BAB 30 : Keputusan Julian

9.9K 477 91
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya
Selamat membaca

***

Samar-samar suara musik terdengar, Ema duduk dalam suasana sepi memandang photo yang terpajang di dinding, wajah cantik itu terlihat bersemu tidak dapat menutupi rasa senangnya. "Setelah Julian benar-benar bahagia, aku akan pergi dengan tenang Emilia." Ucapnya dengan gemetar.

Suara ketukan di pintu membuat ekspresi Ema berubah, dia menegakan tubuhnya begitu melihat Thomas dan Rebeca di ambang pintu dan memasuki ruangan. mereka duduk di hadapan Ema setelah di persilahkan.

Ada firasat buruk yang bisa Ema rasakan begitu melihat kedatangan Thomas, terlebih melihat setiap gerak gerik Rebeca yang semakin membuat dirinya malu akan reputasi kerajaan yang harus tercoreng dengan kehadirannya wanita itu.

"Acaranya satu jam lagi, nilai saham mulai terpengaruh karena desas desus berita di luar mengenai pertemuan malam ini" kata Thomas memulai pembicaraan yang serius.

"Apa tujuanmu sebenarnya Thomas?" Ema tahu betul, banyak penjelasan panjang yang ingin Thomas katakan di balik ucapannya.

"Ini belum terlambat Bu. Aku peduli dengan masa depan Julian, tidakah ibu berfikir ulang mengenai pengumaman calon isteri Julian?. Tidakkah ibu lihat kedepannya hubungan Zicola dan Julian akan seperti apa."

"Ini permintaan Julian, Thomas. Julian bukan anak kecil lagi, setiap langkah yang dia ambil berdasarkan keputusan dan pertimbangan." Jelas Ema dengan tegas, "Ini tidak ada hubungannya lagi dengan sumpah Emilia. Ini murni mengenai perasaan Julian."

"Yu masih muda Bu, dia tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk mengimbangi dan mendampingi Julian. Dia tidak akan mampu bertahan melawan bagaimana kerasnya gejolak politik dan penilaian masyarakat. Yu tidak memiliki pengaruh apapun, tidak ada yang mengenalnya, reputasinya semakin kacau dengan sejarah masalalu kedua orang tuanya. Tidakkah ibu khawatir dengan banyaknya keraguan banyak orang mengenai semua ini?"

Ema terdiam, apa yang di katakan Thomas adalah logika yang tepat. Tapi Ema tahu kemana ujung arah pembicaraan puteranya itu.

"Aku mengajukan Nately sebagai pertimbangan. Yu tidak ada disini, dia berada di Hong Kong, simpang siur berita buruk mulai meluas. Jika Julian menikah dengan Nately, semua orang akan mendukungnya mengingat bagaimana Nately dapat mengimbangi semua yang ada pada diri Julian. Julian akan menjadi peminpin, dia membutuhkan wanita kuat yang mendampinginya."

Ema menarik nafasnya dalam-dalam, apa yang di katakan Thomas seperti gemuruh suara angin yang menggerakan ranting-ranting pohon. Mengganggu dan tidak penting.

"Mengapa tidak kau katakan langsung pada Julian, Thomas?" Tantang Ema, menguji keberanian Thomas terhadap terhadap puteranya sendiri. "Untuk apa kau mengatakannya padaku jika keputusannya ada di tangan Julian."

Wajah Thomas memucat, dia terbungkam kehilangan kata-kata untuk menjawab pernyataan Ema.

"Jika kalian sudah selesai, keluarlah." Usir Ema masih dalam batas kelembutan.

"Ada yang ingin saya katakan." Sela Rebeca dengan cepat, sekilas dia melihat kearah Thomas seakan meminta persetujuan. Thomas mengangguk kecil menyetujuinya. Perhatian Rebeca kembali terpusat pada Ema, tubuhnya menegak mengusap perutnya yang masih rata dengan bangga "Saya tengah mengandung anak Thomas."

Ema menarik nafasnya dalam-dalam, "Lantas?" jawabnya dingin tidak terduga.

Senyuman di bibir Rebeca memudar seketika, resfon Ema jauh dari apa yang di ekspektasikannya. Dengan tenang Rebeca tertunduk "Berat bagi saya membesarkan anak sendirian. Saya meminta persetujuan Anda agar saya menikah dengan Thomas."

CRAZY RICH MAN 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang