20. Rindu

11.9K 528 51
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya..
Selamat membaca

***

Julian membungkuk mensejajarkan tubuhnya dengan anak yang bertubuh kurus, kakiknya tanpa alas dan tubuhnya tanpa pakaian. Anak kurus itu hanya memakai celana dekil, kepalanya terlihat besar dengan tubuh kurus kering menyisakan lambung yang mengembung.

"Joana?" Senyuman Julian melebar, kedua tangan kokohnya merentang memeluk Joana dan menggendongnya. "Kau mau roti?."

Joana tersenyum lebar, menggigit kantung roti dan merobeknya. Dengan tidak sabaran anak itu memakan rotinya tanpa jeda.

Satu persatu orang-orang dewasa mendekat dan berkerumun meminta makanan juga, mereka berebut air bersih yang di keluarkan dari mobil tangki. Semua orang minum untuk menurunkan dahaga mereka dan merasakan bagaiaman segarnya air bersih yang jarang mereka rasakan.

"Kau mau lagi cantik?" Julian mengusap wajah Joana yang menjilati sisa-sisa remahan roti di tangannya.

Joana mengangguk memeluk leher Julian, kepalanya terjatuh di bahu kokohnya menyisakan debu kotor pada baju mahalnya.

Dengan penuh kasih sayang Julian mengusapnya dan memberikan roti lagi.

***

Suara hembusan angin terdengar seperti nada kecil yang sumbang, perapian menerangi setiap tenda dan rumah-rumah. Julian duduk di kap mobilnya menikmati segelas kopi yang terbiasa orang-orang Nigeria minum setiap saat untuk meredakan lapar mereka.

"Bagaimana perkembangannya Robin?" Tanya Julian dengan pandangan yang mengunci pada sekumpulan anak yang tengah berebut tenda dengan jaring agar mereka tidak terserang nyamuk.

Dokter-dokter yang menjadi relawan mengobati anak-anak yang terserang demam berdarah.

"Suatu situs membuka data Anda di Belanda satu bulan yang lalu tuan."

Julian melempar gelas kopi di tangannya ke pasir, "Lucas benar-benar ingin bermain-main denganku."

"Tuan, mengapa Anda tidak bertanya langsung kepada tuan Lucas mengapa dia meminta semua data pribadi Anda kepada Peter." Tanya Robin sedikit memberi saran atas kemarahan Julian terhadap sahabatnya.

"Tidak perlu. Kita lihat, sejauh mana si brengsek itu akan menghianatiku lagi."

Julian melompat dari kap mobil, "Kita pergi sekarang!" Bentaknya penuh amarah. Julian berang dengan apa yang telah dilakukan Lucas karena berhasil memperdaya Peter untuk memberikan semua data pribadinya. Meski Julian tidak tahu apa yang akan Lucas lakukan dengan semua informasi itu.

Julian tetap kesal, karena semua hal tentang dirinya ada disana . Bagaimana jika Lucas diam-diam mengajak perang dengannya?, bagaimana jika Lucas melakukan pertukaran dengan rival Julian. Banyak fikiran yang Julian terka.

***

Langkah kaki Yura keluar dari lift, gadis itu memakai choat hitam dengan bots berkaki tinggi. Rambutnya di biarkan tergerai seperti biasa. Yura melewati lorong panjang berlantai marmer.

Suasana sepi hening sepanjang lorong hanya memberikan suara kecil ketukan antara kaki buts ke lantai di setiap langkah Yura yang mengantarkannya menuju pintu sebuah apartemen.

Cukup lama Yura terdiam dan berfikir keras lagi. Memikirkan apakah kedatangannya berkunjung ke apartemen Armin suatu keputusan yang benar atau salah.

Tangan Yura terkepal, mengurungkan niatnya untuk menekan bel begitu ia berfikir jika di Neydish sangat banyak dokter spesialis tulang dan saraf yang dapat membantunya. Mengapa harus Armin?.

CRAZY RICH MAN 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang