18. Dia kembali

12K 581 45
                                    


Selamat membaca...

***

"Barusan kau memeluk Zicola. Aku juga kakakmu, harusnya kau juga memelukku" rajuknya seketika.

"Minggirlah, dan berhenti bersikap aneh" nasihat Yura melunak, hari ini adalah hari kebahagiaan kakaknya. Yura tidak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk memarahi Julian.

"Peluk aku dulu" kukuh Julian. Pantang baginya untuk mundur sebelum keinginannya terpenuhi.

Sedetik kemudian, Yura mendekat dalam beberapa langkah, kedua tangannya bergerak memeluk Julian.

"Ehem" Julian berdehem dengan serigai konyolnya, spontan dia menjatuhkan tangannya membalas pelukan Yura dan berdiri tegap segagah mungkin.

***

Suara lonceng besar terdengar berdenting beberapa kali, pasukan kerajaan berdiri di di sepanjang perjalanan siap memulai upacara.

Zicola berdiri dengan tegang di balik pintu, di tatapnya Ema Giedon yang berdiri dengan tongkatnya. "Kau masih ingat apa yang aku katakan sebelum aku melamarkan Jane untukmu?. Aku memiliki permintaan. Dan sekarang waktunya aku mengatakannya" ucap Ema dengan  tegas.

Zicola menganggung kecil, tangannya yang tertutup sarung tangan putih itu menggenggam erat teks untuk berpidato. "Katakanlah nenek" pintanya.

Sejenak Ema terdiam, melihat ekspresi kebahagiaan sekaligus rasa gugup di wajah Zicola. "Aku ingin Yu menikah dengan Julian."

Senyuman di bibir Zicola memudar, wajahnya memucat tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutannya. "Nenek" Zicola terdiam lagi, meremas kertas dalam genggamannya.

Segumpal kekecewaan menghancurkan kepercayaannya pada ketulusan Ema selama ini. Apa yang Ema fikirkan hingga ingin menikahkan Julian dengan Yura?. Atas dasar apa?.

"Tidak ada boleh mengatur Yu" geram Zicola dengan rahang menegang penuh amarah.

"Pernikahan kalian akan aku batalkan jika kau tidak setuju"

Perkataan Ema sungguh telah menyakiti Zicola, tidak mungkin dia menikah di atas penderitaan adiknya yang harus menikah dengan pria seperti Julian.

Julian adik Zicola juga, pria itu baik. Tapi mental dan gaya hidupnya yang terbiasa dengan kepuasan sangatlah berbanding balik dengan Yura. Julian tidaklah selemah yang orang lihat, kepribadian ganda pria itu terlalu mengelabui siapapun.

Tidak, Zicola tidak akan membiarkan siapapun menyakiti adiknya. Tapi, di satu sisi Zicola tidak mampu meninggalkan Jane bersama dengan anak yang tengah di tunggu-tunggunya.

Lalu, bagaimana dengan Yura?, sampai kapanpun Zicola tidak akan menyerahkan adiknya pada Julian. Zicola tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Yura lagi.

Zicola membuang nafasnya dengan berat, suara lonceng bergerak lebih cepat bersama dengan ketukan kaki kuda yang berjalan.

Kencana yang akan membawanya sudah ada di depan pintu. Sementara Zicola sedang terombang-ambing dalam dua pilihan.

"Katakan jawabannya Zicola." Pinta Ema.

Sekali lagi Zicola membuang nafasnya dengan berat, dia meyempatkan diri memakai topinya, membuka pintu dan melangkah keluar tanpa memberikan jawaban apapun pada Ema.

***

Julian duduk di barisan depan, melihat sosok Zicola dan Jane yang tengah saling berhadapan untuk mengucapkan janji pernikahan mereka.

CRAZY RICH MAN 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang