dan kayu, bahkan Yura masih bisa merasakan bagaiamana dulu tulang punggungnya retak karena pukulan itu.

Tidak ada yang mengobatinya..

Yura selalu sendirian, sampai pada akhirnya dia bertemu Raymen dan Stefan.

Sebuah mobil berhenti di samping Yura, dengan cepat gadis itu menghapus air matanya saat melihat Zicola yang keluar dari mobil.

"Yu! Kenapa kau sendirian disini?" Zicola berteriak panik, "Dimana Daniel?. Ayo kita pulang," Zicola meraih bahu kecilnya, namun Yura segera menepisnya.

"Aku ingin sendiri" jawab gadis itu dengan suara serak.

Zicola meneliti Yura sekali lagi, dia mengangkat wajah cantik adiknya "Siapa yang sudah membuatmu menangis?. Akan aku hajar si brengsek itu."

"Biarkan aku sendiri" pinta Yura sekali lagi, rasa perih di dadanya semakin menganga melihat kakaknya.

Yura merasa sakit membayangkan ibunya dan Zicola menjaga Valerie, sementara dirinya tengah kesakitan dan kelaparan, dan ayahnya mati dengan tragis.

"Yu.. kau kenapa?" Zicola semakin khawatir.

"Mengapa ibu harus melakukan poliandri?. Ayah sangat mencintai wanita sialan itu, mengapa aku dan ayah harus menjadi korban ibu?" Bisik Yura dengan pertanyaan yang tidak dapat di jelaskan Zicola.

"Sebaiknya kita pulang dan bicarakan di rumah"

"Tidak"

"Yu"

"Biarkan aku sendiri!" Teriak Yura dengan kemurkaan dan rasa sakit di hatinya.

Angin bergerak berhemhus kencang sampai-sampai dapat menggerakan mobil Zicola, pepohonan bergerak di antara kegelapan seakan akan mengangkat akar mereka di bawah tanah.

CRAZY RICH MAN 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang